Budhi Novyannisari
5 bulan yang lalu
hari ini saya membaca buku rapijali 2 yang menceritakan tentang perjalanan Ping pada rapijali 1. Cita-cita Ping untuk melanjutkan pendidikan di universitas impian berbenturan dengan kelemahan terbesarnya di bidang musik. Sementara itu, rahasia masa lalu yang mulai terkuak membawa keluarga Guntur ke titik kritis.
Muhammad adly Al khafi
5 bulan yang lalu
Angsa Dan Telur Emas. Barang siapa yg telah memiliki sesuatu dengan berlimpah, tetapi serakah dan menginginkan yg lebih lg, akan kehilangan semua yg di milikinya. Maka bersyukurlah dengan segala sesuatu yg kita miliki.
Aisyah Ramaadhanii
5 bulan yang lalu
Judul: Hilangnya Kue Cokelat Misterius
Kue cokelat raksasa milik Nenek Sarah tiba-tiba hilang! Semua curiga pada kucing gemuknya, Whiskers, tapi Whiskers punya alibi yang kuat. Seorang detektif cilik, Leo, dan sahabatnya, Maya, memulai investigasi. Jejak-jejak kue mengarah ke tempat-tempat tak terduga, penuh teka-teki dan kejutan manis!
Michael Perwira Efrata Paskalis Graha
5 bulan yang lalu
Senangnya Bermain Dengan Nina
Ahmad Syafiq Syauqie
5 bulan yang lalu
Buku kedua yang saya baca adalah tentang membantu orang tua, membantu orang tua adalah hal yang *menyenangkan bagi saya*...
Kita membantu orang tua orang tua senang maka kita pun akan senang
Muhammad Azril Maulidin
5 bulan yang lalu
Isi buku yg membuat saya senang adalah ketika saya membaca buku cerita mengenai kisah kisah pahlawan kemerdekaan
Yg membuat rasa cinta saya kepada negara semakin tumbuh.
KIRANA JANNIN KHEYZHA MALIKI
5 bulan yang lalu
halo nama saya kirana, saya membaca buku yang berjudul : mbok sirni tinggal sebatang kara
Suaminya sudah lama meninggal dan ia tidak dikarunia seorang anak pun. Kesehariannya, Mbok Sirni bertani sayur-sayuran di sekitar rumah. Kemudian menjualnya ke pasar.
Setiap hari Mbok Sirni selalu memohon kepada Tuhan agar dikaruniai seorang anak. Suatu hari, saat sedang berdo'a tiba-tiba datang raksasa bermuka hijau bernama Buto Ijo.
"Aku bisa memberimu anak, tapi dengan satu syarat. Setelah berusia enam tahun, anak itu harus kamu berikan lagi kepadaku," kata Buto Ijo.
Tanpa pikir panjang, Mbok Sirni pun menyetujuinya. Buto Ijo memberikan bibit timun untuk ditanam. Katanya salah satu dari timun itu nanti ada timun paling besar berwarna emas. Timun itulah yang berisi bayi.
Benar saja, dua minggu setelah bibit timun ditanam, Mbok Sirni menemukan timun yang paling besar diantara timun lainnya dan berwarna emas. Ketika dibelah, berisi bayi perempuan yang kemudian diberi nama Timun Emas oleh Mbok Sirni.
Beberapa tahun berlalu, Timun Emas dan Mbok Sirni selalu bersama sampai tiba saatnya Buto Ijo datang untuk mengambil Timun Emas. Mbok Sirni sangat menyayangi Timun Emas lalu ia berdo'a agar selalu bersama. Kemudian datanglah seorang petapa yang memberinya bungkusan kecil berisi biji mentimun, jarum, garam, dan terasi.
Ketika Buto Ijo mengejar Timun Emas, satu persatu bungkusan tersebut ditabur hingga menghalangi langkah Buto Ijo. Bungkusan terakhir berisi terasi yang ditabur ke arah Buto Ijo berubah menjadi lumpur panas hingga Buto Ijo meninggal.
Timun Emas pun terbebas dari Buto Ijo. Ia kembali ke rumah dan hidup bahagia kembali bersama Mbok Sirni.
Cerita ini dikutip dari buku berjudul Kumpulan Cerita Rakyat #1 oleh Ali Muakhir.
Pesan moral: Tidak boleh berniat jahat terhadap orang lain karena hal itu akan berbalik kepada diri sendiri.
RADITIA SAPUTRA
5 bulan yang lalu
Hari ini saya membaca buku tentang "Sangkuriang"
Pada zaman dahulu di Jawa Barat, terdapat kisah tentang Dayang Sumbi, seorang putri yang memiliki seorang putra bernama Sangkuriang. Sangkuriang tidak menyadari bahwa anjing kesayangannya, Tumang, adalah titisan dewa dan ayahnya.
Suatu hari, Sangkuriang dan Tumang terlibat dalam sebuah pertandingan, namun Tumang menolak untuk mengikuti perintahnya. Akibatnya, Tumang diusir ke dalam hutan, dan ketika Sangkuriang menceritakan peristiwa ini kepada ibunya, Dayang Sumbi marah dan memukulnya. Sangkuriang, tersinggung, meninggalkan rumah.
Setelah bertahun-tahun menjelajah, ia kembali dan tanpa sadar jatuh cinta pada Dayang Sumbi sendiri. Mereka merencanakan pernikahan, tetapi Dayang Sumbi menyadari bekas luka di kepala Sangkuriang yang identik dengan bekas luka putranya yang hilang.
Untuk menghindari pernikahan tersebut, ia menggagalkan tugas Sangkuriang untuk membuat penyeberangan sungai Citarum sebelum fajar. Sangkuriang yang marah menendang perahu yang telah ia buat hingga berubah menjadi Gunung Tangkuban Perahu.