Bagaimana jika dulu kita justru sering diperlakukan kasar oleh orang tua kita? Betapa sering kita dibentak, dimaki, dirundung terus-menerus karena kesalahan kecil kita, bahkan kita sendiri tidak tahu itu adalah salah. Lalu, haruskah hal-hal buruk yang seperti itu kita teruskan lagi kepada anak-anak kita, lalu anak-anak kita meneruskan luka itu kepada cucu cucu kita dan seterusnya? Tidak bisakah semua trauma itu berhenti di diri kita saja? Masih belum terlambat untuk menghentikan kecenderungan diri kita menjadi orang tua yang toksik. ; Bibliografi hal; 155-157