Ath Thabrani Abdillah sudrajat
3 bulan yang lalu
hari ini aku melanjutkan membaca buku Rara Jonggrang bercerita tentang legenda candi Prambanan, yaitu tentang seribu candi yang dibuat dalam satu malam saja.
Azzahra arfharia
3 bulan yang lalu
yang paling berkesan saat membaca pasta kacang merah
Revita Eka Peratiwi
3 bulan yang lalu
aku menyukai buku komik
Panggung Si Kancil
Pustaka Lebah
Fiksi
4,8
Rafka Ramadhan Anwar
3 bulan yang lalu
selalu mengingat pesan di dalam buku tersebut
Khanifa Zahra
3 bulan yang lalu
https://www.instagram.com/stories/khanifa.zahra04/3394595369769438016?utm_source=ig_story_item_share&igsh=MXAyaDF3cXR2eXBwMQ==
Kuraesin
3 bulan yang lalu
Judulnya darsih.ratingnya 8/10
Sarah Fitri Auliua
3 bulan yang lalu
hari ini aku membaca buku tentang ikan yang berjudul
bukan bayi ikan.
Fitri lapar sekali sepulang sekolah.
Ia tak sabar ingin makan masakan Ibu.
"Ibu masak apa?" tanyanya.
Sebelum Ibu menjawab, Fitri sudah berseru, "Waah ... ini pasti kremesan. Aromanya saja sudah enak!"
Ibu meminta Fitri bersabar. Ia harus mengganti baju dulu.
Bukan Anak Ikan
"Ini kremesan kan, Bu?"
Bukan Anak Ikan
"Hmmm … enak sekali!"
Fitri menyuap lagi.
Lagi dan lagi.
Bukan Anak Ikan
"Itu bukan kremesan," kata Ibu.
Hah, masa iya?
Fitri mengamati isi sendoknya.
Ooooh, ternyata ini bayi ikan!
Bukan Anak Ikan
Ini suapan terakhir. Hap!
Siapa itu yang memanggil Fitri?
Bukan Anak Ikan
Ana dan Ade mengajak Fitri bermain.
Fitri melihat Ade membawa tangguak, alias serok penangkap ikan.
"Kalian mau menangkap ikan?" tanya Fitri.
Ade mengangguk.
Bukan Anak Ikan
"Ayo, kita menangkap ikan!" seru Fitri sambil menyambar tangguak Ade.
Ade melongo. Biasanya Fitri tidak suka menangkap ikan.
Bukan Anak Ikan
Di kolam sering ada ikan-ikan kecil muncul ke permukaan. Ikan itu berukuran lebih besar dari ikan yang dimakannya tadi.
Fitri makin bersemangat. Bayi ikan saja enak, apalagi ikan yang lebih besar itu. Pasti lebih sedap.
Bukan Anak Ikan
Pelan-pelan Fitri memasukkan tangguak.
Ssstttt ….
Bukan Anak Ikan
Berhasil!
Bukan Anak Ikan
Ayo, cari lagi!
Ade dan Ana senang, karena sekarang Fitri mau ikut mencari ikan.
Bukan Anak Ikan
Setiba di rumah, Fitri tak sabar lagi.
"Bu, tolong goreng ikan ini, ya?" katanya.
"Pasti lebih enak, karena ikan ini kan ibunya bayi ikan tadi."
Bukan Anak Ikan
"Oh, bukan. Ini ikan pantau," kata Ibu.
"Ikan kecil yang Ibu goreng tadi ikan rinuak. Jenisnya berbeda."
Bukan Anak Ikan
Fitri kecewa. "Di mana kita bisa menangkap ikan rinuak itu?" tanyanya.
"Rinuak hanya bisa hidup di Danau Maninjau, ibu menunjuk tempat pada peta.
Waduh! Danau Maninjau itu kan jauh sekali!" seru Fitri.
Bukan Anak Ikan
"Tenang, kita beli ikan rinuak di pasar saja!" kata Ibu.
Oh, syukurlah. Fitri senang sekali.
Bukan Anak Ikan
©20 19 ,The Asia Foundation.
Buku ini dibuat melalui lokakarya untuk membuat buku-buku dalam bahasa lokal yang dilakukan dalam kolaborasi antara Litara Foundation dan The Asia Foundation dan ISI Padang Panjang, Sumatera Barat. Lokakarya dan pengembangan profesional, bersama dengan pengeditan dan desain buku ini, dilakukan oleh Litara Foundation.
"Ini kremesan kan, Bu?"
"Hmmm … enak sekali!"
Fitri menyuap lagi.
Lagi dan lagi.
Itu bukan kremesan," kata Ibu.
Hah, masa iya?
Fitri mengamati isi sendoknya.
Ooooh, ternyata ini bayi ikan!
Ini suapan terakhir. Hap!
Siapa itu yang memanggil Fitri?
Ana dan Ade mengajak Fitri bermain.
Fitri melihat Ade membawa tangguak, alias serok penangkap ikan.
"Kalian mau menangkap ikan?" tanya Fitri.
Ade mengangguk.
Bukan Anak Ikan
"Ayo, kita menangkap ikan!" seru Fitri sambil menyambar tangguak Ade.
Ade melongo. Biasanya Fitri tidak suka menangkap ikan.
Bukan Anak Ikan
Di kolam sering ada ikan-ikan kecil muncul ke permukaan. Ikan itu berukuran lebih besar dari ikan yang dimakannya tadi.
Fitri makin bersemangat. Bayi ikan saja enak, apalagi ikan yang lebih besar itu. Pasti lebih sedap.
Bukan Anak Ikan
Pelan-pelan Fitri memasukkan tangguak.
Ssstttt ….
Bukan Anak Ikan
Berhasil!
Bukan Anak Ikan
Ayo, cari lagi!
Ade dan Ana senang, karena sekarang Fitri mau ikut mencari ikan.
Bukan Anak Ikan
Setiba di rumah, Fitri tak sabar lagi.
"Bu, tolong goreng ikan ini, ya?" katanya.
"Pasti lebih enak, karena ikan ini kan ibunya bayi ikan tadi."
Bukan Anak Ikan
"Oh, bukan. Ini ikan pantau," kata Ibu.
"Ikan kecil yang Ibu goreng tadi ikan rinuak. Jenisnya berbeda."
Bukan Anak Ikan
Fitri kecewa. "Di mana kita bisa menangkap ikan rinuak itu?" tanyanya.
"Rinuak hanya bisa hidup di Danau Maninjau, ibu menunjuk tempat pada peta.
Waduh! Danau Maninjau itu kan jauh sekali!" seru Fitri.
Bukan Anak Ikan
"Tenang, kita beli ikan rinuak di pasar saja!" kata Ibu.
Oh, syukurlah. Fitri senang sekali.
Bukan Anak Ikan
tamat.......