JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh

Baca Jakarta IV

5 November 2023 - 20 November 2023
Triwulan 4

2759

Partisipan saat ini

0

Partisipan diundang

Deskripsi

Ayo ikuti Baca Jakarta 4 yang akan dilaksanakan pada 5-18 November 2023.

Baca Jakarta merupakan tantangan membaca selama 14 hari supaya aktivitas membacamu jadi lebih seru.

#DenganBacaKitaBisa #LiterasiSemudahItu

Salam literasi

Bagikan event ini:

Aktivitas Peserta

Muhammad Hilman Nur Ihsan
Muhammad Hilman Nur Ihsan
1 tahun yang lalu

Hari ini aku baca buku Muhammad is my hero yang berjudul "Madinah Penuh Berkah" Buku ini berkisah tentang hijrah Rasulullah dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah Selain itu, peristiwa hijrah Rasulullah juga menjadi awal mulanya Rasulullah membangun Masjid Nabawi di tempat pertama kali unta beliau berhenti saat baru tiba di Madinah #DenganBacaKitaBisa #LiterasiSemudahItu

Radjen Wijaya Sandy katon
Radjen Wijaya Sandy katon
1 tahun yang lalu

Sikancil dan buaya Kancil adalah binatang yg sangat ramah dan suka menolong. Kancil menipu buayaagar ia bisa mengeberang dan mendapat semua keinginannya dan buaya pun menjadi marah. Ingat yaa semua perbuatannya jelek hanya akan menambah musuh gunakan kecerdasan mu hanya hal² baik saja

hanarizqiramadhani
Hanarizqiramadhani
1 tahun yang lalu

Saya menceritakan tentang: masa kecil nabi Muhammad Saw Pada saat nabi Muhammad dilahirkan bapak nya wafat pada umur 25 dan pada saat 23 mei 557 m dan pada tanggal itu ibu Muhammad Saw meninggal pada umur Muhammad Saw ke enam tahun assalamualaikum Pesan moral : kita harus bersyukur yang sudah diberikan kepada Allah SWT

Jolin chlariza
Jolin chlariza
1 tahun yang lalu

Semua Istimewa Contoh cerita fabel yang ketiga tentang saling menghargai perbedaan, sebagai berikut. Ulu, seekor Katak Hijau, sedang berdiri di pinggir kolam. Hari itu langit sangat gelap dan hari seperti itulah yang Ulu sukai. Tidak lama kemudian, air mulai menetes perlahan-lahan dari angkasa. “Hujan telah tiba!” Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai bersenandung sambil melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat Semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga matahari. “Wahai Semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!” seru Ulu kepada Semut yang sedang berusaha keras menghindari tetesan air hujan. Semut menghela napas dan menatap Ulu dalam-dalam, “Ulu, aku tidak suka dengan hujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang sepertimu, makanya aku berteduh,” sahut Semut. “Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku sejak masih berudu sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? Berenang itu sangat mudah, julurkan saja kakimu,” Ulu menjulurkan kakinya, “dan tendang ke belakang seperti ini! Ups, maaf, kakimu kan pendek.” Sambil tertawa, Ulu melompat meninggalkan Semut. Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang karena ia berjalan. Ulu kembali berseru, “Hujan telah tiba! Hujan telah tiba! Oh, hai Ikan! Aku sangat suka dengan hujan, bagaimana denganmu? Ulu berhenti di pinggir kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di dalam kolam. Ikan mendongakkan kepalanya ke atas dan berbicara kepada Ulu. “Aku tidak dapat merasakan hujan, Ulu. Lihatlah, aku tinggal bersama air. Bagaimana caranya aku dapat menikmati hujan seperti kamu, Ulu?” Ikan pun kembali berputar-putar di dalam kolam. “Hah! Sedih sekali hidupmu Ikan! Seandainya kamu seperti aku, dapat hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kamu akan dapat merasakan kebahagiaan ini. Nikmati saja air kolammu, sebab kamu tidak akan dapat pernah merasakan rintikan hujan di badanmu!” Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah tubuhnya yang bersisik, lalu menatap ke arah tubuh licin Ulu. Ikan yang bersedih hati pun berenang meninggalkan Ulu ke sisi kolam yang lain. Ulu pun kembali melompat-lompat di sekitar kolam dan kembali bersenandung. Saat Ulu tiba di bawah pohon, ia melihat Burung sedang bertengger di dahan pohon dan membersihkan bulunya. Ulu mengira Burung juga sama seperti Semut dan Ikan yang tidak dapat menikmati hujan. “Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kamu takut bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam kolam seperti Semut? Ataukah memang kamu tidak bisa menikmati indahnya hujan seperti Ikan?” Setelah berkata demikian, Ulu tertawa kencang-kencang. Burung menatap ke arah Ulu yang masih tertawa,” Hai Ulu, apakah kau bisa naik kemari?” Ulu kebingungan. “Apa maksudmu Burung?” “Apakah kau bisa memanjat naik kemari, Ulu?” “Apa yang kau maksud Burung? Tentu saja aku tidak bisa!” Ulu cemberut dan menatap ke arah dua kakinya. Ulu menyesal punya kaki yang pendek sehingga tidak bisa terbang. “Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan keunikan yang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan Ikan, tetapi aku bisa terbang mengitari angkasa. Burung kembali berkata dengan bijak, “Itulah yang kumaksud Ulu, kita masing-masing memiliki kelebihan sendiri. Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!” Ulu mulai menyadari bahwa tindakannya salah. Diam-diam Ulu berpikir bahwa tindakannya itu tidak benar. Ia seharusnya tidak menyombongkan kelebihan dan menghina teman-temannya. “Maafkan aku, Burung.” ucap Ulu seraya menatap sendu ke arah Semut dan Ikan yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan mereka. “Maafkan aku Semut, Ikan, selama ini aku telah menyinggung perasaanmu.” Sejak saat itu, Ulu mulai menghargai teman-temannya dan mereka pun menyukainya kembali. Pesan Moral: Setiap makhluk telah diciptakan Tuhan dengan sedemikian rupa. Sebagai hamba yang baik, sebaiknya kita saling menjaga perasaan orang lain

Caelista putri irwan
Caelista putri irwan
1 tahun yang lalu

Belanda memenangkan perang

Caelista putri irwan
Caelista putri irwan
1 tahun yang lalu

Belanda jaman penjajahan

Najla Nafisah
Najla Nafisah
1 tahun yang lalu

Saya membaca buku yang berjudul EROPA disitu juga menceritakan tentang menara Eiffel, menara Eiffel memiliki tinggi sekitar 300 meter, untuk membangun menara Eiffel diperlukan biaya sekitar 35 juta, uniknya untuk mencapai puncak dari menara Eiffel diperlukan 1.665 tangga di dalam menara Eiffel.