Muhammad Azka Raffaza
7 bulan yang lalu
Judul buku: Apa Bisa?
Penulis: Prasiwi Bestari
Ilustrator: Vania Rizky Santoso
Penerbit: The Asia Foundation-Let's Read
Mellati Putri Rahayu
7 bulan yang lalu
Mau baca novel dari Gramedia terus nanti plan nya hari terakhir saya mau baca novel tentang petualangan, tapi jejepangan gitu, sekarang saya lagi belajar sambil baca di buku kamus jepang, soalnya SMA nanti saya ke jepang!
Audrey Angelica Santoso
7 bulan yang lalu
Judul cerita: Gadis Perajut. Penulis cerita: Arleen dan EroG. Dahulu kala, di sebuah desa kecil di kerajaan yang jauh, hiduplah seorang gadis yang sangat suka merajut. Ketika gadis-gadis lain sibuk merawat kuku tangan dan kaki mereka, gadis ini sibuk merajut baju hanngat untuk anak-anak kecil. Sementara gadis-gadis lain sibukmencuci, mengeringkan, dan mengeriting rambut mereka, gadis ini merajut baju hangat untuk orang-orang tua. Ketika gadis-gadis lain pergi ke tukang jahit untu membuat gaun-gaun indah, gadis ini merajut kaus kaki, tas, dan tirai. Orangtuannya tidak terlalu menyukai kegiatan anak mereka, apalagi ketika mereka mendengar bahwa Pangeran akan datang mengunjungi desa mereka. Sementara waktu kunjunjungan Pangeran semakin dekat, gadis-gadis di desa itu pun bersiap-siap. Mereka mandi susu yang lama sekali, tidur yang cukup, dan berlatih berjalan dengan anggun. Tetapi, gadis yang suka merajut itu hanya merajut, merajut, dan merajut lagi. Dia bahkan merajutkan baju untuk burung-burung. Sehari sebelum kunjungan sang pangeran dibatalkan karena kerajaan kecil mereka yang indah akan diserang olah kerajaan tetangga yang lebih besar. Semua pria yang sehat dan kuat di desa berangkat ke istana kerajaan. Si gadis perajut juga pergi. Si gadis dan para pria mengelilingi istana kerajaan untuk mempertahankannya dari serangan. Namun, apa yang dilakukan gadis sambil menunggu? Dia merajut, merajut, dan merajut. Semua serangan dari pihak musuh terkalahkan dengan hasil rajutan si gadis, yang terakhir adalah ketika pasukan berkuda musuh mulai menyerang, si gadis meminta bantuan burung-burung sahabatnya untuk menjatuhkan sebuah jala raksasa hasil rajutannya ke atas mereka. Pasukan musuh pun sadar bahwa menyerang kerajaan ini ternyata tidaklah semudah yang mereka kira. Pangeran tentu saja ingin bertemu dengan gadiis yang telah mempertahankan kerajaan mereka. Ketika Pageran bertemu dengannya, dia langsung jatuh hati. Maka, sang Pangeranpun meminangnya. Sejak itu, saat musim salju yang paling dingin sekalipun, istana itu selalu saja menjadi tempat terhangat di situ. Pangeran selalu punya cukup banyak kaus kaki hangat selama musim dingin. Akhirnya, tentu saja mereka hidup bahadia selama-lamanya. Amanat dari cerita tersebut adalah bahwa kita tidak usah mendengar yang orang katakan kepada kita (tentang yang buruk), kita tetap harus giat untuk melakukan hal yang kita suka hingga meraih keberhasilan.
Syahfira Natasya Putri
7 bulan yang lalu
Hari ini saya membaca buku pancasila
Icha Choirunnisa
7 bulan yang lalu
hari ini saya membaca buku bahasa Indonesia
Serina sahnety
7 bulan yang lalu
perempuan yang menangis didepan bulan hitam