IBNU AL-BATUTA
3 bulan yang lalu
Buku yang saya baca hari ini berjudul "Sepenggal Kisah di Warung Kopi" ciptaan Lilis Lisnawati, buku tersebut menceritakan tentang penulis yang sedang berbincang dengan rekan guru lainnya di warung kopi mengenai murid-muridnnya yang memiliki latar belakang beraneka ragam, salah satunya kisah Danu yang jatuh hati kepada guru muda, tapi bertepuk sebelah tangan. Masih banyak kisah lain yang tak kalah serunya. Semua terangkum secara manis, dalam bahasa yang lincah.
Khikmatur Rofi'ah
3 bulan yang lalu
Hari ini aku baca tentang pengalaman orang yang tinggal di Jogja yang gubernurnya adalah seorang Raja, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Dia menceritakan bahwa warga Jogja akan lebih patuh dengan sabda Raja daripada perintah presiden. Dan semua sabda Raja untuk kepentingan rakyat tidak ada unsur politik balasa jasa atau apapun. Menurutku itu sangat membuatku bahagia, karena di wilayah Indonesia masih ada gubernur yang mementingkan rakyatnya daripada golongannya.
Restu arsyani
3 bulan yang lalu
ayuk kita jangan pantang menyerah
Muhamad Rizki putra febriansyah
3 bulan yang lalu
buku yang saya baca hari ini yaitu .....
judul": Haydar Tidak Tidur Saat Tarawih
Menjalani ibadah tarawih memiliki keutamaan. Sholat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah di bulan Ramadhan. Sholat tarawih hanya dilakukan setahun sekali. Waktu sholat tarawih dilaksanakan pada malam hari setelah sholat isya.
Jadi, dari sisi waktunya memang rawan ngantuk. Rasa lelah setelah sehari berpuasa kadang membuat rasa kantuk datang menyerang saat salat tarawih. Apalagi jika buka puasanya kenyang, pasti memicu rasa kantuk. Hal ini karena saat perut penuh makanan, maka bisa membuat gerak tubuh menjadi slow respon.
Namun, berbeda dengan yang terjadi kepada Haydar. Ia jarang mengantuk saat tarawih. Ia selalu mengikuti imam saat salat tarawih dari awal hingga selesai. Bahkan saat mendengarkan kultum, ia juga tampak bersemangat dan tidak menguap.
Yang jelas, ia tidak mengantuk saat tarawih hingga teman-temannya memuji.
"Hebat kamu, Dar, tidak mengantuk ketika sholat tarawih," ujar Rafa.
"He ... he ... iya, alhamdulillah," jawabnya.
"Apa sih tips agar tidak mengantuk saat tarawih?" tanya Rafa.
"Aku biasanya mengawali dengan niat, menyempatkan tidur siang walau sebentar, berbuka puasa dengan porsi yang cukup, tidak rebahan setelah berbuka puasa, serta minum air putih yang cukup," jelas Haydar.
"Begitu ya, Dar. Baiklah, besok aku akan mencoba," ujar Rafa sambil membetulkan peci yang dipakainya.
Contoh Cerita Tema Ramadhan #2: Cerita Ramadhan
Menjelang datangnya bulan suci berbagai tradisi dilakukan salah satunya adalah ziarah ke makam orang-orang yang sekiranya telah mendahului kita. Tujuannya adalah untuk mendoakan agar para pendahulu kita diberikan kelapangan di dalam kubur serta dijauhkan dari api neraka, sekaligus mengingatkan bahwa kelak kita semua akan merasakan yang dinamakan dengan kematian dan akan mempertanggungjawabkan segala amal dan perbuatan kita di hadapan Allah SWT.
