HILZAN ATHALLAH ARRYANDES

1 tahun yang lalu

Cerita legenda *KEONG MAS* Dahulu kala, hidup seorang raja di kerajaan Daha yang bernama Kertamerta. Ia mempunyai dua orang putri, Candra Kirana dan Dewi Galuh. Pada suatu ketika, Pangeran Inu Kertapati datang ke istana untuk melamar Candra Kirana. Dewi Galuh yang diam-diam juga menaruh hati pada pangeran itu berusaha menyingkirkan Candra Kirana dari kerajaan dengan bantuan seorang penyihir. Candra Kirana difitnah dan dikeluarkan dari kerajaan, dan oleh si penyihir jahat ia diubah menjadi seekor keong. Kata si penyihir, kutukannya akan hilang jika ia bertemu dengan Raden Inu Kertapati. Si pangeran terus mencari keberadaan kekasihnya, ia yakin Candra Kirana belum meninggal. Akhirnya keduanya bertemu. Chandra Kirana kembali ke wujud aslinya. Mereka kembali ke istana dan menceritakan peristiwa sebenarnya kepada raja. Gantian Dewi Galuh yang melarikan diri ke hutan.

FATIMATUR RAHMAH RIZKIYAH

1 tahun yang lalu

London negara yg paling aku pengen datangkan, London adalah kecil. punya menara ikonik big ben

Andini Nuraulia Khindiyani

1 tahun yang lalu

Aurora jadi ceritanya ada sebuah gadis bernama aurora dia sangat jelek tetapi jika ia menemukan jodoh nya ia akan menjadi cantik sekali

FATIMATUR RAHMAH RIZKIYAH

1 tahun yang lalu

cerita buku tentang anak remaja yg sedang jatuh cinta

FATIMATUR RAHMAH RIZKIYAH

1 tahun yang lalu

kehidupan seseorang selama 2 tahun dengan kisah percintaan

Widia Susanti

1 tahun yang lalu

Saya baca buku hari ini berjudul Yukiguni (Daerah Salju), buah karya Yasunari Kawabata asal negara Jepang, pemenang hadiah Nobel untuk kesusastraan tahun 1968. Daerah Salju, sebuah roman yang melukiskan hubungan antara seorang laki-laki Tokyo dengan seorang wanita yang dikunjunginya di daerah salju.

ARNOLD ALUSIYUS

1 tahun yang lalu

Aku sedang membaca buku Ancika karya Pidiq Baiq. Hal yang menurut aku menarik dari buku Ancika, Jalan cerita Ancika ini lebih kurang sama dengan kisah cintanya Milea dan Dilan, cuma bedanya umur dan pengalaman kedua watak Dilan dan Ancika. Bagi aku sih, baca Ancika ini seperti ulang kembali pengalaman Dilan dan Milea cuman diberikan beberapa perubahan dan semudah itu, wujudnya kisah cinta yang baru. Walaupun begitu, aku tetap aja suka sama ceritanya. Ini kelebihan Pidi Baiq atau mungkin efeknya ke aku itu terlalu berpengaruh. Aku letak critical dan analytical thinking aku di suatu sudut dan baca buku ini dengan persepsi yang santai, gak terlalu mikirin atau mencari kesalahan gitu ya. Kerena aku mau nikmati penulisan Pidi Baiq dan kisah Dilan yang satu ini. Makanya, aku jadi terhibur dan sering senyum sendiri pas lagi baca Ancika. Humour Pidi Baiq itu bagus banget dan adegan yang cringey jadi lumayan untuk dibaca dan dibayangin. Sepanjang aku baca buku ini, momen frustasi itu jauh lebih kurang dibandingkan dengan kisah Dilan dan Milea. Mungkin ini salah satu perkembangan yang ingin Pidi Baiq sampaikan juga, di mana setelah kita lebih dewasa pasti lebih banyak perkara akan berubah, termasuk mentaliti serta perlakuan kita, sama seperti watak di dalam buku keempat ini. Kebanyakannya lebih matang dan jauh lebih rasional.