Almira Fathana Arifia

3 bulan yang lalu

Buku cerita fiksi bergambar tentang seekor kucing robot dari Jepang, yang berjudul "Doraemon".

Muhammad tangguh

3 bulan yang lalu

Canva Narendra, 00.00, 01.00,galaksi,7 prajurit bapak

Muhammad Al Hafizh

3 bulan yang lalu

Buku mr crack dari Parepare tokohnya (Bj Habibie),dan buku sang Patriot tokohnya (Pierre Tendean)

Nur Aisah

3 bulan yang lalu

Judul: Negeri di Ujung Tanduk Penulis: Tere Liye Isi Cerita: Negeri di Ujung Tanduk merupakan novel yang mengangkat tema politik, konspirasi, dan perjuangan melawan ketidakadilan. Buku ini adalah sekuel dari Negeri Para Bedebah, yang masih berfokus pada tokoh utama bernama Thomas, seorang konsultan keuangan yang cerdas dan pemberani. Dalam novel ini, Thomas kembali menghadapi jaringan kekuasaan yang korup dan licik. Ia berusaha mengungkap skandal besar yang melibatkan pejabat tinggi, politisi, dan mafia bisnis. Cerita berpusat pada upaya Thomas membongkar kejahatan yang terselubung di balik sistem pemerintahan yang penuh manipulasi. Thomas tidak hanya berhadapan dengan ancaman fisik, tetapi juga dilema moral yang menguji prinsip dan keberaniannya. Konflik dalam novel ini menyoroti betapa sulitnya melawan sistem yang sudah rusak dari dalam, namun juga menunjukkan bahwa keberanian dan integritas dapat menjadi kekuatan besar untuk melawan ketidakadilan. Pesan Moral: Buku ini menyampaikan bahwa keberanian untuk melawan ketidakadilan harus tetap dijaga, meskipun menghadapi risiko besar. Tere Liye juga menggambarkan bahwa perubahan tidak bisa terjadi tanpa adanya individu yang berani mengambil risiko demi kebenaran. Novel ini penuh dengan ketegangan, intrik, dan pesan sosial yang relevan, menjadikannya bacaan yang menarik bagi siapa saja yang tertarik pada isu-isu sosial dan politik.

Karesya Amelia Putri

3 bulan yang lalu

tokoh vaforit saya yaitu kancil Kancil dan Buaya Rangkuman: Suatu hari, Kancil yang cerdik ingin menyeberangi sungai, tetapi airnya sangat dalam dan arusnya deras. la melihat sekelompok buaya yang sedang beristirahat di tepi sungai. Kancil kemudian berpikir untuk menggunakan kecerdasannya agar bisa menyeberang dengan selamat. la berkata kepada para buaya bahwa ia diperintahkan oleh Raja Hutan untuk menghitung jumlah buaya karena Raja ingin memberi mereka makanan. Para buaya yang serakah dan mudah tertipu segera berbaris di sungai. Kancil melompat dari satu buaya ke buaya lain sambil berpura-pura menghitung mereka. Setelah sampai di seberang, Kancil tertawa dan berkata bahwa ia hanya menipu mereka agar bisa menyeberang sungai. Para buaya pun marah, tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.