

Sejarah Buton yang terabaikan : labu rope labu wana
ZUHDI, Susanto
Tersedia di:
Deskripsi
Anggapan bahwa setiap kerajaan yang pernah bekerja sama dengan VOC/Belanda dicap sebagai `pengkianat`, jelas merupakan pandangan sejarah yang keliru. Oleh karena itukah maka sejarah Button terabaikan? Dan kerena itu pula Buton nyaris dilupakan oleh sejarah Indonesia? Buku ini adalah tentang sejarah Buton dalam abad XVII-XVIII, yang memperlihatkan dinamika Buton dalam menghadapi kekuatan-kekuatan seperti Gowa, Ternate, dan VOC/Belanda. Membaca buku ini bukan hanya diperoleh pengetahuan tentang karakteristik dan potensi daerah yang unik, melainkan juga bertambahnya pemahaman kita tentang kemaritiman Indonesia. Membangun negara maritim Indonesia yang kuat kiranya memerlukan acuan dari model kerajaan-kerajaan bahari yang pernah eksis di Nusantara; diantaranya adalah Buton, sebuah kesultanan yang menggunakan `perahu` sebagai prinsip kenegaraannya.
Ulasan
Buku Terkait
Buku Rekomendasi Lainnya

Perang Akhir Zaman : satu kepastian yang akan tiba demi kedamaian sejati dibumi
ABDULLAH, Robbani Abu ; MUHAJIR, Arief

Lembaga Budi
HAMKA

Limit 3
Suenobu , Keiko ; Penerjemah ; Ervin Kurniawati ; Editor ; Hyasinta

Buku Pintar Anak Islam : 101 Doa Anak Muslim
Rulli Nasrullah ; Enang Supriatna

Genderang Baratayudha : tumpahnya air mata dan darah para ksatria sejati
SUGIHARTO, R Toto ; NEGARA, Addin

Cegah kekerasan pada anak
SUGIJOKANTO, Suzie

Media ethics : Issues & cases
PATTERSON, Philip

Belajar Alkitab Itu Tidak Pernah Tamat : Buku penghormatan 80 tahun Barend F. Drewes dan Kenangan bagi Renate G. Drewes-Siebel
Julianus Mojau ; Salmon Pamantung

Dari Benih ke Pohon Cedar
Gulen, M. Fethullah ; Astri Katrini Alaftra ; Yudith

Kamus Inggris-Belanda-Indonesia & Indonesia-Belanda-Inggris
-

Panduan Praktis Tangkarkan Arwana Kualitas Ekspor
Redaksi Trubus

Kisah mata : Fotografi antara Dua Subyek : Perbincangan tentang Ada
Seno Gumira Ajidarma (Pengarang) ; Hamzah Muhammad (Penyunting)

Hari Menangkap
Dian Sukma Kuswardhani (Pengarang)

Sahabat terakhir
Tahar Ben Jelloun (Pengarang) ; Slamat P. Sinambela (Penerjemah)
