Kelvin Saputra
10 bulan yang lalu
hari ini sangat bahagia membaca buku cerita dan mendapat pengetahuan baru
Hary ikhlas Laksamana
10 bulan yang lalu
https://www.instagram.com/p/C8Z3VoYSSh61TVmktt4AKP0-VT32eeI5B1wtCw0/?igsh=MWlnbGhqanVydzN4Mg==
Hendarsih
10 bulan yang lalu
Tidak seperti biasanya saya ingin cepat-cepat menyelesaikan sebuah bacaan. Bukan, karena ingin cepat dapat endingnya tetapi kali ini saya berlama agar dapat meresap dan menghimpunnya di benak saya menjadi semacam ilmu yang akan terus menetap menjadi bagian dari keseriusan saya belajar menulis.
Buku dengan judul Menulis untuk Dibaca: Feature & Kolom ini memberi arti lebih bagi otak saya. Katanya untuk menjaga otak tetap segar dan tidak limbung, pembaca atau penonton haruslah melek media atau istilah kerennya media literacy. Oleh sebab itu, pilihlah informasi yang benar-benar diperlukan.
Dalam buku ini dijelaskan ada dua jenis menulis. Menulis biasa pada lembaran kertas dan menulis untuk publik. Menulis untuk publik inilah yang dikupas habis di buku ini.
Menulis untuk publik ditujukan untuk kepentingan masyarakat. Agar tulisan itu pantas menjadi tulisan publik perlu usaha dan pendidikan yang memadai.
Pada dasarnya menulis adalah hak. Hak setiap manusia untuk mengeluarkan ide atau pendapatnya. Menulis bukan didapat dari bakat ,tetapi menulis adalah sebuah keterampilan.
Keterampilan yang harus terus dipupuk sehingga dapat menghasilkan kreativitas.
Ikutilah bagaimana AA Navis, Wildan,Trisnoyuwono, atau Ajib Rosidi mengutarakan apa yang menjadi pendorong mereka menjadi seorang penulis/pengarang.Semisal Ajib Rosidi yang mengibaratkan menulis itu adalah sebuah kesaksian.
Mulailah menulis dengan gaya yang santai namun deskriptif. Buatlah intro yang menarik sehingga menggiring pembaca untuk terus membaca tulisan kita.
Menjadi seorang penulis perlu perhatian, kepedulian, dan kepekaan di atas rata-rata masyarakat. Menggali sesuatu yang tidak terlihat orang banyak, di sanalah sebenarnya seorang penulis bernilai.
Seorang penulis harus dapat menjaga kedisiplinan, konsentrasi, dan pengelolaan waktu. Proses itu tidak mudah perlu perjuangan dan daya tahan ,akhirnya berdampak luar biasa.
Buku ini juga memberikan berbagai kesaksian bagaimana perjuangan seorang penulis.
Sungguh, buku ini bernas. Pecut bagi yang menginginkan tulisannya menjadi lebih berisi dan menarik. Selamat menulis dan jadilah saksi kehidupan.
Nasha azzahhra syafitra
10 bulan yang lalu
Harı ini, aku baca buku dan menambah informasi ku tentang gerak gerik orang disekitar! Seperti bagaimana jika orang berbohong, kebingungan dan cemas, ini manya ilmu psikolog✍️
Melviana aprilia
10 bulan yang lalu
hasil nya sangat bagus, cerita nya menarik sekali
Fachri Ali
10 bulan yang lalu
Saya sedang membaca Thus Spoke Zarathustra karya Nietzsche, sejauh ini bacaannya menyenangkan!
Fachri Ali
10 bulan yang lalu
Benar, isinya membuat sayai terinspirasi juga, terkadang saya juga ingin menulis buku yang covernya nyentrik
Kennybarnett
10 bulan yang lalu
Cerita rakyat Batu Menangis memberikan pesan bahwa seorang anak tidak boleh durhaka kepada orangtuanya karena jika seorang anak sampai durhaka terhadap orangtua, utamanya ibu yang sudah mengandung, melahirkan dan membesarkan, maka malapetaka pada masa yang akan datang akan dirasakan dengan sangat pedih.
Khansa Fausta Putri Denita
10 bulan yang lalu
Pada hari ini, saya membaca halaman yang menceritakan kisah agam dan leyla (tokoh utama) yang berawal dari leyla yang tidak sengaja membawa kabur pistol agam, agam marah besar dan menculik keyla namun muncul lah perasaan cinta antara keduanya.