Keisha lathifah nur syai

3 bulan yang lalu

Endang Aminudin Aziz berusia 57 tahun, lahir pada 16 November 1967. Endang Aminudin Aziz dikenal sebagai kepala badan pengembangan dan budidaya bahasa kementrian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi (Kemendikbudristek) masuk ke dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di AI 2024 versi majalah TIME. majalah TIME memang cukup menghadirkan daftar beberapa tokoh berpengaruh sesuai bidangnya. kali ini tujuan dari TIME100 untuk menempatkan para pemain di bidang teknologi dalam dialog dan membuka Pandangan mereka kepada para pembaca. Endang Aminudin Aziz telah menyelamatkan lebih dari 700 bahasa di Indonesia. TIME mengatakan tugas Endang Aminudin Aziz adalah tugas yang berat.

Nasmi Nur Aulia Sopiyani

3 bulan yang lalu

Bapak Endang Aminudin Aziz 100 tokoh berpengaruh Al 2024 Versi TIME. Bapak Endang Aminudin Aziz yang di kenal sebagai Kepala Badan Pengembangan dan Budidaya Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Kemendikbudristek) masuk ke dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di Al 2024 versi majalah TIME. Majalah TIME memang cukup sering menghadirkan daftar beberapa tokoh berpengaruh sesuai bidangnya. Saya terinspirasi dari beliau yaitu Bangsa yang maju tidak di bangun dengan mengandalkan kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang besar tapi juga di tandai oleh masyarakat yang literat. Namun faktanya indeks literasi antar daerah masih timpang. Di perlukan kolaborasi sinergi agar literasi menjadi gerakan bersama.

Kenzi iqbal anggoro

3 bulan yang lalu

Tokoh favoritku adalah Doraemon... Kalau aku bisa jadi doraemon mau ke negara mana aja bisa melalui pintu ajaib nyaa..

Azzam Faiz Arthanabil

3 bulan yang lalu

Bapak Endang Aminudin Aziz adalah anak bangsa yg inspiratif beliau menjadi salah satu orang yg beerpungaruh dalam AI karena telah menyelamatkan lebih dari 700 bahasa Indonesia . Beliau masuk dalam jajaran 100 orang berpengaruh dalam dunia AI edisi majalah Time.

Salwa Amalia Kaysan

3 bulan yang lalu

Awa beberapa kali menghadiri acara yang dihadiri Pak Endang Aminuddin Aziz. Setiap menghadiri acara beliau, Awa mendapatkan insight positif. Belum ada kesempatan untuk berfoto dengan beliau. Setiap selesai acara, beliau sudah langsung dikelilingi Kakak-kakak pegiat literasi untuk berfoto, hehe... TBM Ersalrif yang Awa dirikan mendapatkan donasi 1000 buku dan rak buku. Ini sangat bermanfaat sekali. Apalagi komunitas dan TBM basicnya adalah read aloud. Buku yang didapat, Alhamdulillah berisikan buku-buku read aloud ... Terima kasih, Pak!

Arkha Abdurrahman Thoriq Alhabsyi tanjung

3 bulan yang lalu

Bapak Endang Aminudin Aziz adalah Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Yang membuat saya terinspirasi dari Bapak Endang Aminudin Aziz adalah dia melestarikan bahasa Indonesia dalam upaya penyelamatan lebih dari 700 bahasa Indonesia. Tugas itu dinilai berat karena hanya segelintir dari bahasa itu yang memiliki skrip atau simbol tulisan yang cukup untuk dicatat dan disimpan, dan banyak yang tidak memiliki dokumentasi yang memadai.

Muhammad ronaf banyu bumi

3 bulan yang lalu

Laskar pelangi kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Pulau Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi.

Dini Emeliani

3 bulan yang lalu

Hari ini aku membaca buku yang berjudul "Dompet Ayah Sepatu Ibu" karya J.S.Khairen. Buku ini menceritakan anak-anak miskin di pedalaman Sumatra Barat dengan 25 episode yang memiliki cita-cita untuk bisa hidup layak dan membebaskan diri dari kemiskinan hingga akhirnya mereka menemukan takdir dan hidup berbahagia. Mereka adalah Asrul dan Zeena. Asrul adalah anak laki-laki miskin yang tinggal di punggung gunung lainnya yaitu gunung Marapi, Asrul memiliki adik yang bernama Irsal yang sudah terlahir miskin karena ayahnya meninggalkan mereka karena kawin lagi karena ayahnya penganut mazhab poligami. Sebagai anak laki-laki pertama Asrul membantu ibunya untuk mencari uang demi kebutuhan sehari-hari dengan berjualan kayu bakar, sang ayah yang saat ini tinggal di rumah kedua istrinya terkadang memberikan tambahan uang. Namun itu semua tidak cukup untuk membiayai mereka bertiga. Sedangkan Zeena adalah perempuan miskin yang tinggal di punggung gunung Singgalang, memiliki tiga orang adik dan dua orang kakak. Mereka sudah terbiasa berjalan dengan sepatu rombeng naik dan turun gunung untuk berjualan jagung sebelum sekolah untuk bisa mencukupi biaya hidup dan sekolahnya. Sementara ayah Zeena meninggal dunia ketika Zeena masih kecil. Asrul dan Zeena dipertemukan dalam sebuah takdir di kampus Universitas Kota Padang. Mereka sama-sama menjadi mahasiswa baru dan sudah melewati berbagai cobaan hidup kemudian memutuskan menjalani hidup dan menghabiskan hidup bersama.

Muhammad ronaf banyu bumi

3 bulan yang lalu

Saya akan mengharumkan nama indonesia