Yovie juna pratama
3 bulan yang lalu
Bapak Prof. E. Aminudin Aziz, MA, Ph.D (Plt Kepala Perpustakaan Nasional RI). masuk ke dalam daftar 100 tokoh paling berpengaruh dalam bidang kecerdasan buatan tahun 2024 versi Majalah Time, berkat upayanya menyelamatkan lebih dari 700 bahasa di Indonesia . saya terinspirasi. dengan kecerdasan beliau
ADITYA SYAHPUTRA
3 bulan yang lalu
Endang Aminudin Aziz merupakan seorang laki-laki berusia 56 tahun, lahir pada 16 November 1967. Berdasarkn website Kemendikbud, Endang telah menjelani perjalanan panjang untuk pendidikan.
Dari tahun 1986-1991, Endang Aminudin Aziz mendapat gelar Diploma II, Diploma III, Diploma IV, hingga S1 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, di Universitas Pendidikan Indonesia. Tak berhenti di situ, Endang melanjutkan pendidikan S2 jurusan Dept. Of Linguistics ke Monash University, Australia, dan juga mendapat gelar profesor di sana.
Yg membuat saya terinpirasi adalah semangat yg gigih dalam menunjang karir dan giat dalam mennjalanai pendidikan,,
ANNISA RAHMA WIJAYA HARAHAP
3 bulan yang lalu
Assalamualaikum Hari ini masih tantangan bacabukujakarta ya guys, tentang Bpk Endang Aminudin Aziz. Wah ternyata Prof. Endang Aminudin Aziz, PhD, adalah seorang tokoh yang sangat berpengaruh di bidang kecerdasan buatan AI, beliau juga telah terpilih sebagai salah satu dari 100 tokoh paling berpengaruh di bidang AI versi majalah TIME. pengakuan ini menyoroti kontribusi signifikan Prof. Endang dalam pengembangan AI untuk pemetaan dan penyelamatan 718 bahasa-bahasa di Indonesia.
Prof. Endang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud ristek). Beliau adalah contoh inspiratif bagi kita semua, menunjukkan bahwa kerja keras dan dedikasi dapat membawa kita ke tingkat kesuksesan yang sangat tinggi.
di sini ada dua kutipan dari Prof. Endang yang membuat saya sangat terinspiratif, yaitu:
• "KITA HARUS TERUS BELAJAR DAN MENGEMBANGKAN DIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN PENGETAHUAN KITA"
Menurut saya dari kutipan ini menekankan pentingnya belajar seumur hidup, tidak hanya saat kita masih bersekolah atau kuliah, dan juga mengembangkan diri baik secara personal maupun profesional. Kutipan ini juga menekankan pentingnya kemandirian dan inisiatif dalam belajar dan mengembangkan diri.
Kutipan ini juga dapat menginspirasi kita untuk mengembangkan budaya belajar yang kuat dan berkelanjutan, memiliki kemampuan adaptasi dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam lingkungan, juga meningkatkan kualitas hidup kita dengan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan kita.
• "KITA HARUS MENGHARGAI DAN MELESTARIKAN BAHASA DAN BUDAYA KITA, KARENA ITU ADALAH BAGIAN DARI IDENTITAS KITA SEBAGAI BANGSA"
Menurut saya dari kutipan ini menekankan pentingnya menghargai bahasa dan budaya kita sebagai bagian dari identitas kita sebagai bangsa, yang harus dilestarikan dan dihargai, agar tidak hilang atau terlupakan. Masyarakat harus menghargai dan menghormati bahasa dan budaya kita, sebagai bagian dari identitas kita sebagai bangsa, dan juga harus lebih ditingkatkan agar masyarakat dapat memahami dan menghargai bahasa dan budaya kita. Kutipan ini pun dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghargai dan melestarikan bahasa dan budaya kita. Semangat baca ya teman-teman.
Trie Khaerunnisa
3 bulan yang lalu
Buku tentang tokoh hari ini berjudul, "Mohammad Hatta: Hidup Jujur dan Sederhana untuk Indonesia" k.arya Anom Wani Wicaksana.
Bersama Sukarno, mewakili seluruh rakyat Indonesia, ia memproklamasikan berdirinya negara Republik Indonesia. Sejak muda, Hatta sudah menunjukkan kemampuannya dalam memimpin organisasi. Ia mempunyai pribadi yang intelektual, tegas, dan berwibawa. Perjuangannya juga tak kalah berat dengan Sukarno, namun komitmennya tinggi untuk pantang menyerah dalam memperjuangkan Indonesia dan memelihara nilai-nilai luhur. Hatta adalah sosok pemimpin yang mengutamakan pentingnya pendidikan bagi rakyat. la juga mengajari orang-orang lokal di Digul dan Banda materi pelajaran yang dibutuhkan oleh mereka. Ia sadar bahwa kemerdekaan Indonesia harus dicapai oleh rakyat yang bebas, cerdas, dan berpikiran maju. Salah satu kutipan Hatta yang terkenal adalah "Aku rela dipenjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas."
