Sameera Putri Ramadhani Achmad
1 tahun yang lalu
Buku cerita Kisah Putri Bulan dan Pangeran Matahari
Rasya Algi Febrian
1 tahun yang lalu
Allah SWT mengutus nabi Nuh untuk mengingatkan orang-orang Armenia yang menyembah berhala pelan-pelan nabi Nuh dan para sahabatnya mendekati tempat sembahyang penduduk Armenia "wahai penduduk Armenia mengapa kalian masih menyembah berhala sembahlah Allah Tuhan yang esa seru nabi Nuh.
Orang-orang yang sedang sembahyang menoleh dengan heran Mereka melihat nabi Nuh yang berdiri di tempat yang agak tinggi semua ingin tahu apa yang akan beliau sampaikan "mengapa kalian masih minta pertolongan pada batu yang tuli itu tanya nabi Nuh sedih. Orang-orang yang tercengang sebagian besar wajah mereka merah padam karena marah.
Lalu nabi Nuh diejek-ejek oleh oleh penduduk Armenia. Nabi Nuh terdiam. Tidak lama kemudian malaikat Jibril turun ia memberikan sebutir biji yang dibawanya dari surga nabi Nuh menanam biji yang dibawanya dari surga ia menanamnya di tempat yang luas sementara itu negeri Armenia memulai dilanda kemarau yang panjang Sementara pohon yang ditanam nabi Nuh mulai tumbuh besar pohon itu mampu menampung banyak orang untuk berteduh dari panas matahari akan tetapi melihat semua kekuasaan Allah itu orang-orang Armenia tidak juga mau beriman. Sejak itu nabi Nuh dan pengikutnya bekerja membuat perahu besar mereka menebang pohon raksasa itu dan memotong-motongnya menjadi bilah-bilah papan setelah itu semua dibawa ke puncak bukit dan dimulailah pembuatan perahu. Setiap hari orang-orang Armenia datang mengejek dan mencaci maki. Namun nabi Nuh dan para sahabatnya tidak pernah mereka terus bekerja hingga perahu itu selesai suatu kali tiba-tiba saja datang serombongan orang Armenia tanpa meminta izin mereka naik ke atas perahu mereka membuang kotoran yang menjijikan ke dalam perahu nabi Nuh dan para pengikutnya saling berpandangan sedih bagaimana mungkin membersihkan kotoran sebanyak ini sambil tertawa puas orang-orang kafir itu pergi tersisa seseorang laki-laki berborok dan pincang atas kehendak Allah ia terpeleset dan jatuh ke dalam tumpukan kotoran apa yang terjadi dengan laki-laki itu setelah badannya berlumpur kotoran borok di tubuhnya hilang dan kakinya pun pulih melihat itu penduduk Armenia terkejut Mereka pun berborong-borong kembali naik ke perahu dan membawa pulang semua kotoran menjijikan itu mereka pikir kotoran itu bisa menjadi obat nabi Nuh dan para pengikutnya tertawa melihat semua kejadian itu atas pertolongan Allah perahu mereka kini bersih kembali. Pada hari yang telah ditentukan nabi Nuh para pengikutnya naik ke dalam perahu hari itu cuaca benar-benar tidak bersahabat hujan sangat lebat air mengalir dari dalam tanah sehingga terjadi banjir besar penduduk Armenia panik di dalam kapal tak ada satupun orang yang berbicara semua hewan diam sama sekali tak bersuara hanya terdengar dengungan dzikir kaum muslim yang tertunduk dan memohon pertolongan Allah mereka terus melantunkan sebuah doa yang diabadikan dalam Alquran tiba-tiba perahu bergoyang karena dorongan air dan mereka pun mulai berlayar di tengah angin ribut dan hujan deras perahu itu menolong nabi Nuh dan pengikutnya dari azab Allah
Luthfi Martian Agustina
1 tahun yang lalu
buku yang baca hari ini adalah tentang maulid nabi Muhammad
Uken Kurniawati
1 tahun yang lalu
Hari ini saya baca buku antologi yang berjudul "Titian Kisah" karya: Uken Kurniawati, dkk.
Saya membaca cerita yang pertama, berjudul "Peri yang Baik Hati."
Pada zaman dahulu hiduplah sesosok peri bernama Teta. Dia cantik, ramah, dan suka menolong. Teta sedih melihat teman-temannya tidak mau menolong ketika ada yang terkena musibah. Teta segera menolong temannya yang kesusahan, dia pun menasihati teman-temannya agar hidup rukun dan saling menolong. Melihat Teta yang penolong, hati teman-teman Teta tergerak juga untuk menolong temannya yang kesusahan. Alangkah senangnya Teta, dia berdoa semoga teman-temannya hidup rukun dan saling menyayangi.
Marshello David Situru
1 tahun yang lalu
Laut Bercerita, novel terbaru Leila S. Chudori, bertutur tentang kisah keluarga yang kehilangan, sekumpulan sahabat yang merasakan kekosongan di dada, sekelompok orang yang gemar menyiksa dan lancar berkhianat, sejumlah keluarga yang mencari kejelasan makam anaknya, dan tentang cinta yang tak akan luntur.
Aisha Rahma Yulia
1 tahun yang lalu
Saya membaca buku "Cinta Bersemi Di Seberang Tembok"