Sandrina Cahya Kamila
1 tahun yang lalu
Membaca buku tentang lingkungan & budaya Jakarta kebanggan ku
Putri Ramadhanty
1 tahun yang lalu
Buku Tentang negri Belanda
Putri Ramadhanty
1 tahun yang lalu
Kita bisa belajar dengan sungguh sungguh
Ari Ardianto
1 tahun yang lalu
buku yang saya baca hari ini adalah buku light novel jepang yang berjudul "okidoki Bosotto Russia-go de Dereru Tonari no Alya-san". Novel "Okidoki Bosotto Russia-go de Dereru Tonari no Alya-san" adalah sebuah novel ringan Jepang yang ditulis oleh SunSunSun dan diilustrasikan oleh Momoco. Novel ini bercerita tentang Alya, seorang siswi SMA yang cantik dan pintar, yang memiliki rambut perak dan mata biru. Alya adalah anak dari ayah Rusia dan ibu Jepang, sehingga dia memiliki dua bahasa yang bisa dia gunakan, yaitu bahasa Rusia dan bahasa Jepang. Alya sering mengeluh tentang Masachika, teman sebangkunya yang gemuk dan malas, tetapi kadang-kadang dia juga mengungkapkan perasaannya dalam bahasa Rusia yang manis. Namun, Alya tidak menyadari bahwa Masachika bisa memahami bahasa Rusia, karena dia sudah belajar dari neneknya yang gemar Rusia. Novel ini adalah sebuah komedi romantis yang penuh dengan humor dan kejutan.
Hany Putri Harianto
1 tahun yang lalu
Hari ini saya membaca buku novel fiksi
Putri Ramadhanty
1 tahun yang lalu
Tentang perjalanan kemerdekaan Indonesia
hari saya membaca kembali novel yang sudah saya baca sebelumnya karena cerita yang seru.. membuat saya tidak bosan-bosan membacanya, tulisan sastra milik ka tenderlova. Menceritakan tentang lika-liku kehidupan Andhika Sastra Gautama atau yang dipanggil Sastra, mulai dari keluarga, impian sampai kisah asmaranya. Sastra, merupakan anak tengah dari keluarga Suyadi. Sosok yang humoris namun tidak begitu suka dengan hujan. Tinggal bersama mama dan saudara-saudaranya di dalam rumah sederhana yang dibangun Bapak dan Mamanya, banyak memberikan pelajaran dalam hidup Sastra.
Sastra sangat mencintai keluarganya, namun dia juga begitu mencintai musik dan Sahara, kekasihnya. Menggelar pertunjukan solo sebagai seorang pianis dan disaksikan kelurga juga Sahara adalah salah satu impian terbesarnya. Baginya, impian sama halnya dengan tangga nada. Keluarga adalah garis paranada sedangkan Sahara melengkapinya dengan jajaran not balok untuk menjadikannya lebih indah.
Sastra tidak hanya memiliki sifat humoris, dia juga sosok yang romantis, namun terkadang bisa saja menjadi sosok yang tragis. Pasalnya, sastra sangat mencintai Sahara dengan sepenuh hatinya dan menjadikan Sahara sebagai sumber penyemangatnya. Akan tetapi tidak dengan Sahara, ia hanya menjadikan Sastra sebagai tempat pelarian semata. Namun, seiring berjalannya waktu, Sahara perlahan mulai mencintai Sastra meski setelah itu keadaan tidak berpihak padanya. Sastra mengalami kecelakaan setelah mengantarkan Sahara pulang, kondisinya sangat parah sampai kritis dan dilarikan ke rumah sakit. Sampai akhirnya dokter menyatakan nyawanya tidak bisa diselamatkan. Kepergian Sastra sangat memberikan duka yang mendalam bagi Sahara, keluarga Suyadi dan teman-temnnya. Sahara mengira mungkin ini adalah karma bagi dirinya yang harus ditanggung karena telah menyia-nyiakan Sastra, orang yang tulus mencintainya selama hidupnya.