Chery angkasa dewa
5 bulan yang lalu
Misi membaca ku untuk menyelesaikan buku ini karena sangat populer di kalangan para penyuka anime
Siti Nur Holifah
5 bulan yang lalu
Membaca itu asyik bagi kita yang suka membaca, membaca bisa membuat kita mendapatkan tambahan ilmu
Sintan Solehudin
5 bulan yang lalu
Buku ? buku yang saya baca ketika memulai Baca Jakarta adalah buku novel berjudul Kamar Nomor 7. alasannya, tidak ada alasan khusus.
hanya merasa kalau itu adalah novel yang seru dan menarik untuk di baca. Mengingat, saya adalah tipe pembaca yang suka dengan horor dan misteri.
Chery angkasa dewa
5 bulan yang lalu
Saya membaca buku Kaiju no 8 saya membaca ini karena ini sangat bagus dan seru
Rasya Azis Kusumadjaja
5 bulan yang lalu
saya memilih buku putri duyung karena sangat seru
Asya Kirani Azis
5 bulan yang lalu
saya memilih buku malin kundang karena itu untuk memberi pelajaran kepada kita agar terus patuh kepada orang tua
SRI NINETEEN AMILYANI
5 bulan yang lalu
buku yang saya baca di hari pertama tantangan baca adalah dengan judul Tini Belajar Berlayar. karena Saya ingin berpetualang seperti Tini. mencari apa yg belum pernah saya lihat dan temukan selama ini
Amil Fauzi
5 bulan yang lalu
Buku pertama yg saya baca untuk memulai tantangan Baca adalah berjudul Gudang Koi Juara Dan Hobiis Fanatik. Karena. Saya suka sekali dengan Ijan koi. Suatu saat semoga terwujud cita² budidaya ikan koi yg saya impikan
Aisyah Aqila Hanania
5 bulan yang lalu
Pada suatu hari yang cerah, Kancil sedang berjalan dengan santai di pinggir sungai. Disana ia bertemu dengan Siput yang merangkak dengan lambat. Kancil lalu datang menghampiri Siput dengan langkah yang angkuh.
"Hai Siput," kata Kancil dengan sombong. "Apakah kamu berani adu cepat denganku?"
Mendengar pertanyaan itu, Siput tentu saja terkejut. Ia merasa diejek oleh Kancil. Walaupun begitu, Siput menerima ajakan Kancil.
"Baiklah, Kancil," kata Siput yang menerima ajakan Kancil. "Aku terima ajakanmu. Tapi jangan malu ya, kalau nanti justru kamu yang sendiri yang kalah."
"Hahahaha," seketika Kancil tertawa mendengar ucapan Siput. "Mana mungkin kamu bisa mengalahkan aku, Siput? Kamu adalah hewan perangkak yang sangat lambat."
Mendengar hal itu, bukannya membatalkan ajakan Kancil, Siput justru makin menantang Kancil. "Baik, tentukan saja kapan kita akan berlomba!"
"Hari Minggu besok, di sini," kata Kancil. "Pasti akan ada yang melihatku memenangkan lomba. Catat itu." Kancil lalu bergegas pergi dengan tertawa.
Sambil menunggu hari perlombaan, Siput mengatur taktik agar Kancil bisa merasakan rasa angkuh dan sombongnya dengan kekalahan. Ia segera mengumpulkan semua siput yang ada di sekitar sungai. Mereka semua tentu saja ingin Kancil kalah.
"Hai teman-temanku, tentu saja kita berkumpul disini untuk membicarakan perlombaan dengan Kancil," kata Siput yang akan berlomba.
"Tapi bagaimana caranya? Kita memang sudah pasti kalah, karena kita merangkak dengan lambat," kata siput yang lain.
"Kita harus membagi tugas," kataSiput. "Kalian harus berpencar di setiap rerumputan di pinggir sungai, sampai garis finish. Nanti kalau dipanggil Kancil, kalian harus jawab."
"Ide yang cerdas! Kita akan menang!"
Akhirnya datang hari perlombaan. Semua siput sudah siap di posisinya masing-masing. Penonton bersorak sorai. Ada yang mendukung kancil, ada juga yang mendukung siput. Hingga bendera diangkat, tanda lomba dimulai.
Begitu lomba dimulai, Kancil berlari dengan sangat kencang. Semua tenaga ia kerahkan agar bisa memenangkan perlombaan itu. Tapi setelah berlari sekian kilometer, napasnya mulai terengah-engah dan memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon.
Namun ketika ia baru saja akan duduk, ia melihat Siput berjalan.
"Siput!" kata Kancil.
"Ya, aku di sini, Kancil," kata Siput yang berjalan di depan Kancil.
Kancil lalu berlari kencang meninggalkan siput itu. Dia mulai kehabisan tenaga ketika sampai di pohon besar yang rindang. Kancil kembali duduk untuk beristirahat. Tapi Siput datang melewatinya.
"Siput!" kata Kancil.
"Ya, aku di sini, Kancil," begitu seterusnya yang terjadi. Hingga Kancil kelelahan dan Siput memenangkan perlombaan.
Di garis finis, Kancil mengakui kekalahannya. Sementara, Siput yang memenangkan perlombaan hanya tersenyum tipis. Siput tidak merayakan kemenangan dengan berlebihan.