Muhammad Rafli
11 bulan yang lalu
cerita yang kemarin cukup menarik tapi ada 1 cerita di halaman 9 yang cukup aku tertarik dan kenapa dengan tubuh kecil dia pun bisa masuk walupun pintu tertutup "karena ada semangat hidup dan bekerja atau saling tolong menolong"
Arikah zulfa najilah
11 bulan yang lalu
saya kemarin membaca buku "*iya, pak!" dan halaman 4 itu bercerita tentang seorang murid yg telat akan pergi ke kampus nya
RANIYAH NAZIFA WIJAYA
11 bulan yang lalu
Rendang perlu dimasak selama 8 jam
Alya mashanda
11 bulan yang lalu
Tentang suro boyo yg tenggelam di laut
Firdha dwi arnifa prasetya
11 bulan yang lalu
Hal 4 daftar isi buku Aku sayang kakak, hal 7 gambar buku Aku sayang kakak, hal 9 isi dari buku aku sayang kakak adalah Ulil dan Awan setiap malam belajar bersama, yang membuat saya tertarik adalah kebersamaan kakak dan adik tidak hanya itu saja mereka saling bantu membantu.
Christina Aryani
11 bulan yang lalu
Kemarin saya membaca buku yang berjudul Sang Guru : Rokeya Sakhawat Hossain (asal India) . Pada halaman ke-4 saya menemukan hal menarik karena Rokeya menulis tentang kekuatan dan hak-hak perempuan. Dia juga mengumpulkan cerita dari perempuan lain yang dipaksa berdiam di rumah tanpa dapat belajar. Rokeya menjuluki mereka "Yang Terkucilkan."
Ini mengingatkan saya pada pahlawan Indonesia, Pahlawan perempuan yang juga sama memperjuangkan hak perempuan agar setara dengan laki-laki. Yaitu Ibu RA Kartini.
LUKMAN HAKIM
11 bulan yang lalu
kaldi dan kambing yg menari
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang penggembala kambing cilik bernama kaldi yg tinggal bersama keluarganya di Etiopia. Setiap pagi, kaldi dan kawan kawannya membawa kambing kambing mereka mendaki gunung guna mencari makanan. Kaldi, kawan kawannya, dan kambing kambing mereka selalu kelelahan ketika pulang di waktu petang. Suatu hari, kaldi dan kawan kawannya membawa ternak mereka untuk merumput di suatu gunung di sebelah desa. Dalam perjalanannya, mereka berhenti sejenak dan bercakap cakap dengan seorang pendeta. Pendeta itu merasa senang atas kunjungan mereka. Saat itu, sang pendeta terlihat sudah mulai mengantuk karena terus menerus bersembahyang. Beberapa saat kemudian, kaldi dan kawan kawannya baru sadar kalau kambing kambing mereka telah kabur. Mereka mencari dan terus mencari. Namun, mereka kehilangan jejak kambingnya. Tiba tiba, kaldi mendengar suara yang aneh yang muncul dari balik semak belukar. Ketika ia berjalan menerobos semak itu, kaldi melihat pemandangan yang sangat aneh. Kambing kambingnya sedang menari nari dan berlari dengan energi yang luar biasa! Kaldi pun merasa lega karena telah menemukan kambingnya. Namun, ia heran mengapa kambingnya sangat bersemangat. Kaldi merasa kelelahan setelah mencari kambing kambingnya. Ia pun duduk di bawah sebuah pohon sambil menunggu kambingnya tenang. Kaldi memperhatikan kambingnya sedang mengunyah biji bijian berwarna merah terang dari tanaman yg daunnya hijau berkilau. Setelah mereka memakan biji bijian itu, mereka melompat dan menari nari lagi. Kaldi pun mencoba sendiri biji bijian itu. Setelah mengunyah biji bijian itu, kaldi juga merasa lebih bertenaga. Ia pun memutuskan untuk membawa pulang sebagian biji bijian itu. Dalam perjalanan pulang, kaldi teringat sang pendeta yang sebelumnya bercakap cakap dengannya. Ia pun mampir dan memberi pendeta itu sebagian biji bijian yang ia bawa. Kaldi sang pendeta memutuskan untuk menumbuk biji bijian itu hingga menjadi bubuk. Lalu, sang pendeta menuangkan air mendidih yang sudah di siapkan sebelumnya. Ia berkata, "aku merasa lebih segar. Terimakasih banyak." Ketika kaldi kembali ke rumah, ia memutuskan untuk mengeringkan biji bijian itu, menumbuk nya hingga menjadi bubuk, lalu membaginya dengan para pendeta di desanya. Setelah mereka meminumnya, para pendeta itu bisa terjaga sepanjang malam saat mereka beribadah. Mereka pun bersyukur atas penemuan menakjubkan ini. Selanjutnya, kaldi juga membagikan hasil temuannya dengan para orang tua di kampungnya. Semuanya ingin menikmati minuman dari bubuk biji bijian itu. Akhirnya, para penduduk desa bekerja sama untuk menanam lebih banyak biji bijian ajaib itu. Kapan pun mereka merasa kelelahan, mereka dapat menikmati minuman itu untuk menambah energi. Minuman ini kemudian mereka namai kopi. Mereka membagikannya kepada tetangga mereka, yang juga membagikannya kepada orang orang yang mereka temui. Kini, kopi dapat dinikmati diseluruh dunia. Hari ini, Ethiopia menghasilkan lebih banyak kopi dibandingkan negara lainnya di Afrika. Kebanyakan kopi masih diproduksi dengan cara tradisional. Di sana, biji kopi dibudidayakan, di panen, dan dikeringkan secara manual.
NABILA IRFANI
11 bulan yang lalu
Walau lari ke ujung dunia,aku pasti dapat mengejarmu!"
teriak si raksasa