Khoirul Azam Dwi Putra
10 bulan yang lalu
sangat menyenangkan, tambah pengetahuan
Deini Marini
10 bulan yang lalu
Hari ini saya melanjutkan membaca buku "Jangan Pernah Putus Asa dari Rahmat Allah. " Dari judulnya saja, pembaca sudah diberi suntikan semangat oleh pengarangnya. Isi buku ini tentang 40 resep hidup sabar dan optimis ala Rasullullah. Buku ini diawali dengan membahas hakikat masalah, kemudian dilanjutkan dengan tuntunan untuk kita bermuhasabah diri, dilanjutkan dengan perbaiki diri, dan resep terakhir yaitu dengan dekati Allah, sang pemilik rahmat. Ditulis dengan gaya pergaulan sehari-hari, buku ini cocok dibaca oleh semua kalangan.
Aida Nur Rahayu Ningsih
10 bulan yang lalu
Novel Tenggelamnya Kapal van der Wijck Berlatar belakang kehidupan di Minangkabau, tanah asal Buya Hamka.
Jadi isi buku yang aku baca, ada seorang pendekar Sutan membunuh Mamaknya (saudara laki-laki ibunya) karena masalah warisan, sehingga ia harus dihukum dengan diasingkan ke luar dari Batipuh, Minangkabau dan dipenjara di Cilacap selama 12 tahun.
Usai menjalani hukuman tersebut, Sutan pun pergi merantau ke Makassar dan berjumpa dengan wanita bernama Daeng Habibah. Ia lalu menikahinya.
Mereka memiliki seorang putra yang dinamai Zainuddin. Namun tak lama setelah melahirkan, Daeng Habibah meninggal karena penyakit.
Sutan pun menyusul tak lama setelah istrinya meninggal. Zainuddin yang hidup sebatang kara lalu diasuh oleh Mak Base.
Setelah dewasa, Zainuddin memutuskan pergi ke tanah kelahiran ayahnya di Batipuh, Minangkabau.
Akan tetapi, bukannya disambut dengan baik oleh sanak keluarga sang ayah, Zainuddin malah diacuhkan.
Itu karena ia memiliki darah ibu dari luar suku Minangkabau, walau ayahnya berasal dari sana.
Ia dianggap sudah terputus darah dengan keluarganya di Batipuh, sebab daerah Minangkabau menganggap wanita lah yang menjadi kepala keluarga (matrilineal) dan menjadi penyambung keturunan.
Di tempat yang baru itu, Zainuddin memiliki seorang teman bernama Hayati, wanita asal Minang yang kerap jadi tempatnya berkeluh kesah melalui surat.
Keduanya kemudian lama kelamaan saling suka, karena Hayati merasa kasihan pada Zainuddin yang terlunta-lunta.
Namun, mamak Hayati menyuruh Zainuddin pergi keluar dari Batipuh karena tak suka dengan hubungan mereka. Zainuddin pun pergi ke Padang Panjang, meninggalkan Hayati yang berjanji untuk setia.
Mamak Hayati kemudian menjodohkan wanita itu dengan Azis, pria Minang yang berasal dari keluarga terpandang serta kaya. Hayati mau tidak mau menerima pinangan Azis dan menikah dengannya.
Zainuddin yang mengetahui bahwa kekasihnya Hayati sudah menikah dengan pria lain, kemudian memutuskan pindah ke Batavia bersama dengan temannya yang bernama Muluk.
Ia mulai menjadi penulis yang karya-karyanya disukai banyak orang. Setelahnya, ia kembali hijrah ke Surabaya, dan tinggal di sana dengan pekerjaan yang mapan.
Tak disangka, Azis pun pindah ke Surabaya bersama Hayati, istrinya. Namun karena sering bertengkar, rumah tangga Azis dan Hayati terpaksa berpisah.
Azis yang dipecat dari pekerjaannya tak bisa lagi sombong dan terpaksa menumpang di rumah Zainuddin. Ia dan Hayati tinggal sementara di rumah mantan kekasih Hayati itu, yang kini sudah menjadi penulis terkenal.
Karena frustasi, Azis memutuskan bunuh diri dan menuliskan surat wasiat untuk Zainuddin. Ia meminta Zainuddin menjaga Hayati.
Zainuddin menolak menerima Hayati kembali, karena sakit hati wanita itu sudah menghianati dirinya. Ia malah membelikan untuk Hayati sebuah tiket kapal Van Der Wijk yang berlayar dari Jawa ke Sumatera.
Dengan sedih karena suaminya meninggal dan Zainuddin menolaknya, Hayati pun pulang ke Minang.
Di perjalanan, kapal Van Der Wijk tenggelam namun sebagian penumpangnya berhasil diselamatkan di rumah sakit wilayah Tuban.
Zainuddin yang mendengar kabar tersebut segera berangkat ke Tuban untuk mencari Hayati.
Di rumah sakit, ia menemukan Hayati sedang sekarat dan kemudian meninggal dunia. Muluk, teman Zainuddin mengatakan bahwa Hayati sebenarnya masih mencintai Zainuddin.
Mendengar hal itu, Zainuddin menyesali dirinya. Setelah memakamkan Hayati, Zainuddin dilanda kesedihan panjang dan jatuh sakit pula.
Kondisi tubuhnya menjadi lemah, dan tak lama kemudian Zainuddin meninggal. Zainuddin dan Hayati dimakamkan berdampingan di tanah Jawa.
Irene Mirabel
10 bulan yang lalu
Saya membaca buku Dona Dona
Muhamad nur fadilah
10 bulan yang lalu
ternyata tikus mondok dapat menyelesaikan tugasnya sendiri
Raisa nur ramadani
10 bulan yang lalu
saya senang sekali membaca buku tentang si kancil yang cerdik. karena si kancil yang dapat mudah mencuri ketimun.
Helen Norma
10 bulan yang lalu
Judul buku: Seni Memahami Bahasa Tubuh
Dari bacaan ini,kita dapat mengetahui perasaan atau pemikiran orang yang sebenarnya.
Azalea Fadiyah Syafiqah
10 bulan yang lalu
Saya membaca buku yang menyenangkan yaitu " apakah sudah asin"