ILHAM GUSINTO
3 bulan yang lalu
Umar bin Khattab (Muhammad Husein Haekal/ literaAntarNusa).
Buku biografi sahabat nabi, Yang bisa dijadikan sumber inspirasi, yang dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami.
Alvaro Marcello Panglion
3 bulan yang lalu
Anak-anak indonesia pasti tahu akan legenda yang berasal dari Padang, Sumatera Barat ini. Yap, legenda ini menceritakan mengenai seorang anak bernama Malin yang dikutuk menjadi batu akibat durhaka kepada Ibunya.
Berawal dari keinginan Malin untuk merantau ke daerah lain demi kehidupan yang lebih baik. Keinginan tersebut awalnya ditentang oleh Ibunya karena tidak rela berpisah dengan anak semata wayangnya tersebut. Namun, pada akhirnya, sang Ibu pun mengizinkan Malin untuk merantau dan berpesan untuk selalu ingat akan Ibunya di desa.
Berangkatlah Malin untuk merantau menggunakan sebuah kapal. Setelah beberapa tahun kemudian, Malin datang kembali ke desanya dan telah menjadi seorang yang kaya. Ditemani istri yang cantik dan beberapa kapal dagang miliknya.
Mendengar kabar bahwa Malin telah datang kembali, tentu saja membuat sang Ibu bahagia dan langsung menghampiri serta memeluk Malin. Sang istri terkejut karena tiba-tiba ada wanita tua yang lusuh memeluk suaminya dan mengaku bahwa dirinya adalah Ibunda dari Malin.
Sayangnya, Malin tidak mau mengakui sang Ibu dan malah mendorongnya hingga jatuh. Malin membentak dan memarahi sang Ibu dengan perkataan yang menyakiti hati sang Ibu. Akibat bentakan dari Malin tersebut, tentu saja sang Ibu merasa sedih dan marah. Beliau tidak menyangka bahwa Malin, anak semata wayangnya, berubah menjadi anak durhaka. Kemudian, sang Ibu memohon kepada Tuhan untuk memberikan azab kepada Malin dengan mengubahnya menjadi batu.
Tiba-tiba, angin dan petir bergemuruh hingga menghancurkan kapal Malin. Tak lama kemudian, tubuh Malin Kundang tersambar petir dan menjadi batu.
Khayla Sharafina susanto
3 bulan yang lalu
Saya membaca Novel Guru Aini karya Andrea Hirata.
Saya dapat memetik beberapa nilai dari novel ini. Pertama, jika kita ingin sukses maka kita harus belajar untuk keluar dari zona nyaman. Kedua, dalam belajar diperlukan semangat pantang menyerah agar bisa mendapat hasil yang optimal. Kemudian yang ketiga, jangan cepat berputus asa. Saya menemukan ketiga pesan ini sudah dikemas dengan baik dan disajikan dengan cara yang fantastis.
Selama saya libur saya selalu membaca buku cerita dan novel, saya sangat suka membaca novel dan itu sangat membuat saya bahagia. Cerita nya juga selalu menarik dan unik itu lah yang membuat saya ingin terus membaca novel dan buku cerita lainnya.
Danau Toba adalah sebuah danau terkenal yang berada di Sumatera Utara. Legenda ini menceritakan mengenai seorang laki-laki bernama Toba yang jatuh cinta dengan seorang ikan mas.
Suatu hari, Toba hendak mencari ikan di sungai dan melihat ikan dengan sisik emas yang cantik. Toba langsung menangkap ikan tersebut dan tiba-tiba saja ikan tersebut berubah wujud menjadi seorang perempuan berparas cantik. Setelah menikah, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Samosir. Kehidupan mereka sangat harmonis dan Samosir tumbuh menjadi anak yang baik. Suatu saat, Ibu Samosir meminta anaknya untuk mengantarkan makanan kepada Toba yang tengah bekerja di ladang. Samosir pun menuruti perintah tersebut dan berangkat menuju ladang. Ternyata, jarak antara rumah dengan ladang sangatlah jauh dan Samosir memakan bekal yang seharusnya diperuntukkan kepada Toba. Ketika sampai di ladang, Samosir meminta maaf kepada Ayahnya bahwa dirinya telah memakan bekal tersebut. Toba yang saat itu tengah kelelahan dan kelaparan, tentu saja marah. Dalam marahnya, Toba spontan berteriak bahwa Samosir adalah anak ikan.
