Muhammad Insani Putra

3 bulan yang lalu

di suatu hari Ular sangat lapar lalu ia melihat telur telur burung di sarang bersama induk nya. Setelah Induk burung tersebut pergi Ular pun ingin makan telur burung itu, tetapi telur telur itu baru menetas Ular pun berasa kasihan kepada anak anak burung itu lalu ular meminta maaf kepada induk burung itu.

MAYLINDA ESTIANTY TASEY

3 bulan yang lalu

Tokoh dalam cerita rakyat Timun Mas adalah: Timun Mas: Tokoh utama yang pemberani dan pantang menyerah Mbok Rondo: Pendamping Timun Mas yang penyayang dan pantang menyerah Raksasa: Tokoh antagonis yang rakus dan jahat Pertapa: Tokoh bijak dan suka menolong

Siti Alisha Ariani

3 bulan yang lalu

Aku sudah banyak membaca buku, tapi aku tidak bisa menyebutkan satu persatu, untuk tokoh favoritku ada si Juki, Shogo Sasaki, dan banyak lagi!

Shafira Aqila

3 bulan yang lalu

buku misteri topeng penari.ada 6 tokoh favorit yaitu Karima,,Kiki,Karin,Putra,Dara,dan Revan

Eko sungkowo

3 bulan yang lalu

Baca buku jenderal jenderal yang mempengaruhi sejarah dunia, tokoh tokoh dalam buku jenderal jenderal yang mempengaruhi sejarah dunia yaitu Jendral TNI Ahmad Yani,mayor jendral siswondo Parman, Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan,may M.T Haryono, mayjen TNI Sutoyo Siswomiharjo,dan kapten czi Pierre Tendean

Faizah Qanita

3 bulan yang lalu

Judul: Hello, Cello Penulis: Nadia Ristivani Hello, Cello bercerita tentang Helga, seorang penulis yang nggak percaya sama cinta karena pernah terluka di masa lalu. Suatu hari, Cello, cowok populer di kampus, mendekatinya, tapi awalnya cuma karena ingin dekat dengan sahabat Helga, Una. Tapi makin lama, Cello justru suka sama Helga dan berusaha meyakinkannya kalau cinta itu nggak selalu menyakitkan. Cerita ini tentang persahabatan, cinta, dan belajar menerima diri sendiri.

MUHAMAD IBNU

3 bulan yang lalu

judul buku : Anak Semua Bangsa nama tokoh faforit : Minke dan Nyai Ontosoroh

MUHAMAD IBNU

3 bulan yang lalu

Novel Bumi Manusia Bumi Manusia bercerita tentang Minke, seorang pribumi yang bersekolah di HBS. Padahal pada masa itu, yang dapat masuk ke sekolah HBS adalah orang-orang keturunan Eropa. Ia merasa gelisah melihat nasib pribumi lainnya yang tertindas. Melihat kondisi di sekitarnya itu, Minke tergerak untuk memperjuangkan nasib pribumi melalui tulisan, yang menurutnya membuat suaranya tidak akan padam ditelan angin.