Faezya Radya Andita
3 bulan yang lalu
Endang Aminudin Aziz yang dikenal sebagai Kepala Badan Pengembangan dan Budidaya Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) masuk ke dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di AI 2024 versi majalah TIME. Melansir TIME, Endang Aminudin Aziz menjadi orang berpengaruh dalam AI karena telah menyelamatkan lebih dari 700 bahasa di Indonesia. TIME mengatakan tugas Endang adalah tugas yang berat.
Yesiani
3 bulan yang lalu
E Aminudin Aziz sebagai salah satu dari 100 Orang Paling Berpengaruh dalam Kecerdasan Buatan tahun 2024 atau The 100 Most Influential People In Artificial Intelligence 2024 (TIME100 AI 2024).
Melalui warta yang dilansir pada 5 September 2024, TIME menuliskan bahwa Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kemendikbud Ristek, itu berperan dalam upaya pelestarian atau revitalisasi lebih dari 700 bahasa daerah di Indonesia.
Pria kelahiran Ciamis, Jawa Barat, 57 tahun lalu tersebut dinilai sebagai tokoh berpengaruh dalam menggawangi program Revitalisasi Bahasa Daerah yang diluncurkan sebagai bagian dari Merdeka Belajar Episode Ke-17 pada Februari 2022.
“Berawal dari keprihatinan akan kualitas dan kuantitas bahasa daerah yang mengalami kemunduran, Mas Menteri memberikan arahan untuk melaksanakan program Revitalisasi Bahasa Daerah yang tidak hanya berfokus pada pelestarian bahasa daerah, tetapi juga pengembangan dan peningkatan relevansinya,” ujar Kepala Badan Bahasa E Aminudin Aziz melalui keterangan tertulis, Senin (9/9/2024).
Hal tersebut penting dilakukan karena bahasa daerah adalah aset yang tak ternilai bagi bangsa. Sangat disayangkan jika bahasa daerah mengalami kepunahan dan tidak ada “catatan” tentangnya yang tersisa bagi generasi penerus bangsa.
Menurut dia, kearifan lokal kita akan hilang beserta pengetahuan yang terekspresikan dan tersimpan dalam bahasa daerah itu.
Selain kemampuan bertutur dalam bahasa nasional dan asing, bertutur dalam bahasa daerah bukanlah kampungan, melainkan justru menunjukkan kehebatan.
Berangkat dari situasi tersebut, Aminudin tergerak untuk menempuh langkah nyata guna menyelamatkan eksistensi bahasa daerah.
“Yang harus kita lakukan adalah mendokumentasikan secara fisik melalui buku-buku bacaan, tata bahasa, kamus, dan sebagainya, baik dalam bentuk cetak maupun berbentuk digital.
“Namun, langkah untuk membuat penyelamatan bahasa daerah tersebut lebih luas dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan, harus ada korpusnya terlebih dulu. Korpus yang berisi kumpulan data bahasa dari naskah dan dokumentasi lain serta bahasa lisan berbahasa daerah yang disusun dalam sebuah data raya atau big data,” tuturnya
Arsakha virendra guntoro
3 bulan yang lalu
Endang menjadi satu-satunya yang berasal dari Indonesia dalam daftar dimuat dalam edisi TIME 100 AI 2024. yang membuat saya terinspirasi adalah tentang kecerdasanny
Septi Utari
3 bulan yang lalu
Bapak Endang Aminudin Aziz adalah Kepala Perpustakaan Nasional. Pada 2024, dia menorehkan prestasi masuk daftar 100 orang berpengaruh dalam bidang kecerdasan buatan tahun 2024 versi Majalah Time (TIME100 AI 2024).Predikat ini diperoleh atas usaha Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam pelestarian lebih dari 700 bahasa daerah. Selain itu, Badan Bahasa juga berhasil mengembangkan perangkat AI dan memiliki lebih dari 350 kamus untuk setiap bahasa yang unik. Saya terinspirasi karena beliau memberikan sumbangsih pemikiran dalam upaya melestarikan bahasa daerah di Indonesia.
Ali Doni
3 bulan yang lalu
Bapak Endamg Aminudin Aziz, beliau telah menyelamatkan lebih dari 700 bahasa yg ada di Indonesia, dengan proses yg tidaklah mudah. Dengan berkolaborasi antara Perusahaan Teknologi dan BPPT beliau dapat melestarikan kekayaan Indonesia yaitu bahasa daerah.
Semangat buat Bapak Endang Aminudin Azis.