Tiba-tiba saja, langit menjadi gelap dan turunlah hujan deras selama berhari-hari. Itu merupakan pertanda Toba telah mengingkari janjinya kepada sang putri ikan. Hujan tersebut berhasil memunculkan sebuah danau besar dan menenggelamkan Toba, yang kemudian disebut sebagai Danau Toba.
Sedangkan anaknya, yakni Samosir, berlari menuju sebuah pulau dan pulau tersebut akhirnya dinamakan Pulau Samosir.
Caroline Azzahra
3 bulan yang lalu
Sejujurnya, saya tidak pernah merasakan kebahagiaan ketika membaca buku. Saya tidak tahu apakah hal ini disebabkan oleh pilihan buku yang saya baca—yang mungkin tidak mengandung unsur-unsur kebahagiaan—atau karena alasan lainnya. Namun, hal ini tidak berarti saya tidak menyukai membaca. Saya memiliki minat yang besar dalam membaca buku dan lebih tertarik pada karya-karya yang memiliki makna mendalam dibandingkan dengan buku yang semata-mata ditujukan untuk hiburan.
Matahari Tenggelam (The Setting Sun) Karya Osamu Dazai
Sinopsis
Novel Matahari Tenggelam merupakan sebuah karya sastra yang menggambarkan kondisi masyarakat Jepang setelah kekalahan dalam Perang Dunia II. Kisah ini dituturkan melalui sudut pandang Kazuko, seorang wanita muda dari keluarga bangsawan yang harus menghadapi kenyataan pahit setelah keluarganya mengalami kemunduran sosial dan ekonomi akibat perubahan zaman.
Ringkasan Cerita
Novel ini mengambil latar waktu pasca-Perang Dunia II, ketika Jepang mengalami kekalahan dan harus menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan sosial. Dalam masa transisi menuju modernitas, sebuah keluarga bangsawan Jepang menghadapi kenyataan sulit berupa kemiskinan dan kehilangan status sosialnya.
Kazuko dan ibunya terpaksa pindah ke rumah yang lebih kecil di sebuah desa setelah kehilangan seluruh harta benda mereka. Kehidupan mereka semakin sulit ketika sang ibu jatuh sakit. Sementara itu, saudara laki-lakinya, Naoji, yang sebelumnya menghilang di Pasifik Selatan selama perang, akhirnya kembali dalam keadaan yang memprihatinkan—terjerumus dalam kecanduan obat-obatan terlarang dan alkohol.
Perubahan mendadak dalam struktur sosial di Jepang membawa karakter-karakter dalam novel ini pada dua pilihan: berjuang untuk bertahan hidup dan beradaptasi dengan perubahan atau menolak kenyataan hidup itu sendiri.
Ibu Kazuko, yang awalnya merupakan seorang wanita ningrat yang berkelas dan tangguh secara moral, perlahan-lahan mengalami depresi setelah kehilangan status sosialnya dan terutama setelah kematian suaminya. Meskipun demikian, ia tetap berusaha mempertahankan martabatnya serta menunjukkan kasih sayang kepada anak-anaknya hingga akhir hayatnya.
Naoji, saudara laki-laki Kazuko, adalah karakter yang merepresentasikan keputusasaan. Ia memiliki banyak utang yang harus ditanggung oleh ibunya dan Kazuko. Kebiasaan buruknya dalam mengonsumsi alkohol dan obat-obatan menunjukkan betapa ia tidak mampu menerima perubahan sosial yang terjadi. Meskipun demikian, dalam surat wasiat yang ia tinggalkan kepada Kazuko, terdapat banyak kejujuran dan kesadaran yang menunjukkan pergolakan batinnya sebagai seorang yang terlahir sebagai bangsawan, tetapi tidak lagi memiliki kedudukan di masyarakat. Pada akhirnya, Naoji memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, yang semakin menegaskan betapa ia tidak sanggup menghadapi realitas kehidupan pasca-perang.
