JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh

Baca Jakarta IV

5 November 2023 - 20 November 2023
Triwulan 4

2759

Partisipan saat ini

0

Partisipan diundang

Deskripsi

Ayo ikuti Baca Jakarta 4 yang akan dilaksanakan pada 5-18 November 2023.

Baca Jakarta merupakan tantangan membaca selama 14 hari supaya aktivitas membacamu jadi lebih seru.

#DenganBacaKitaBisa #LiterasiSemudahItu

Salam literasi

Bagikan event ini:

Aktivitas Peserta

Muhammad revaldi Dwi radja
Muhammad revaldi Dwi radja
1 tahun yang lalu

Saya sudah membaca buku maling Kundang: suatu itu maling Kundang bermain bersama sama

Mellati Putri Rahayu
Mellati Putri Rahayu
1 tahun yang lalu

Rotasi Dunia Reiji halaman 123~

Annisa Dwi Rahmailla
Annisa Dwi Rahmailla
1 tahun yang lalu

Laut Bercerita Baru Laut Wibisono sang tokoh utama yang menceritakan bagamana ia menemu kematiannya Selama berbulan-bulan ia dan keempat temannya dibawa ke sebuah tempat tak dikenal mereka daekap, dunterogan, dipuinal, ditentang digantung, dan disetrum Hal tersebut bertujuan agar mereka mau menjawab pertanyaan siapakah yang ada berdin dibahk gerakan aktivis stu Bru Laut memula kisah pada tahun 1991 im memilika markas Wirasena (organisan mahanwa) di Yogyakarta la dan teman-temanna biasa berkumpul di sana untuk melakukan kegiatan yang menurut pemerintah merupakan aktivitas yang terlarang Salah satunya yaitu mereka membahas buku-buku terlang Laut, Alex, Sunu, Daniel, Julius, Gusti, Bram, dan Kman serta para aktivis lannya tergambar kisah persahabatan mereka yang mengawali pertemuan karena memiliki kerteratrakn yang san Ketertarikan untuk meruntuhkan ketidakadılan pemerintahan saat itu Tidak dipunglon bahwa apa yang mereka diskusikan tersebut akan berenko penghulangan secara paksa