Jam menunjukkan arah pukul setengah tiga pagi tiba anak-anak kecil dari kampung saya beraksi, dengan alat musik seadanya seperti botol minuman kaca, galon air mineral, hingga membuat musik dari mulut mereka sendiri atau yang saat ini dikenal dengan beatbox dengan diiringi musik tersebut mereka dengan lantang meneriakkan "sahur... sahur... sahur...." dengan tujuan agar setiap warga yang muslim bangun untuk menjalankan sahur. Sungguh mulia sekali perbuatan mereka,karena di dalam sahur terdapat faedah yang dapat menunjang kita ketika menjalankan ibadah puasa, walaupun di dalam Islam hukum menjalankan sahur adalah sunnah.
Seiring berjalannya waktu tradisi ini pun mulai luntur, tidak ada lagi anak-anak kecil yang dengan riang gembira membangunkan untuk sahur. Mungkin karena semakin berkembangnya zaman acara-acara yang berada di televisi yang memakai kemasan islami namun tetap berunsur hiburan membuat anak-anak zaman sekarang malas untuk keluar rumah dan hanya nongkrong di depan layar televisi.
Sore hari menjelang orang-orang sudah mulai sibuk dengan aktivitas yaitu menyajikan dagangan khasnya untuk berbuka puasa mulai dari pedagang kaki lima yang biasa mangkal di pinggir jalan hingga pedagang musiman yang berdagang di saat momen bulan suci Ramadhan. Mereka menyajikan sajian makanan menggugah selera dan pemandangan ini hanya terlihat saat bulan suci Ramadhan. Banyak sekali terlihat muda-mudi ngabuburit berkeliling kota sambil menghabiskan waktu untuk menunggu waktu berbuka puasa, mereka melakukan atraksi-atraksi jalanan sambil melihatkan keahlian mereka dalam memainkan kendaraan motor mereka seakan-akan rasa takut dari dalam hati pengendara tersebut lenyap dan dengan mudahnya melakukan atraksi tersebut.
Bukan hanya pedagang kaki lima saja yang mendapat keuntungan saat bulan Ramadhan, pusat perbelanjaan pun ikut kebagian untung karena bulan suci Ramadhan. Selalu setiap menjelang akhir bulan Ramadhan semua orang berbondong-bondong ingin membeli baju baru dikarenakan hari raya lebaran akan tiba atau bisa jadi para karyawan sudah mendapatkan tunjangan hari raya (THR). Mereka ingin membahagiakan keluarga mereka dengan mempersembahkan baju baru untuk dipakai kelak di momen hari lebaran. Banyak sekali diskon yang ditawarkan sehingga membuat banyak orang tertarik untuk membeli baju baru.
Setiap malam menjelang suara petasan selalu terdengar dengan keras hingga telinga ini rasanya ingin pecah namun kegembiraan tetap terpancar dari raut wajah anak-anak yang masih lugu dan polos ini walaupun tanpa mereka sadari bahwa sebenarnya bahaya sedang mengancam mereka dikarenakan bermain petasan. Banyak kejadian buruk yang terjadi akibat memainkan petasan seperti cedera luka, kehilangan salah satu anggota tubuh, bahkan bisa sampai kepada kematian apabila kurang berhati-hati dalam menggunakannya. Namun mereka tetap saja tidak menghiraukan yang terpenting di dalam pikirannya adalah kesenangan sesaat saat bermain petasan di bulan Ramadhan.
Bukan hanya itu Allah juga memberikan kemudahan kepada hambanya dalam melaksanakan Qiyamul Lail di bulan Ramadhan yaitu dengan sholat tarawih yang apabila dilaksanakan pahalanya sama dengan sholat di sepertiga malam. Selepas sholat tarawih terdengar lantunan merdu ayat-ayat suci Al-Quran dari anak-anak yang sedang melakukan tadarus di masjid suaranya yang merdu membuat hati ini terasa nyaman dan tentram. Ya Allah andaikan engkau memberikan hamba waktu izinkan hambamu ini untuk bertemu di bulan suci-Mu yang akan datang. Masih banyak dosa dan kekhilafan yang tertanam di dalam diri ini. Semoga kita dijadikan hamba yang beriman dan bertaqwa di hadapan Allah SWT.
