Naura auni shafa salsabila
1 tahun yang lalu
saya membaca "fiqih islam" dan saya mendapatkan sangat senang saat membacanya dan saya juga mendapat ilmu yang bermanfaat
Muhammad Nazrielliannov
1 tahun yang lalu
Dari hasil saya membaca cerita 25 nabi ,saya dapat mengetahui nama-nama nabi yang wajib d ketahui
ZAHRA KHAIRUNISA
1 tahun yang lalu
legenda Rawa Pening menceritakan tentang sepasang suami istri bernama ki hajar dan nyai selakanta yang tinggal di desa ngasen mereka dikenal pemurah dan suka menolong namun mereka belum di karuniai anak.ki hajar bertapa di lereng gunung Telomoyo karena ingin memiliki keturunan.sedang berapa lama dan secara ajaib nyai selakanta pun mengandung.dan melahirkan seekor naga dan di beri nama baru klinting
Bunga Nadia pamella
1 tahun yang lalu
Hasil membaca ku, pada jaman dahulu kala hidup seorang perempuan tua bernama Mbok Srintil dia hidup sebatang kara tidak punya keluarga, di sebuah batu besar di tengah hutan Mbok Srintil duduk dan menghayal seandainya ia punya seorang anak tapi suami saja dia tidak punya bagaimana ia bisa mempunyai anak saat Mbok Srintil sedang melakukan tiba-tiba raksasa jelek dan bau muncul di hadapan Mbok Srintil, Mbok Srintil ketakutan dia berpikir jiga ajal nya sudah datang kemudian raksasa itu memberi sebuah kantong kecil berisi biji timun lalu Mbok Srintil menerima kantong itu dan sang raksasa berbicara nanti di dalam timun itu muncul seorang anak bawalah dia dan beri makan yang cukup saat dia berumur enam tahun aku akan datang untuk menagih anak itu untuk aku santap paham, sesampainya di rumah Mbok Srintil menanam bibit timun di halaman rumah nya semakin hari timun emas itu bertumbuh besar sudah waktunya membelah timun itu Mbok Srintil akhirnya membelah timun emas dengan hati hati dan di dalam timun emas itu terdapat anak perempuan yang cantik dan di beri nama Timun Emas, hati hari berlalu sekarang Timun Emas menginjak umur 6 tahun lalu raksasa itu datang kembali untuk menagih janji kepada Mbok Srintil, Mbok Srintil berkata hai raksasa Timun Emas masih kecil pasti daging belom lah enak dagingnya datanglah 2 tahun lagi, Raksasa pun setuju dan segera pergi,Mbok Srintil terus memikirkan nasip anaknya dan ia mencari rumah sang Petapa untuk meminta bantuan sang Petapa memberi sebuah kantong yang harus di buka jika Timun Emas dalam keadaan bahaya, sesampainya di rumah ternyata terdapat raksasa itu Mbok Srintil segera memberi Kantong-kantong kecil itu kepada Timun Emas, lari Timun Emas selamatkan diri kata Mbok Srintil,Timun Emas segera berlari, sang raksasa menjadi marah dan mengejarnya, Timun Emas Ingat dengan kantong kecil yang di beri Mbok Srintil lalu Timun Emas membuka salah satu kantong itu dan terdapat biji timun, Timun Emas pun segera melemparkan bji timun tersebut dan dalam sekejap munculnya kebun timun yang luas dan berbuah timun, perhatian Raksasa segera teralihkan sampai lupa kepada Timun Emas namun saat timun habis raksasa itu teringat kepada Timun Emas lalu raksasa segera mengejar Timun Emas, lalu Timun Emas segera membuka satu lagi dari kantong tersebut yang berisi jarun dan melemparkan jarum-jarum itu ke arah Raksasa dan tumbulah bambu-bambu yang lebat dan runcing, Timun Emas gelisah karna Raksasa berhasil menyusulnya dan lagi dan lagi Timun Emas melemparkan isi kantong ke 3 yang berisi garam dan sekejap munculah lautan yang luas, sang Raksasa berusaha berenang dengan cepat kaki- kaki nya yang terkena bambu terasa perih tapi itu tidak menurunkan tekatnya untuk mengejar Timun Emas dan tersisa satu kantong terakhir dalam hati Timun Emas menangis dan memohon kepada tuhan untuk melindungi nya dan ia pun menaburkan isi kantong terakhir yang berisi terasi dalam sekejap muncul lautan lumpur karena sang raksasa yang sudah sangat marah tidak menyadari bahayanya dia terjun kedalam laut lumpur ganas dan segera tenggelam, Timun Emas kembali ke rumah dan Mbok Srintil menyambut nya dengan tangisan bahagia, mereka pun hidup bahagia sebagai ibu dan anak.
