Maulidiah Sopiatul Qhodijah
7 bulan yang lalu
tantangan hari ke7 baca buku judul naik delman neneng ingin duduk di depan.didi sedang melihat apa,ya? ah,neneng tidak bisa melihat .didi melihat apa lagi?neneng jadi kesal kali ini, neneng tidak boleh kalah.neneng bisa duduk di depan ternyata,tidak ada helikpter.aduh, banyak asap ken daraan.
Salomo Pandapotan Majesa P
7 bulan yang lalu
Buku Cerita "cerita Rakyat Nusantara" mengajarkan setiap daerah punya cerita masing².
Bima nauffal novriantara
7 bulan yang lalu
membaca buku di perpustakaan sangat menyenangkan karena banyak pilihan buku yang dapat kita baca dan semakin banyak buku yang kita baca dapat memperluas wawasan kita
Selena Yemima Majesa Pasaribu
7 bulan yang lalu
Buku "Lingkunganku" Dapat belajar bagaimana harus bersikap terhadap orang yang lebih tua dan yang lebih muda. Selain itu mengenal nama benda-benda, hewan, tanaman di sekitar rumahnya, dan lain-lain.
Seftiany triasti
7 bulan yang lalu
Saya hari ini membaca di perpustakaan RPTRA Payung Tunas Teratai yang berada di dekat rumah saya rasanya asik dan seru karena tidak bising dan dapat fokus membaca kemudian setelah membaca dapat bermain di taman tersebut karena ada playground nya.
Raisha Gendis Avivia
7 bulan yang lalu
buku novel yang membuat saya senang yaitu Be My Cupcakes. karena novel itu menceritakan tentang kisah cinta Olive dan Gavin si gitaris The Osward. Selain itu, pada novel Be My Cupcakes juga ada buku resep cupcake nya loh, bisa bangett untuk dicoba resep nya di rumah!! ^^
Brian marcello
7 bulan yang lalu
"Laut Bercerita" karya Leila S. Chudori adalah novel yang menggambarkan perjuangan dan pengalaman seorang aktivis mahasiswa bernama Laut dan teman-temannya dalam menghadapi represi pemerintah pada masa Orde Baru di Indonesia. Melalui sudut pandang Laut dan adiknya, Asmara, novel ini mengajak pembaca menyelami kisah yang penuh ketegangan, emosi, serta kesadaran politik di era kelam tersebut.
Berikut adalah beberapa poin penting dan hal menarik dari novel ini:
1. Penggambaran Sejarah dan Politik Orde Baru
Novel ini berfokus pada kehidupan mahasiswa aktivis di tahun 1990-an yang terlibat dalam gerakan menentang ketidakadilan dan otoritarianisme pemerintah Orde Baru. Leila S. Chudori memberikan gambaran detail tentang bagaimana para aktivis dikejar, disiksa, dan "dihilangkan" oleh negara karena dianggap membahayakan kestabilan pemerintah.
2. Tokoh Utama yang Berani dan Teguh
Laut, tokoh utama dalam cerita ini, adalah sosok yang penuh idealisme dan keberanian. Bersama teman-temannya, ia dengan gigih memperjuangkan kebebasan dan hak-hak masyarakat yang tertindas. Walau sadar akan risiko yang dihadapi, Laut tetap memilih untuk berada di jalan perjuangan, dan ini membuatnya menjadi karakter yang kuat dan penuh inspirasi.
3. Perspektif Keluarga yang Ditunjukkan Melalui Asmara
Selain Laut, novel ini juga diceritakan melalui perspektif adiknya, Asmara. Bagian ini menyoroti bagaimana keluarga yang ditinggalkan menghadapi rasa kehilangan dan ketidakpastian karena tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada anggota keluarga yang "dihilangkan."
4. Emosi dan Rasa Kemanusiaan yang Mendalam
Cerita ini penuh dengan emosi dan pergolakan batin, baik dari sudut pandang Laut sebagai aktivis maupun Asmara sebagai anggota keluarga. Hal ini menggugah kesadaran pembaca akan realitas yang dialami oleh banyak keluarga korban pada saat itu. Novel ini membangkitkan empati pembaca terhadap penderitaan, ketakutan, dan trauma yang dialami oleh para aktivis dan keluarga mereka.
5. Penulisan yang Puitis dan Menggugah
Gaya penulisan Leila yang puitis dan kaya makna membuat cerita ini semakin hidup. Bahasa yang digunakan mengalir indah namun tetap kuat dalam menggambarkan situasi-situasi sulit. Pembaca bisa merasakan atmosfer ketakutan, semangat perjuangan, dan bahkan cinta yang ada di tengah segala ketegangan.
6. Mengangkat Topik Penghilangan Paksa dan Hak Asasi
Buku ini menyentuh tema penghilangan paksa, yang masih menjadi isu penting hingga saat ini. Novel ini berhasil membuka mata pembaca tentang pelanggaran HAM yang terjadi, membuat kita berpikir tentang keadilan dan kebenaran yang masih perlu diperjuangkan.
Secara keseluruhan, "Laut Bercerita" bukan hanya sekadar novel fiksi; ia menjadi salah satu cara untuk mengenang mereka yang telah berjuang demi keadilan dan melawan penindasan. Buku ini sangat relevan bagi siapa pun yang tertarik dengan sejarah, politik, dan perjuangan hak asasi manusia.
Suhartini
7 bulan yang lalu
Saya hari ini membaca di perpustakaan RPTRA Payung Tunas Teratai bersama anak saya yang berada di dekat rumah saya, taman tersebut cocok untuk anak anak dan jauh dari kebisingan kemudian setelah membaca anak anak dapat bermain di playground yang berada di taman tersebut.