DINA AULIA PRATIWI
3 bulan yang lalu
Menjadi Sekeren Elon Musk dalam Sehari
Aku terbangun di sebuah rumah megah yang tak asing. Di sekelilingku, layar-layar monitor menampilkan grafik saham Tesla, perkembangan SpaceX, dan rencana Neuralink terbaru. Aku bangkit dari tempat tidur dan menatap cermin—tunggu, aku bukan diriku yang biasa. Aku adalah Elon Musk!
Hari ini, aku memutuskan untuk melakukan sesuatu yang luar biasa. Aku segera menuju kantor SpaceX, di mana para insinyur sedang menunggu keputusanku untuk proyek baru. “Kita akan mempercepat misi ke Mars,” kataku penuh semangat. Timku tercengang, tetapi segera bersorak dan mulai bekerja keras.
Tak berhenti di situ, aku mengadakan konferensi pers global. “Hari ini, saya umumkan bahwa kita akan membuat internet gratis untuk seluruh dunia dengan Starlink!” Para jurnalis langsung heboh, dunia terpana.
Saat matahari terbenam, aku duduk di kantorku, tersenyum puas. Dalam sehari, aku telah mengubah dunia sedikit lebih maju. Jika aku bisa menjadi Elon Musk selamanya, tak terbayang sejauh mana lompatan teknologi yang bisa kucapai!
Adelia Celestine Shalom Sinaga
3 bulan yang lalu
Haloo! Di Hari ke - 11 ini, aku mau memberi tahu informasi tentang Bapak Endang Aminudin Aziz.
Endang Aminudin Aziz masuk ke 100 tokoh berpengaruh di AI 2024 versi TIME
Jakarta, Gizmologi – Endang Aminudin Aziz yang dikenal sebagai Kepala Badan Pengembangan dan Budidaya Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) masuk ke dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di AI 2024 versi majalah TIME. Majalah TIME memang cukup sering menghadirkan daftar beberapa tokoh berpengaruh sesuai bidangnya.
Kali ini, TIME mengungkapkan tujuan dari TIME100 untuk menempatkan para pemain di bidang teknologi dalam dialog dan membuka pandangan mereka kepada para pembaca. Terdapat 91 nama baru dalam daftar 100 orang berpengaruh di AI 2024.
Nama baru yang masuk ke dalam daftar masuk karena pengaruh indikasi seberapa cepat bidang AI berubah. Ada alasan juga mengapa Endang Aminudin Aziz bisa masuk ke dalam daftar TIME100. Bahasa Indonesia terdiri dari banyaknya aksara atau simbol tulisan untuk direkam dan dilestarikan, namun sayangnya tak banyak dari mereka didokumentasikan secara memadai. Endang Aminudin Aziz dapat mengatasi masalah dokumentasi bahasa Indonesia tersebut.
Endang mengatasinya dengan bantuan model bahasa besar (LLM). Hal ini tak hanya dilakukan olehnya seorang diri. Endang juga dibantu oleh berbagai universitas, pegiat bahasa, dan komunitas lokal untuk mengumpulkan data untuk LLM mereka. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ini juga mengatakan bahwa lembaganya sedang mengembangkan alat kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi vitalitas bahasa lokal di masyarakat. Adapun proses pengembangan ini juga tidak lah mudah.
Pemerintahan memiliki lebih dari 350 kamus untuk setiap bahasa yang unik dan banyak di antaranya masih belum lengkap. Meski begitu, Endang mengaku tak gentar untuk membuat LLM.
Ia mengajak perusahaan teknologi untuk berkolaborasi dengan BPPT dalam melestarikan apa yang ia yakini sebagai kekayaan Indonesia. “Kita belajar dari masa lalu dengan mengetahui bahasa daerah, dan karena fungsi bahasa daerah, kita harus menyediakannya untuk generasi berikutnya, dan teknologi adalah kuncinya,” ungkap Endang Aminudin Aziz. Endang Aminudin Aziz merupakan seorang laki-laki berusia 56 tahun, lahir pada 16 November 1967. Berdasarkn website Kemendikbud, Endang telah menjelani perjalanan panjang untuk pendidikan.
Dari tahun 1986-1991, Endang Aminudin Aziz mendapat gelar Diploma II, Diploma III, Diploma IV, hingga S1 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, di Universitas Pendidikan Indonesia. Tak berhenti di situ, Endang melanjutkan pendidikan S2 jurusan Dept. Of Linguistics ke Monash University, Australia, dan juga mendapat gelar profesor di sana.
Berawal dari hanya guru bahasa Inggris di SMP Islam Al-Falah, Dago Bandung, kini Endang menjadi tokoh yang dipandang oleh orang sedunia karena hadir di majalah TIME. Jabatannya yang kini sebagai Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah dijalani sejak Mei 2020.
Semangat Membaca dan Salam Literasi!! 🔥
Gavin Ardana Rafisqy
3 bulan yang lalu
Bapak endang aminudin aziz adalah kepala perpustakaan nasional dan yang mebuat aku terinspirasi adalah bapak pasti orang hebat , pintar dan pasti rajin membaca. aku mau mencontoh bapak untuk rajin membaca agar pengetahuanku bisa luas.
Bintang aryasatya
3 bulan yang lalu
Pak Endang menpunyai jambatan sebagai kepala perpustakaan mengajarkan kita agar kita menpunyai minat penbaca dan antusias menbaca buku buku di perpustakaan nasional di era globalisasi yang modern
Novenia Reinha Rosari
3 bulan yang lalu
saya hari ini membaca buku pengetahuan agama Kristen kalau di tanya kenapa baca buku itu maka saya akan jawab karena saya ingin lebih tau ilmu pengetahuan agama Kristen
Bilqis Ufaira
3 bulan yang lalu
Bapak Prof. E. Aminudin Aziz, MA, Ph.D (Plt Kepala Perpustakaan Nasional RI) masuk ke dalam daftar 100 tokoh paling berpengaruh dalam bidang kecerdasan buatan tahun 2024 versi Majalah Time, berkat upayanya menyelamatkan lebih dari 700 bahasa indonesia. Aku terinspirasi karna beliau tahu semua bahasa indonesia aku ingin sekali seperti dia mengetahui bahasa daerah indonesia dari sabang sampai merauke