Abraham Caesar cassanova
1 tahun yang lalu
Saya akan membaca banyak buku
Tentang si kancil dan burung pipit
FAIQAH MUTHIA
1 tahun yang lalu
Hai nama sy mutia..14 hari kedepan ada banyak cerita dongeng yg akan aku baca..antara lain cerita si kancil
NAJUA HIKMAH RIZKIYANI
1 tahun yang lalu
aku selama 14 hari kedepan mau baca buku tentang hewan-hewan yang ada di Indonesia
Janeeta Naura Rania
1 tahun yang lalu
Halo, perkenalkan nama saya Janeeta Naura Rania dari SMP Negeri 60 Jakarta. Saya akan menceritakan singkat kembali tentang cerpen yang saya baca dan berjudul "Menuju Abashiri" yang ditulis oleh Maggie Tiojakin. Berikut adalah cerita nya...
Di suatu hari pada bulan Agustus di Jepang, ada seseorang pria yang ingin pergi ke suatu tempat yang bernama Abashiri. Pada saat itu, pukul 4:20 sore ia tiba di stasiun Ueno, banyak sekali segerombolan orang yang telah memasuki ruangan gerbong kereta belakang yang sama. Karena mereka lebih dekat dengan gerbong belakang mereka memilih untuk berdesak-desakkan di gerbong tersebut daripada pindah ke gerbong yang pertama yang kosong. Pria itu memasuki gerbong yang berisi orang berdesakkan dan mencoba untuk tetap melawan arus penumpang untuk pindah ke gerbong depan. Sesampainya ia di gerbong depan, ia langsung menduduki kursi yang tersedia di gerbong itu. Saat waktu tiba untuk berangkat dan pintu-pintu mulai bergeser tertutup, tiba' seorang portir tersebut mengangkat tangannya ke udara dan berkata "Di sini, nyonya. Sebelah sini." ia langsung menarik pintu itu kembali dan menunggu. Seorang wanita berambut tipis dan berkulit pucat, yang usianya kira-kira sekitar dua puluh enam atau dua puluh tujuh tahun, dengan seorang bayi di punggung, dan sebelah tangan memegang seorang bocah laki-laki, masuk ke dalam kompartemen dan kereta yang mereka tumpangi mulai bergerak.
Wanita itu menduduki di sisi yang agak jauh dari jendela, di mana matahari sore sedang memancarkan cahaya tamaram. Dan hanya itu satu-satunya kursi kosong yang tersisa. Wanita itu memiliki anak yang sangat nakal, anak itu sangat susah untuk di atur oleh ibunya, anak itu juga sangat cemburu dengan adik nya.
Wanita itu memberitahu kepada pria tersebut bahwa anaknya yang nakal mempunyai masalah pada hidung dan telinganya dari seja lahir.
Wanita itu sempat menulis di atas dua lembar kartu pos, tetiba si bocah itu berkata :
“Ibu. Aku harus ke belakang.” Di gerbong ini tak ada toilet.
“Apa kau tak bisa menahannya sebentar lagi?” tanya sang ibu, bingung. Bocah itu mengernyitkan dahinya, lalu menangguk.
“Sebentar lagi, ya?” kata wanita itu untuk menenangkan si bocah. Tetapi bocah itu berkata bahwa dia tidak tahan lagi. Tubuhnya gemetar.
Sesaat kemudian, kereta yang mereka tumpangi tiba di Sunomiya. Wanita itu berbicara dengan masinis kereta, tapi sang masinis berkata bahwa tak ada cukup waktu perhentian di stasiun ini untuk pergi ke toilet. Maka mereka harus menunggu sampai tiba di stasiun berikutnya. Stasiun yang dimaksud adalah Utsunomiya, di mana kereta yang mereka tumpangi akan berhenti selama delapan menit.
Sebelum kereta itu berhenti, bocah di hadapan pria itu melipat tubunya ke depan sambil memegangi perut. “Ayo, ayo cepat!”
“Kita turun sekarang,” ujar sang ibu, seraya meletakkan bayinya di atas kursi duduk dan mendekatkan wajahnya di dekat wajah sang bayi. “Jangan nakal, dan tunggu kami kembali dengan sabar.”
Wanita itu menolah ke arah pria tersebut sembari meminta tolong untuk menjaga bayi nya sebentar.
"Tentu saja,” jawab pria tersebut.
Saat tiba di perhentian wanita itu, pria yang bersamanya ikut turun bersama. Wanita itu menitipkan kartu pos nya kepada pria yang tadi bersamanya, ia juga berterimakasih karena telah membantunya dan ia juga meminta maaf kepada pria tersebut karena telah direpotkan. Di saat itulah mereka
terpisah satu sama lain tanpa mengetahui nama masing-masing.
Itulah hasil cerita cerpen yang telah saya baca, mohon maaf jika masih banyak kekurangannya... Terima Kasih !