Siti Aminah
Siti Aminah
1 tahun yang lalu

Di akhir tantangan Baca Jakarta 4 ini, saya membaca buku berjudul " Si Anak Kuat" yang ditulis oleh Tere Liye, dan buku ini diterbitkan oleh Republika Penerbit. Diceritakan dalam buku ini, seoran anak Amelia namanya. Anak bungsu dari 4 bersaudara pasangan suami istri Bapak Syahdan dan Ibu Nurmas. Kakak tertuanya bernama Eliana atau kerap di sapa ‘Eli’ yang dikenal sebagai ‘Si Anak Pemberani’. Kakak keduanya bernama Pukat yang dikenal sebagai ‘Si Anak Jenius’. Terakhir, kakak ketiganya bernama Burlian yang dikenal sebagai ‘Si Anak Spesial’. Semua kakak-kakaknya juga memiliki kisah di bukunya masing-masing. Namun kali ini kita hanya akan fokus pada kisah sang tokoh utama buku ini saja, yaitu Amelia yang dikenal sebagai ‘Si Anak Kuat’. Bukan kuat fisik, melainkan kuat terhadap pemahaman nilai kehidupan dan keteguhan hati. Namanya Amelia, tapi semua orang kerap memanggilnya ‘Amel’. Ia bersama keluarganya tinggal disebuah perkampungan indah. Persis di Lembah Bukit Barisan. Dilingkari oleh hutan lebat dibagian atasnya. Penduduknya sebagaian besar bermata pencaharian sebagai seorang petani kopi dan juga karet yang memang warisan turun temurun. Kampung tempat Amel tinggal memang masih memiliki banyak keterbatasan, salah satunya dalam bidang pendidikan. Hanya ada satu sekolah dasar di kampungnya. Muridnya pun sedikit dapat dihitung jari dan itupun hanya ada satu guru yang mengajar. Mereka memanggilnya, Pak Bin. Salah seoarang yang sangat berjasa dalam kisah Amelia nantinya. Sebenarnya ada satu guru PNS lagi yang merangkap menjadi kepala sekolah, tapi beliau tinggal di Kota Kabupaten. Kadang datang, namun lebih seringnya tidak.  Di sekolah Amel mempunyai 3 teman dekat. Pertama ada Maya si paling cerewet dan penggemar no satu Paman Unus (adik dari Mamaknya Amel). Kedua ada Chuck Norris si paling nakal dan gemar menggambar. Terakhir ada Tambusai si paling semangat dalam segala hal dan humoris.  Amel merupakan anak yang memiliki mimpi-mimpi hebat dan pemahaman yang kuat dibanding dengan teman-teman ataupun saudara-saudaranya. Ia sangat peduli terhadap kampungnya. Oleh karena itu ia bersama 3 temannya yaitu Maya, Chuck Norris, Tambusai, dan dibantu juga dengan Paman Unus mencoba untuk membuat sebuah perubahan. Suatu malam ada pertemuan rutin para tetua kampung di kediaman Amel. Pembahasannya beragam dimulai dari membahas mengenai kabar masing-masing, ladang, harga pupuk, harga kopi dan karet hingga membahas mengenai gagal panen kopi dari salah seoarang penduduk kampung. Dalam pertemuan tersebut ada yang dapat langsung diputuskan solusinya, adapula yang masih menggantung, tanpa solusi. Ketika pertemuan hendak ditutup, tiba-tiba Amel yang memang sedari tadi berada disitu dan menyimak pembicaraan mengacungkan tangan. Ia memberikan sebuah usulan mengenai masalah gagal panen kopi dari salah seorang penduduk kampung. Ia mengusulkan untuk membeli ladang yang gagal panen tersebut dengan kas kampung lalu mencoba untuk menanaminya kembali dengan menyemai bibit biji kopi kualitas baik yang sore tadi ia dapatkan ketika berpetualang bersama dengan Maya serta Paman Unus ke tengah hutan. Awalnya tentu para tetua kampung tidak setuju dengan pendapat Amel karena itu berisiko besar dan melibatkan kas kampung yang secara tidak langsung melibatkan juga seluruh penduduk kampung untuk menyetujuinya. Namun dengan keteguhan hatinya akhirnya Amel dapat meyakinkan para tetua kampung agar mencobanya terlebih dahulu untuk membawa masalah dan usulan tersebut pada musyawarah besar di balai kampung nanti. Sembari menunggu waktu musyawarah besar dilaksanakan, Amel bersama Maya, Chuck Norris, Tambusai, dan Paman Unus juga dengan 4 pemuda tanggung kampung membuat tempat untuk menyemai biji kopi di lahan belakang sekolah atas izin Pak Bin. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah proses penanamannya nanti. Banyak penduduk kampung yang sudah mendengar mengenai usulan Amel tersebut dan mereka tidak menyetujuinya karena memang berisiko besar. Namun, dengan keteguhan dan semangat Amel beserta teman-temannya akhirnya semua penduduk kampung setuju untuk menggunakan kas kampung ketika musyawarah besar. Hal tersebut tentu saja tidak mudah karena Amel dan teman-temannya harus berkeliling kampung, mengunjungi satu persatu penduduk kampung untuk memberikan pemahaman mengenai menyemai biji kopi, hasil yang akan diperoleh, serta risiko yang akan ditanggung. Dalam menjalankan program ini Amel dan kawan-kawan mengalami beberapa kegagalan yang diakibatkan oleh faktor cuaca, yaitu banjir bandang. Namun Amel dan kawan-kawan tidak beputus asa. Mereka terus mencoba dan mencoba kembali. Hingga akhirnya mereka berhasil. Amel juga berhasil mewujudkan mimpi-mimpi hebatnya. Ia menamatkan seluruh sekolah menengahnya di Kota Kabupaten, lantas menyusul kakaknya Pukat kuliah di Belanda dan setelahnya kembali lagi ke kampung halamannya dengan menjadi dosen di Universitas Terbuka juga menjadi guru tamu diberbagai institusi pendidikan, termasuk SD, SMP, dan SMA. Di akhir buku ini Amel mengatakan, “Aku akan memastikannya. Penduduk lembah juga berhak atas kehidupan yang lebih layak dan bekecukupan. Aku akan membantunya. Aku telah kembali dengan kekuatan penuh”.  

Muhammad revaldi Dwi radja
Muhammad revaldi Dwi radja
1 tahun yang lalu

Saya sudah membaca buku serta kawan: suatu itu teman bermain bersama

Naila Muazara Ulfa
Naila Muazara Ulfa
1 tahun yang lalu

Karena hari ini adalah hari libur aku membaca buku cerita bugs stories serangga juga punya cerita.cerita binatang dan dikemas dengan lucu yang ringan cocok sekali menemani hari liburku.

BELA PATRICIA SILALAHI
BELA PATRICIA SILALAHI
1 tahun yang lalu

Saya baca buku hari ini tentang semua dan belalang. Seekor semut yang giat bekerja tak lelah mengumpulkan makanan di hutan dan menyimpannya di sebuah lumbung. Semut melakukan hal ini di hari yang cerah atau hujan agar nanti lumbungnya tidak kosong di musim dingin. Kebingungan dengan kelakuan si semut, belalang mengejek semut dan mengatakan semut tak harus bekerja giat karena ada banyak makanan di hutan. Mendengar perkataan belalang, semut pun tidak peduli dan terus mengumpulkan makanan dengan giat. Tiba-tiba musim dingin pun tiba, semut yang punya banyak persediaan makanan bisa tinggal dengan nyaman di rumah. Sementara itu, belalang yang bermalas-malasan kehabisan cadangan makanan dan menangis di hutan yang dingin.

Agenda Hari Ini