10 kali percobaan pembunahan pak bendot

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Pengakuan seorang OKB dan supirnya

Parakitri (Pengarang)

Menyambut sidang IJO VIII di Yogyakarta 1 Indoneisa dari negara konsumen serta menjadi produsen yang mulai diperhitungkan

Velley's, Nurmimi Tjunty (Pengarang)

Tv dari media informasi ke media bisnis

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Gubernur jendral bangdun

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Mutiara J Steibeck

Yakob Sumardjo (Pengarang)

Anak-anak nakal

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Di mana posisi kesenian

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Serupa tapi tak sama

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Tiba-tiba pak lurah sakit

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Membangun kembali Indonesia

Antara mood dan karakter

Nurdin M Noer (Pengarang)

Belajar untuk tidak berani

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Tataniaga nasi uduk

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Mengasong di akhir tahun

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Kereta api masih berangkat dari gambir

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Madura bangsaku

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Potensi dukungan budaya Nasional bagi reformasi sosial-politik masa depan (II-habis)

Apa setelah siti nurbaya

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Berjumpa mei-lan di glodok

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Di sampit-lah aku berdiri

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Step in the development an aesthetic viewpoint of poetry in Indonesia : an edited translation

Dami N. Toda (Pengarang)

Keluarga umi di jarusalem

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Pemuda ditantang asap

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Cincin belah rotan dari senayan

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Mencari penangkal santet

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Mat dra'i ternyata brutus

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Si pelayan mempertanyakan AS

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Foto jabat tangan pak kades

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Jika puisi tengah berjanji

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Bukan negeri omong kosong

S. Sinansari Ecip (Pengarang)

Ketika sambal tak berasa pedas

S. Sinansari Ecip (Pengarang)