Marvel Saputra
7 bulan yang lalu
Hari ini saya membaca buku di perpustakaan sekolah dan rasanya menenangkan
Arkan Hanafi Aryasena
7 bulan yang lalu
Hari ini saya pergi ke Perpustakaan Nasional bersama ayah ibu dan adekku. Menyenangkan sekali berada di sini, banyak sekali buku buku dan tempatnya sangat besar, ramai juga pengunjung yang datang. Saya membaca buku anak di lantai 7.
Rena Mutmainnah
7 bulan yang lalu
novel keajaiban toko kelontong namiya.
hal hal yang menarik:
•Tokoh dan penokohan.
Tokoh-tokoh dalam novel ini tidak berhati malaikat, tetapi memiliki potensi untuk berubah dan bertobat.
•Keterangan kosakata asing.
Novel ini menyediakan keterangan untuk kosakata asing yang mungkin tidak semua pembaca mengerti.
•Alur maju mundur.
Novel ini menceritakan kisah dari masa lalu dan masa sekarang, sehingga membuat toko kelontong Namiya disebut "ajaib".
Elsyah fana
7 bulan yang lalu
perpustakaan sekolah, rasanya sungguh senang karena banyak teman yang menemani.
Kaysha farrash taqiyya
7 bulan yang lalu
Hari ini saya membaca buku di rumah saja. Tapi saya pernah membaca buku di Perpustakaan Jakarta yang ada di Cikini. Rasanya menyenangkan sekali, buku bacaan disana sangat lengkap dan suasananya juga sangat menyenangkan.
Azizah mutiara alsani
7 bulan yang lalu
hari ini saya membaca di perpustakaan halaman belakang rumahku , saya sangat senang membaca di perpustakaan halaman belakang rumahku karena saya di belikan berbagai buku baru oleh mamaku , tadi pagi saya membaca buku tentang "nabi Muhammad Saw beserta umatnya" , cerita di buku tersebut sangatlah bagus dan keren terutamanya adalah nabi Muhammad Saw
Dailamy hanbal
7 bulan yang lalu
Hari ini aku membaca buku cerita rakyat bandung karena menurut aku sangat menarik sekali
Khanaya Ratu Fathina
7 bulan yang lalu
Aku hari ini membaca misteri taman rahasia, alur cerita nya seru dan ga ngebosenin terus ada misteri yang buat kita penasaran
Aqila Delia putri
7 bulan yang lalu
HALO TEMAN BACA JAKARTA AKU MAU BACA BUKU TENTANG MALIN KUNDANG YU BACA Cerita Malin Kundang
Dahulu di sebuah dusun nelayan, tepatnya di Sumatra Barat, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Malin Kundang. Ia tinggal bersama ibundanya, Mande Rubayah. Sang ayah telah lama pergi meninggalkan ibu dan anak semata wayangnya.
Malin tumbuh menjadi anak yang cerdas dan nakal, tapi sedikit nakal. Mereka hidup serba kekurangan. Hingga suatu ketika Malin beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari keuntungan di negeri seberang. Dengan harapan nanti saat kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi saudagar kaya raya.
Malin tertarik dengan ajakan seorang nahkoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya. Tekadnya semakin kuat, Malin meminta izin kepada ibundanya. Mande Rubayah sempat tidak menyetujui keinginan anaknya, namun karena Malin terus mendesak akhirnya ia mengijinkannya.
“Anakku, jika kamu sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan lupa dengan ibumu dan kampung halamanmu ini, Nak,” pesan dari ibunya.
Ternyata keberadaan Malin di kapal itu sangat disukai. Selain karena ia sangat rajin dan selalu siap membantu, ia juga seorang pekerja keras.
Beberapa tahun berlalu, kini Malin telah menjadi seorang nahkoda yang mengepalai banyak kapal dagang. Ia pun berhasil memperistri salah seorang putri raja yang cantik jelita. Kabar kesuksesannya sampai kepada ibunda Malin. Setiap hari Mande Rubayah menyempatkan diri pergi ke dermaga berharap bisa bertemu putranya, Malin. WASALAMMUALIKUM WAROHMATULLAH HIWABAROH KATUH