Almira Faiha Rifda

9 bulan yang lalu

Peri : bisa terbang punya kekuatan

Ria handini

9 bulan yang lalu

Misteri di Kastil Tua Hari itu, saya, Julian, sedang berjalan-jalan di sekitar desa dengan teman-teman saya, Dick, Anne, George, dan Timmy. Kami sedang mencari sesuatu yang menarik untuk dilakukan. Tiba-tiba, George berhenti dan menunjuk ke arah kastil tua yang berdiri di atas bukit. "Lihat, apa itu?" katanya. Kami semua melihat ke arah kastil dan melihat bahwa pintu kastil terbuka lebar. "Aneh," kata Dick. "Biasanya kastil itu selalu tertutup." Saya merasa penasaran. "Ayo, kita pergi ke sana dan lihat apa yang terjadi," kata saya. Mengungkap Misteri Kami semua berjalan menuju kastil dan memasuki pintu yang terbuka. Di dalam kastil, kami menemukan ruangan yang gelap dan kosong. Tapi, tiba-tiba kami mendengar suara langkah kaki. "Siapa itu?" kata Anne dengan takut. Saya berani maju dan mencari sumber suara. Kami menemukan sebuah ruangan rahasia yang tersembunyi di balik dinding. Di dalam ruangan itu, kami menemukan sebuah peti yang terkunci. George mencoba membuka peti itu, dan akhirnya berhasil. Di dalam peti, kami menemukan sebuah surat yang menjelaskan bahwa kastil itu dulunya dimiliki oleh seorang bangsawan yang kaya. Ia menyembunyikan harta karunnya di dalam kastil sebelum ia meninggal. Tapi, ada satu masalah. Surat itu juga menyebutkan bahwa harta karun itu hanya bisa ditemukan oleh orang yang memiliki hati yang baik dan berani. Menemukan Harta Karun Kami semua berpikir keras tentang apa yang harus kami lakukan. Tiba-tiba, Timmy, anjing George, menggonggong dan berlari ke arah sebuah dinding. Kami semua mengikuti Timmy dan menemukan sebuah lubang kecil di dinding. Saya memutuskan untuk memasuki lubang itu dan menemukan sebuah ruangan yang penuh dengan harta karun. Kami semua sangat gembira dan memutuskan untuk membawa harta karun itu ke desa dan membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan.

Lintang Kanesya Putri

9 bulan yang lalu

Halo, namaku Lintang. Aku adalah penulis amatir, komedian gagal, dan pengamat kehidupan absurd. Aku terinspirasi oleh Raditya Dika, sang maestro komedi absurd dan kisah-kisah patah hati yang relatable. Seperti Radit, aku percaya bahwa hidup itu penuh dengan keanehan dan ketidakberesan. Dan daripada mengeluh, mending kita tertawakan saja. Aku akan menulis tentang pengalaman-pengalamanku, mulai dari kisah cinta yang tragis, teman-teman yang aneh, sampai kebiasaan-kebiasaan konyol yang sering aku lakukan. Langkah pertama yang mungkin akan aku lakukan agar dapat menjadi sekeren Radit: Menulis dengan jujur, bahkan kalau itu artinya aku harus menceritakan momen-momen paling memalukan dalam hidupku. Aku percaya bahwa kejujuran adalah kunci untuk membuat orang lain merasa terhubung dengan tulisanku. Langkah Kedua: Menemukan Humor dalam Setiap Situasi (Termasuk Kesedihan) Seperti Radit, aku akan mencari celah humor dalam setiap situasi, bahkan dalam kesedihan. Aku percaya bahwa tertawa adalah obat terbaik untuk segala masalah. Langkah Ketiga: Tidak Takut untuk Berbeda (dan Konyol) Aku tidak akan takut untuk berbeda, bahkan kalau itu artinya aku harus terlihat konyol. Aku percaya bahwa keunikan adalah kekuatan. Ini adalah ceritaku, dan aku berharap bisa menghibur dan menginspirasi orang lain untuk melihat kehidupan dari sudut pandang yang berbeda. Seperti Radit, aku percaya bahwa setiap orang punya cerita yang menarik untuk diceritakan. Jadi, jangan takut untuk menulis, jangan takut untuk tertawa, dan jangan takut untuk menjadi diri sendiri.

Hilmi Susilo Wahyudi

9 bulan yang lalu

Buku “H.O.S. Tjokroaminoto: Sang Guru Para Pendiri Bangsa” karya Agus Sunyoto menceritakan perjuangan H.O.S. Tjokroaminoto, tokoh pergerakan nasional dan pemimpin Sarekat Islam (SI). Ia dikenal sebagai guru bagi tokoh-tokoh besar Indonesia seperti Soekarno, Semaun, dan Kartosuwiryo. Tjokroaminoto memperjuangkan hak-hak rakyat kecil dan melawan penjajahan Belanda melalui organisasi dan pemikiran politiknya. Buku ini menggambarkan bagaimana ia membangun kesadaran rakyat untuk bangkit melawan ketidakadilan, serta perannya dalam membentuk pemikiran generasi penerus yang kelak menjadi pemimpin bangsa.

Naurahthasyabilla Audyga Putri Gandinawan

9 bulan yang lalu

Judul: Makan bersama keluarga Penulis:Ignatia prabani Setiowati Isinya:oto bergegas pulang ke rumah setelah pulang dari sekolah dia melihat ibunya sedang memasak makanan sepertinya enak ibu menyuruh oto mengganti pakaiannya dulu baru makan Setelah mengganti pakaiannya oto kembali ke dapur oto bertanya kepada ibunya ikan apa yang sedang dimasak ibu ini ikan mujair kata ibu ibu pun menyuruh oto menaruh ikan goreng ke meja makan setelah itu mereka mencuci tangan sebelum makan sehabis itu oto makan bersama keluarga kata ayah dia sangat sopan dan santun Tetapi masih ada lagi yang harus oto ucapkan dengan baik

Ria handini

9 bulan yang lalu

Lima Sekawan : julian Mengungkap misteri dari alam , dan keseruaanyya

Ria Andriani

9 bulan yang lalu

Judul buku "Sekarang saja" penulis Witaru Emi. Ada sebuah tradisi pengangkatan Pemuka Adat dan itu adalah Kakek dari Hasna. Keluarga mereka pun memasak masakan spesial untuk acara tersebut. Amak Hasna memasak rendang kesukaan Hasna yang proses nya ternyata begitu lama hingga hampir 8 jam. Sekarang saya tau proses memasak rendang. Hasna begitu suka .

Almira Faiha Rifda

9 bulan yang lalu

Bawang merah bawang putih

Alesya ayudia inara

9 bulan yang lalu

hari ini aku masih membaca buku yang sama ya itu " Babi pemalas dengan Kelinci "