Sementara itu, Uehara, seorang novelis yang berasal dari keluarga petani tetapi berhasil meraih kesuksesan, memiliki karakter yang mirip dengan Naoji dalam hal pesimisme. Kesuksesan yang ia raih tidak serta-merta membuatnya bahagia; justru sebaliknya, ia terjebak dalam depresi dan kebiasaan minum-minum sebagai bentuk pelariannya dari kenyataan. Ia bahkan mengabaikan istri dan anaknya, yang semakin memperlihatkan kehancuran moralnya. Dalam novel ini, Kazuko memiliki hubungan dengan Uehara, tetapi hubungan tersebut tidak membawa kebahagiaan baginya. Namun, Kazuko akhirnya memutuskan untuk meninggalkan hubungan tersebut, yang merupakan salah satu keputusan yang menunjukkan pertumbuhannya sebagai individu.
Novel Matahari Tenggelam secara mendalam menggambarkan perubahan sosial yang terjadi di Jepang setelah perang, khususnya bagaimana transisi menuju modernitas berdampak pada kelas aristokrasi. Melalui karakter Kazuko dan keluarganya, Osamu Dazai menunjukkan dilema antara mempertahankan nilai-nilai lama atau berjuang menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
Kazuko digambarkan sebagai sosok yang berusaha untuk tetap optimis di tengah berbagai kesulitan. Ia menerima kenyataan bahwa keluarganya telah jatuh miskin dan berjuang untuk bertahan hidup, terutama demi ibunya. Berbeda dengan Kazuko, Naoji adalah simbol dari keputusasaan dan kekalahan. Ia memilih jalan kehancuran melalui kebiasaan buruknya, yang pada akhirnya berujung pada keputusan tragis untuk mengakhiri hidupnya.
Keputusan Kazuko untuk menjalin hubungan dengan Uehara dan bahkan bertekad memiliki anak darinya merupakan bentuk perlawanan terhadap norma sosial yang berlaku pada masanya. Hal ini menunjukkan keberaniannya dalam menentukan jalan hidupnya sendiri, meskipun pilihan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai moral yang dianut oleh masyarakat saat itu.
Beberapa kutipan yang saya sukai dari novel ini :
"Ketika aku berpura-pura dewasa sebelum waktunya, orang-orang mulai menyebarkan rumor bahwa aku dewasa sebelum waktunya. Ketika aku bertingkah seperti pemalas, rumor mengatakan bahwa aku pemalas. Ketika aku berpura-pura tidak bisa menulis novel, orang-orang mengatakan aku tidak bisa menulis. Ketika aku bertingkah seperti pembohong, mereka memanggilku pembohong. Ketika aku bertingkah seperti orang kaya, mereka mulai menyebarkan rumor bahwa aku kaya. Ketika aku berpura-pura tidak peduli, mereka menggolongkanku sebagai tipe yang tidak peduli. Namun ketika aku tanpa sengaja mengerang karena aku benar-benar kesakitan, mereka mulai menyebarkan rumor bahwa aku berpura-pura menderita. Dunia ini tidak beres.”
"Korban. Korban dari masa transisi moralitas. Itulah diri kita berdua.”
Novel yang saya baca hari ini adalah novel keluarga cemara, yang di tulis oleh (Arswendo Atmowiloto).
novel ini menceritakan tentang kehidupan keluarga di Jakarta yang sebelumnya berkecukupan dan kemudian berubah ketika mereka mengalami masa sulit akibat paman yang meminjam sertifikat rumah milik Abah (Ringgo Agus Rahman) yang membuat abah bangkrut.
NURJANAH
3 bulan yang lalu
Ir.Soekarno. ( Rohmat Kurnia/ BeeMediaPustaka).
Buku ini menceritakan perjalanan Presiden pertama RI, yang mempunyai semangat tinggi membela Indonesia, juga sebagai tokoh proklamator.