Contoh Cerita Tema Ramadhan #3: Seperti Seteguk Air yang Dingin
Bagi anak rantau hiperbola seperti saya, kampung halaman adalah tempat ternyaman saat hiruk pikuk Ramadhan tiba. Bagaimana tidak? Coba bayangkan kolak pisang berteriak dari Sabang sampai Merauke? Begitu juga es buah bu Martini yang menggoda, juga siomay pak Baharudin yang trenyuh. Dan yang lebih cetar dan membahana adalah tanakan nasi ibu saya, yang tak ada duanya.
Namun tragisnya, hal-hal di atas akan menjadi ekspektasi semata. Realitanya, hiruk pikuk Ramadhan saya di Negeri Paman Sam, diawali dengan segudang pertanyaan yang menyambar bak saya adalah seorang anggota perkumpulan ulama yang pandai berdiplomasi.
"Mengapa berpuasa? Tidak makan satu hari bukankah itu sebuah penyiksaan?"
Pertanyaan seperti ini sudah beribu kali tersembur di telinga saya. Jika saya menjelaskan tentang sunah dan hadis pun mereka tak akan paham. Jadi sebisa mungkin saya jelaskan menurut logika setara otak manusia.
"Sesuatu yang hilang baru akan terasa berharga jika dia sudah pergi, benar?" Kulihat ia mengangguk, "Kita berpuasa seperti semua kemewahan hilang begitu saja, lalu saat kita kembali mendapatkan kemewahan itu, kita akan merasa lebih menghargai apa yang kita miliki selama ini ternyata sudah cukup"
Orang itu kembali mengangguk mengerti. Senang rasanya melihat kepuasan terpancar dari wajah-wajah yang haus akan pengetahuan Islam. Karna pertanyaan sepele yang sering dilontarkan kepada saya seperti, "Pada musim panas ada Negara yang berpuasa selama 23 atau bahkan 24 jam, apakah itu manusiawi?" pertanyaan itu kembali membuat saya berusaha berdiplomasi sebagus mungkin, "Ada sebuah anjuran yang menyatakan negara yang waktu berpuasanya sangat lama dapat mengikuti waktu puasa pada negara terdekat lainnya yang waktu puasanya lebih sedikit"
Tak sampai di sana, ia kembali bertanya, "Apakah Islam membahas itu dengan detail, di mana saya dapat menemukan landasan itu semua?"
Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang menguras pengetahuan saya yang tak seberapa ini. Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang membuat saya rajin-rajin mempelajari agama saya sendiri di sebuah negara asing ini. Saya berusaha membaca sebanyak mungkin buku tentang Islam, agar ketika ada yang meminta penjelasan tentang jihad, saya dapat meluruskan pandangan mereka tentang Islam yang bukan teroris.
Di negara yang adikuasa ini, rasanya suara adzan tampak seperti makanan yang sangat mewah bagi saya. Ketika terbangun dari tidur dan menjalankan ibadah sholat shubuh, tak afdol rasanya tanpa mendengarkan adzan. Walaupun begitu, masyarakat di sini sangat toleran tentang kebebasan beragama. Tak seperti yang saya takutkan, toh nyatanya saya tidak ada kesulitan untuk melaksanakan wudhu, sholat lima waktu, dan herannya di sini saya lebih sering membaca Al-Quran.
Selain itu, saya terkejut bahwa setiap kali hari menjelang berbuka puasa, saya justru menanti-nantikan untuk berkumpul dengan teman- teman komunitas muslim, dan itu adalah hal yang tak pernah saya lakukan di kampung halaman saya. Boro-boro ikut komunitas muslim, perkumpulan pemuda kampung saja saya tak pernah hadir.
Namun di sini, semuanya tampak sangat bertolak belakang dengan kebiasaan saya di kampung halaman. Saya akan begitu antusias sekali ketika teman-teman di sini sekedar berbagi cerita tentang kesehariannya, dan kami merasa seperti teman senasib.
