Yes or not gadget buat si buah hati
Indiana Sunita (Pengarang) ; Eva Mayasari (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Buku ini terdiri dari 7 bab, bab pertama membahas tentang konsep dasar tumbuh kembang, bab kedua tentang usia prasekolah, bab ketiga tentang stimulus pada balita, bab keempat tentang pola asuh orang tua, bab kelima tentang perkembangan gadget di indonesia, bab keenam tentang konsep keluarga dan yang terakhir adalah hasil penelitian membuktikan hubungan pengawasan orang tua terhadap dampak penggunaan gadget. Tumbuh dan kembang merupakan suatu peristiwa yang berbeda sifatnya namun memiliki keterkaitan erat antara satu dengan yang lainnya. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ, maupun idividu, yang bias diukur dengan ukuran berat (gram, kg). Ukuran panjang (cm), umur tulang dan keseimbangan metabolis (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Perkembangan (development) adalah bertumbuhnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Tahap ini menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan system organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Cakupan tahap ini termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi terhadap lingkungan. Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun. Dalam usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun- 5 tahun) dan kelompok bermain (Usia 3 Tahun), sedangkan pada usia 4-6tahun biasanya mereka mengikuti program Pendidikn Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK) Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia bermain/toddler (1-2,5 tahun), usia prasekolah (2,5-5), usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun). Anak dari usia 1 sampai 5 atau 6 tahun menguatkan rasa identitas jender dan mulai membedakan perilaku sesuai jenis kelamin yang didefinisikan secara sosial serta mengamati perilaku orang dewasa, mulai untuk menirukan tindakan orangtua yang berjenis kelamin sama, dan mempertahankan atau memodifikasi perilaku yang didasarkan pada umpan balik orangtua (Potter & Perry, 2005).