Fatyyah Atiqah
1 tahun yang lalu
saat aku membaca buku aku blng terimakasih aku akan menceritakan nya jadi ada anak kecil yang ingin balon namun uang dia tidak cukup lalu ada seorang bapak² yang menanya kamu ingin balon lalu anak itu mengangguk lalu bapak² membelikan anak itu balon lalu anak itu bilang terima kasih
Mukhammad azzam alfathi
1 tahun yang lalu
senang membaca bku ini aku suka
Citra Jamila
1 tahun yang lalu
di tantangan hari ini yang ke 12 aku memilih buku Eksperimen King Of Tomorrow Edisi Kompetisi Listrik
dari buku yang saya baca mengajarkan untuk tidak gampang menyerah dan pantang semangat. buku ini sangat bagus terutama untuk anak-anak karna dari buku ini banyak sekali pengetahuan yang luas sehingga kita bisa mendapatkan pengetahuan yang luas.
Nadin Chelseannisa Fitri Prasubakti
1 tahun yang lalu
Cerita Asal Usul Tari Guel (Aceh)
Suatu hari kakak beradik putra Sultan Johor, Malaysia yaitu Muria dan Sangede sedang menggembala itik di tepi laut sambil bermain layang-layang. Tiba-tiba datang badai dahsyat sehingga benang layang-layang mereka pun putus. Mereka berusaha mengejar layang-layang tersebut sehingga lupa terhadap itik-itiknya.
Setiba di rumah, ayah mereka menyuruh untuk mencari itik dan tidak boleh kembali tanpa berhasil menemukannya. Berbulan-bulan mereka berjalan mencari itik hingga sampai di Kampung Serule. Mereka dibawa oleh orang kampung menghadap ke istana Raja Serule. Di luar dugaan, mereka malah diangkat anak oleh baginda raja.
Karena kesaktian kedua anak tersebut, rakyat Serule hidup makmur, aman, dan sentosa. Hal ini membuat Raja Linge iri dan gusar, sehingga mengancam akan membunuh kedua anak tersebut. Malang bagi Muria, ia berhasil dibunuh.
Suatu hari, para raja berkumpul di istana Sultan Aceh untuk mempersembahkan upeti kepadanya. Saat itu sangede ikut datang juga dan sambil menunggu ayah angkatnya, ia menggambar seekor gajah yang berwarna putih. Lukisan Sangede ini menarik perhatian Putri Sultan yang kemudian meminta dicarikan gajah seperti pada gambar. Saat itu juga Sultan memerintahkan Raja Serule dan Raja Linge untuk menangkap gajah putih tersebut guna dipersembahkan kepada Sultan.
Pagi harinya, Sangede dan Raja Serule pergi ke Samarkilang seperti perintah dalam mimpi Sangede. Benar juga, mereka menemukan gajah putih sedang berkubang di pinggiran sungai. Sangede dan Raja Serule mengenakan tali di tubuh gajah dan saat akan menghelanya, gajah putih itu lari sekuat tenaga. Setelah berhasil mengejarnya mereka berinisiatif untuk bernyayi-nyanyi sambil menari untuk menarik perhatian gajah putih. Di luar dugaan, gajah putih itu tertarik dan mau mengikuti gerakan-gerakan mereka. Mereka terus menari sambil berjalan agar gajah itu mau mengikuti langkah mereka. Gajah itu pun mengikuti Sangede dan raja Serule yang terus menari hingga akhirnya berhasil tiba di istana. Tarian itu disebut tarian Guel hingga sekarang.
Tristan Naufal Ramadhan
1 tahun yang lalu
Aku membaca buku kisah nabi Nuh