Seperti halnya ketika saya berpapasan dengan Bu Murtini di warung es buahnya di Indonesia, saya akan merasa itu tampak biasa saja. Namun bayangkan ketika berjumpa dengannya di Amerika, bahkan hanya menyapa saja tak akan cukup untuk melampiaskan perasaan bahagia kita berjumpa dengan sesama orang Indonesia. Saya tak perlu berbicara dengan logat yu an ai lagi, dia juga tak akan menanyai saya dengan pertanyaan agama tingkat tinggi, begitulah rasanya mempunyai teman senasib.
Saya jadi teringat dengan sebuah kutipan kalimat dari Imam Syafi'i. Bahwa, ketika kita jauh dari rumah, kita akan mendapatkan rumah itu sendiri. Ketika kita jauh dari keluarga, kita akan mendapatkan kehangatan keluarga itu sendiri. Hal itu nyatanya benar. Tidak ada yang tahu saya bahkan lebih memahami agama saya sendiri di sebuah negara di mana Islam adalah kaum minoritas. Tidak ada yang tahu bahwa selama ini sepatutnya saya bersyukur dapat menikmati masakan berbuka puasa bersama keluarga di sebuah rumah yang hangat dengan azan magrib yang berkumandang bebas, seakan selalu mengingatkan kita untuk beribadah kepada-Nya.
Namun, saya sangat bahagia dapat berada ditempat ini. Saya beruntung dapat menyadari nikmat-nikmat yang saya sia-siakan selama ini, agar saya lebih bisa bersyukur. Saya juga belajar menghargai setiap waktu kebersamaan, yang dulu lebih saya habiskan dengan menyemarakkan dinding media sosial.
Menurut saya, Ramadhan di negeri orang tampak seperti seteguk air yang dingin: Menyadarkan saya betapa besarnya nikmat yang kita sia-siakan selama ini. Lebih dari wine mahal dan anggur merah, orang- orang tetap tak dapat bertahan hidup tanpa seteguk air saja. Seteguk air yang dingin, karena saya sadar bahwa kehangatannya telah menguap selama ini. Namun tak apa, selagi air itu masih di sana. Seteguk air yang dingin, hanya sesederhana itu.
Contoh Cerita Tema Ramadhan #4: Ramadhan Penuh Berkah
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan. Bulan di mana semua amalan ditambah atau dilipat gandakan. Banyak manusia yang menunggu bulan ini. Puasa ini termasuk rukun islam yang ke empat. Puasa saja masuk rukun islam, berarti kita harus menjalankan nya dan tidak boleh meninggalnya kecuali bagi yang halangan atau musafir. Tapi anehnya, waktu bulan puasa masih saja ada warung yang buka dan anehnya hanya kelihatan kakinya saja, haha.
Gunakan bulan ini sebaik-baiknya, karena kita belum tentu bisa ikut bulan Ramadhan tahun depan. Kita juga tidak tahu usia manusia, dan ajal tidak memandang usia, status dan lain-lain. Orang tidur ketika puasa saja dianggap ibadah, apa lagi kita sholat, ngaji, shodaqoh dan lain-lain, itu tambah ibadah kita dilipat gandakan oleh-Nya. Masyaallah indahnya bulan suci. Terkadang banyak manusia yang puasa hanya bisa mendapatkan menahan lapar. Kenapa kok bisa gitu? Karena manusia ketika puasa dan dia membicarakan kejelekan orang lain, mengolok orang lain, memfitnah, mencuri dan lain-lain puasa mereka tidak diterima sama Allah. Karena perbuatan itu semua dilarang oleh Allah SWT. Gunakan waktu puasa dengan sebaik mungkin agar kita mendapatkan pahala dan ridho dari-Nya.
