Saddam maulana syarif
7 bulan yang lalu
buku cerita itik dan kancil
Austin.nicholas
7 bulan yang lalu
buku berjudul Acep pejuang kacil
Austin.nicholas
7 bulan yang lalu
buku berjudul Acep pejuang kacil
Kanisya shafina azkayra
7 bulan yang lalu
Hari ini saya membaca buku berjudul "Sayangi Bumi "
AYU RUDI AGUSTINI
7 bulan yang lalu
Batu di Tepi Danau Laut Tawar
Hiduplah sepasang suami istri dengan anak perempuannya yang cantik jelita di Negeri Aceh. Selain cantik, ia juga rajin dan sangat menyayangi keluarganya.
Seorang pemuda tampan ingin meminang gadis itu. Ia berasal dari keluarga terhormat dan kaya raya di negeri seberang. Si gadis menerima pinangan si pemuda setelah keluarganya memberi restu. Pesta pernikahan pun dilangsungkan dengan amat meriah.
Setelah beberapa hari, pemuda itu hendak pulang ke kampung halaman. Ia mengajak istrinya. Hati sang istri amat berat meninggalkan keluarga dan desanya. Namun, ia harus mengikuti ajakan suami sebagai tanda bakti dan kesetiaan kepada suaminya.
"Anakku, tinggallah di negeri suamimu," pesan sang ayah. "Ingatlah, selama dalam perjalanan, jangan menoleh ke belakang. Jika melakukannya, kau akan menjadi batu!"
Si gadis dan suaminya pun meninggalkan desa. Mereka memulai perjalanan jauh menuju negeri di seberang lautan. Hingga tibalah mereka di Danau Laut Tawar. Mereka menaiki sebuah sampan dan menyeberangi danau itu.
Saat sampan mengarungi danau, si gadis mendengar suara ibunya. Suara itu terus memanggil-manggil namanya. Kejadian itu berlangsung lama. Akhirnya, si gadis lebih memilih menoleh. Petaka pun seketika terjadi. Sesaat setelah si gadis menolehkan wajahnya ke belakang, tubuhnya berubah menjadi batu.
Betapa sedih hati sang suami. Karena terlalu cinta, sang suami ingin selalu bersama istrinya. Ia lantas memohon kepada Tuhan agar dirinya berubah menjadi batu. Selesai memohon, tubuh si pemuda berubah menjadi batu. Sepasang batu itu berada di tepi Danau Laut Tawar.
Pesan moral: Dari kisah ini kita harus mematuhi nasihat orang tua dan hendaknya tidak mengingkari janji, Bunda.
AZKA NOVFATHAN ASGARA
7 bulan yang lalu
haii teman baca Jakakarta. Hari ini aku membaca buku WHY. bukunya bagus lo teman teman
ZAZKIA ALFIAH RACHMA
7 bulan yang lalu
Halo.. nama ku Zakia alfia rachmah, aku akan menceritakan tentang *SAAT BANJIR DATANG*
Seperti biasa, Ka Nilam membacakan buku untuk Banyu.
Saat asyik menyimak, Banyu terusik. Ada sesuatu di kakinya. Air! ko ada tumpahan air sebanyak ini?
"Banjir!" teriak ka Nilam sambil bergegas menyelamatkan buku-bukunya. "Banyu, ayo bantu!" Air terus datang, makin banyak. Hanya di laut Banyu melihat air sebanyak itu. Dia menjadi takut.
Banyu tidak tahu harus melakukan apa. Dia ingin berada di tempat yang aman dan kering. Hop! "aku disini saja." Eh, apa itu yang bergerak-gerak?
Ubur-ubur! ceguk...! ceguk...! Banyu mulai cegukan. Makij dia takut, makin sering dia cegukan. Astaga, mereka mengikutinya! "tolong! aku tidak mau di sengat ubur-ubur!" teriak Banyu.
Ceguk...! ceguk...! "bukan, Banyu.Itu bukan ubur-ubur" kata ka Nilam. "itu hanya kantong plastik" tak! tak! bunyi apa itu? duh, apa lagi yang datang?
Kepiting dengan capit teracung! tempat ini sudah tidak aman. Banyu harus mencari tempat lain. "kak, tolong! kepiting itu mau mencapitku. Huhu, aku takut."
Ceguk..! ceguk...! "bukan, Banyu. Itu bukan kepiting" Kak Nilam menenangkan Banyu. Itu hanya penjepit. Slur! slur! Banyu mendengar sesuatu lagi.
Tentakel menjulur-julur ke arahnya. Banyu yakin, kali ini dia bener-bener dalam bahaya. "Kak, ada gurita. Dia mau menangkapku" teriak Banyu.
Ceguk...! Ceguk..! "bukan, Banyu. Itu bukan gurita" Ka Nilam terseyum. "Itu hanya kain pel." Set! set! itu! itu! Banyu melihat sirip hiu. Besar sekali.
"Kalau siripnya sebesar itu, pasti ikanya juga besar. Giginya juga.. huaaa! tolongg! aku tidak mau di gigit hiu!"
Ceguk! ceguk! "Bukan. Banyu. itu bukan hiu. Tenang saja, ada kaka di sini" Namun, Banyu tidak bisa tenang. Bagaimna kalo nanti ada hewan-hewan lain?
Banyu akan tetap disini " semoga saja mereka tak bisa naik" Namun, air makin tinggi.
"aku harus pundah ke mana?" Ceguk! ceguk! ceguk! "kakak... ceguk, tolong aku!"
ceguk! ceguk! ceguk!
tooot! Banyu tahu suara itu.
"ayo naik. Kapal ini akan membawa kita ke tempat aman" seru ka Nilam. Toooot! Banyu menjadi lega.
Cipak! kecipak! kapal bergoyang-goyang. Kapal Banyu tak sendiri. Ada juga kapal yang lain.
"Awas! kapal besar lewat!" Toooot! Tooot!
Airlangga prasetia
7 bulan yang lalu
pagi ini sebelum berangkat sekolah aku membaca buku "kumpulan cerita sahabat bumi", (dk wardhani, watiek ideo), baru di baca beberapa halaman saja belum selesai, nanti pulang sekolah aku lanjut lagi..
Mahreen Alfi Faeqa Aubree
7 bulan yang lalu
Buku pertamaku tentang buah-buahan dan sayur-sayuran
Penulis : poorva harihar shingre