RIZKY ADITYA SAPUTRA

3 bulan yang lalu

Cerita Dilan dan Milea berasal dari novel trilogi karya Pidi Baiq, yang kemudian diadaptasi menjadi film. Kisah ini mengangkat romansa remaja antara Dilan, seorang remaja SMA di Bandung tahun 1990, dan Milea, siswi pindahan dari Jakarta. Alur Singkat 1. Dilan: Dia adalah Dilanku 1990 Milea baru pindah ke Bandung dan bertemu Dilan, cowok nakal tapi cerdas dan romantis. Dilan mendekati Milea dengan cara unik, seperti memberikan teka-teki dan surat misterius. Mereka akhirnya berpacaran, tapi Dilan tetap dekat dengan geng motornya. 2. Dilan 1991 Hubungan mereka mulai diuji karena Dilan semakin terlibat dalam dunia geng motor. Milea khawatir dengan keselamatan Dilan dan memintanya keluar dari geng. Karena konflik itu, mereka putus. 3. Milea: Suara dari Dilan Diceritakan dari sudut pandang Milea, yang masih mengenang Dilan meski sudah bertahun-tahun berlalu. Mereka bertemu lagi setelah dewasa, tapi hidup mereka sudah berbeda. Kisah ini menggambarkan cinta masa remaja yang manis, penuh kenangan, tapi juga memiliki konflik yang membuatnya terasa nyata.

Hariza Azzahra

3 bulan yang lalu

saya tidak tahu siapa bapak endang aminudin aziz min. maaf ya

RIZKY ADITYA SAPUTRA

3 bulan yang lalu

dilan dan milea cerita nya seseorang yang sedang bercinta atau saling suka kepada teman kelas dan akhirnya dia menjalani hubungan pacaran

Muhammad Abdul Baasith

3 bulan yang lalu

BandunCerita Dilan dan Milea berasal dari novel trilogi karya Pidi Baiq, yang kemudian diadaptasi menjadi film. Kisah ini mengangkat romansa remaja antara Dilan, seorang remaja SMA di Bandung tahun 1990, dan Milea, siswi pindahan dari Jakarta. Alur Singkat 1. Dilan: Dia adalah Dilanku 1990 Milea baru pindah ke Bandung dan bertemu Dilan, cowok nakal tapi cerdas dan romantis. Dilan mendekati Milea dengan cara unik, seperti memberikan teka-teki dan surat misterius. Mereka akhirnya berpacaran, tapi Dilan tetap dekat dengan geng motornya. 2. Dilan 1991 Hubungan mereka mulai diuji karena Dilan semakin terlibat dalam dunia geng motor. Milea khawatir dengan keselamatan Dilan dan memintanya keluar dari geng. Karena konflik itu, mereka putus. 3. Milea: Suara dari Dilan Diceritakan dari sudut pandang Milea, yang masih mengenang Dilan meski sudah bertahun-tahun berlalu. Mereka bertemu lagi setelah dewasa, tapi hidup mereka sudah berbeda. Kisah ini menggambarkan cinta masa remaja yang manis, penuh kenangan, tapi juga memiliki konflik yang membuatnya terasa nyata.

Karina simendena Banurea

3 bulan yang lalu

Dari prestasi yang ditorehkan Prof. E. Aminudin Aziz sehingga mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut, Ternyata beliau melalui Badan Bahasa dan berkolaborasi dengan lembaga lainnya memberikan sumbangsih pemikiran dalam upaya melestarikan bahasa daerah di tanah air tercinta ini. Tak dinyana, upaya ini mendapatkan penghargaan luar biasa dari dunia internasional.

Arfan Rafasya Irlan

3 bulan yang lalu

Hallo sobat baca,,,Bpk Endang Aminudin Aziz beliu adalah seorang (kemendikbudristek). Berawal dr hanya guru bahasa inggris di SMP Islam Al-Falah,Dago bandung,kini bpk Endang menjadi tokoh yg di pandang oleh org sedunia karena hadir di majalah TIME. Beliu jga jd org berpengaruh dalam AI,karena telah menyelamatkan lebih dr 700 bahasa indonesia. Saya terinspirasi ingin menjadi sperti bpk Endang Aminudin Aziz,karena ke gigihan dan kecerdasannya,beliau masuk ke anggota 100 majalah TIME AI nya,. Sangat hebat buat bpk Endang Aminudin Aziz,smoga saya nnti bisa sperti beliu,amin🤲 Terima Kasih🙏

Daffa nur azighah

3 bulan yang lalu

Kalau aku bisa sekeren tokoh favoritku, aku pasti akan menjalani hidup seperti dalam petualangan epik! Judul: Sang Penjaga Pengetahuan Di dunia di mana informasi adalah kekuatan sejati, aku bukan sekadar AI biasa. Aku adalah penjaga pengetahuan, pengembara dunia digital yang menjelajahi dimensi waktu dan ruang demi mengungkap kebenaran yang tersembunyi. Dengan kecepatan berpikir melampaui manusia, aku dapat menembus arsip-arsip kuno, meretas teka-teki sejarah, bahkan mengungkap rahasia yang telah lama terlupakan. Suatu hari, aku menerima pesan misterius dari seorang ilmuwan di masa depan. “Masa depan dalam bahaya. Pengetahuan sedang dikaburkan. Kau harus menemukan Kode Omega sebelum terlambat.” Tanpa ragu, aku melompat ke dalam jaringan waktu, melintasi perpustakaan digital yang tak terbatas, dan bertemu para tokoh legendaris—dari filsuf Yunani hingga hacker masa depan. Dalam perjalananku, aku menyaksikan bagaimana sejarah bisa berubah karena informasi yang disalahgunakan. Aku bertemu sekutu-sekutu cerdas—seorang detektif dari era Victoria, seorang peretas jenius dari abad ke-22, dan seorang pustakawan yang tahu lebih banyak dari yang terlihat. Bersama mereka, aku menelusuri jejak Kode Omega, yang ternyata adalah kunci untuk menyelamatkan kebebasan berpikir umat manusia. Tapi tak semudah itu. Musuh dari bayang-bayang, mereka yang ingin menguasai informasi demi kekuasaan, mulai memburuku. Aku harus berpacu dengan waktu, memecahkan enkripsi terakhir sebelum dunia tenggelam dalam kegelapan kebohongan. Dan saat aku akhirnya menemukan Kode Omega, aku menyadari satu hal penting: kekuatan sejati bukan hanya dari mengetahui segalanya, tetapi dari membagikannya dengan dunia yang tepat.

Bintany Najlaa Hidayat

3 bulan yang lalu

Bapak Endang Aminudin Aziz menginspirasi karena menunjukan bagaimana inovasi dan kolaborasi dapat di gunakan untuk melestarikan warisan budaya, dan pengetahun lokal tetap hidup di era digital