Sibukkan dirimu dengan membaca Al-Quran di saat bulan Ramadhan ini. Karena dengan kita membaca Al-Quran, per huruf saja pahalanya bisa di gandakan apalagi kalau kita membacanya setiap selesai sholat atau waktu kita lagi tidak ada kerjaan. Luangkan waktumu untuk membaca Al-Quran maka waktumu akan lebih bermanfaat, jangan membaca Al-Quran waktu luang. Itu salah! Kita membaca Al-Quran saja Al-Quran bisa menolong kita di akhirat apalagi jika menghafalkannya dan mengamalkannya. Subhanallah.
Muhamad Yazid Albustomi
3 bulan yang lalu
Hari ini saya membaca kisah Ali bin Abi Thalib, kisahnya sangat menginspirasi. Terutama ketika beliau sudah masuk Islam pada usia 11 tahun & menjadi salahsatu sahabat Nabi Saw yg dijuluki " Pedang Allah". Dijuluki pedang Allah karena Ali mempunyai keberanian diatas rata2 anak muda pada jaman itu. Beliau membantu Nabi hijrah ke Madinah dengan cara menggantikan posisi Nabi di tempat tidurnya, pada waktu itu Nabi Saw akan dibunuh pemuda Quraisy tapi ketika selimut Nabi dibuka ternyata Ali yg tidur disana. Selain itu Ali juga mendapatkan pedang & baju perang Nabi Saw, yg diberikan pada saat beliau akan melamar Fatimah Az-Zahra, putri Nabi Saw. Sejak saat itu beliau tidak pernah absen dari perang2 untuk menaklukkan wilayah2 yg belum masuk Islam. Beliau selalu menjadi jagoan Islam pertama yg berduel satu lawan satu dengan musuh, dan selalu menang karena ketrampilan perangnya. Beliau juga dikenal dengan kebijaksanaannya.
Saya suka sekali sosok Ali bin Abi Thalib, keberanian & kesabarannya membuat saya ingin selalu berbuat baik kepada sesama.
Diana alisha firmansyah
3 bulan yang lalu
kelinci liar sangat lah suka bermain...dia sering sekali bermain keluar sampai lupa waktu bahwa suka malah dia baru pulang dari main nya ... dia sampai di omeli sama orang tua nya....jadi pelajaran apa yang sudah kira ambil dari cerita ini...ya itu... ubur-ubur ikan lele walau bermain asek le tapi jangan pernah lupa waktu ya lee...dan juga ubur-ubur ikan lele,,,jangan pernah tinggalkan sholat ya leee
Novianti Dwi Aryani
3 bulan yang lalu
judul bukunya itu insecurity, itu kaya buku tentang rasa insecure sama apa yang terjadi di kehidupan kita sekarang. nah, buku itu kaya membantu kita buat lebih percaya diri serta mengembangkan pola pikir kita untuk tetep mensyukuri sama apa yang udah dikasih sama Allah. setelah baca itu, mungkin bisa membantu supaya terbuka pikirannya dan ga insecure lagii
Syarif Haidar Ali
3 bulan yang lalu
Buku Dongeng Dunia: The Little Mermaid. Di kerajaan bawah air Atlantica, rumah bagi para duyung, hiduplah putri duyung kecil yang sangat suka melihat benda-benda di permukaan. Ia mengamati bagaimana manusia hidup.
Dia ingin menjadi manusia, dan ketika dia akhirnya menyelamatkan seorang pangeran tampan dari tenggelam, dia memutuskan bahwa dia harus menjadi manusia dengan cara apa pun, karena dia ingin bersamanya.
Hal Ini membuatnya mengunjungi seorang penyihir laut yang meminta putri duyung untuk mengorbankan suaranya, dengan imbalan kaki manusia, dengan syarat putri duyung akan kembali sebagai budak jika pangeran tidak menikahinya.
Putri duyung kemudian pergi ke pangerannya, tetapi menghadapi serangkaian tantangan, mulai dari pangeran yang tidak mengenalnya hingga pelamar lain yang datang untuk menikah dengannya. Namun, pada akhirnya, putri duyung dan pangeran bersatu kembali, mengalahkan penyihir dan hidup bahagia selamanya.