Patut ditumbuhkan sikap bangga pada bahasa indonesia

Wilson Nadeak (Pengarang)

Bung Karno kabinet gestapu : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (141)

Penyempurnaan kabinet Dwikora bukan karena desakan mahasiswa : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (140)

Wibawa Soekarno dijadikan modal untuk menyusun kekuatan PKI : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (139)

Pada mulanya adalah sikap.

Acep Zamzam Noor (Pengarang)

Mengenang Soedjatmoko, melihat abad ke-21

"Tinggalkan cara Reformis dan kompromis" kata Soekarno : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (103)

Siapa anti Nasakom berarti anti Pancasila : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (102)

Demonstrasi pecah di Palembang, Banjarmasin dan Ujungpandang : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (101)

Wahai ibu-ibu serdadu di negeri asing

M. Poppy Huta Galung (Pengarang)

PKI buat panik rakyat lewat demonstrasi dan protes : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (99)

Presiden Soekarno tunjuk dirinya jadi perdana menteri : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (98)

Umar kayam, seni pertunjukan harus terus digunjingkan

Kota Pekanbaru direbut tanpa pertumpahan darah : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (96)

Gambar2 stalin, lenin dan mao menghiasi rapat PKI : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (93)

Umar Kayam, kita masih mencari budaya demokrasi

Aidit bentuk front Nasional untuk hancurkan Darul Islam : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (92)

Kaum pekerja dan petani santapan empuk PKI : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (91)

Bung Karno anggap tuntutan Nasution berbau politik : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (90)

Orang-orang PKI menyerang asrama Brimob Tj. Priok : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (89)

"Buku putih" karya Aidit bela pemberontakan Madiun : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (88)

UGM lepas Umar Kayam dengan buku seminar

Demonstrasi kaum buruh sudutkan Soekarno-Hatta : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (87)

Aidit kembali dari Luar Negeri saat terjadi pemberontakan Madiun : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (86)

Presiden tentunya tahu dewan revolusi : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (83)

Tanpa figur Bung Karno PKI tak akan bertingkah : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (82)

PKI hidup di bawah ketiak Bung Karno sejak 1950 : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (81)

Letkol Untung diserahi tugas menculik para jenderal : Cuplikan dari ''Siapa menabur angin, akan menuai badai" (80)

Hasil dari merenung

Acep Zamzam Noor (Pengarang)

Wawancara dengan Herman

Jack Hutabarat (Pengarang)

The power of one man's pen

Guy Sacerdoti (Pengarang)