Arlanda prasetyo alamsyah
1 tahun yang lalu
Buku tentang kisah kisah nabi
Nabi muhamad mempunyai sifat
Dapat dipercaya(amanah)
Cerdas(Fatimah)
Jujur(asidiq)
Rendah hati (tawadhu)
Bijaksana
Pekerja keras&penyabar
Sifat terpuji nabi muhamad SAW,pada akhirnya beliau mendapat gelar alamin.
Angelica Zefanya
1 tahun yang lalu
di mana saja, yang penting sepi.
karena bisa fokus membaca dan memahami isi buku
Angelica Zefanya
1 tahun yang lalu
Gone : the remaining
bukunya bagus, ada makna nya juga
Daffa Hanif yaskur
1 tahun yang lalu
Buku cerita kancil dan buaya...ceritanya tentang kancil ygmembododohi buaya.
SETIA PRATAMA
1 tahun yang lalu
Judul:AKU CINTA SEKOLAH KU
TOKOH:RINI ( PEDULI LINGKUNGAN SEKOLAH)
Rini dan teman-temannya bergotong royong membersihkan halaman sekolah
YUNAN MAHASTRA SATRIA
1 tahun yang lalu
Buku yang saya baca hari ini adalah Pengiring Pengantin Kecil.Tokoh dalam buku tersebut adalah Rena, karakter Rena adalah keras kepala. Rena dan orangtuanya menghadiri pesta pernikahan Teta Yusni. Teta Yusni adalah sepupu Rena.Bunda Rena dan ibu Teta Yusni beradik - kakak.Saudara Rena yang berada di rantau pun berdatangan.Rena ingin menjadi anak daro ketek yang bertugas mengipasi dan mengambilkan minum buat anak daro.Tetapi baju yang dikenakan sempit tetapi Rena bersikeras tetap memakai baju tersebut karena tidak ingin sepupu yang lain bernama Vera memakainya. Disepanjang acara Rena merasa tidak nyaman karena bajunya kesempitan dan dia tidak bisa memakan hidangan yang lezat. Akhirnya Rena mempunyai usul menyuruh Vera memakai baju yang dia pakai. Akhirnya Rena senang bisa menikmati hidangan tersebut.
Farhat Fadhlurrahman
1 tahun yang lalu
Dikamar saya sendiri,saya BS tenang dan tanpa ada suara bising dari manupun,saya baca jadi sangat fokus
BUNGA RAINDAHNA
1 tahun yang lalu
#day10 hai teman bacajakarta2 hari ini saya membaca buku cerita Tagunan perahu.
Tokoh cerita Taguban perahu dan karakternya.
*Raja sungging perbangkara : baik dan bijaksana
*Wayung : baik dan penyayang
*Dayang Sumbi : baik, penyayang dan welas asih
*Tumang : baik dan tulas menyayangi dayang Sumbi
*Sangkuriang : pemarah,nakal,keras kepala,dan durhaka
Chika aurelia asiyanto
1 tahun yang lalu
MAKIN KUNDANG
1 makin kundang : rajin, berani, baik hati, angkuh, pemarah
2. Ibu makin kundang : rajin, penyabar, penyayang, pendendam
3. Pemilik kapal : baik hati
4. Istri makin kundang : sombong
Cerita singkat :
Alkisah, di pesisir pantai daerah Sumatera Barat, hiduplah seorang ibu bersama anak kesayangannya yang bernama Malin. Sejak suaminya meninggal, Ibu Malin harus berjuang mati-matian untuk menghidupi Malin. Meskipun begitu, ia tetap merasa bahagia karena Malin merupakan anak yang penyayang. Dia juga sangat manja. Malin akan selalu menemani ibunya bekerja menjual ikan.
Semakin hari, Malin semakin beranjak dewasa. Ia merasa sudah saatnya untuk menggantikan ibunya bekerja. Namun, Malin memiliki keinginan lain ketika melihat banyak teman sebayanya bisa kaya raya dalam waktu cepat setelah berjualan di kota.
“Mak, Malin ingin merantau ke kota seberang. Malin akan menghasilkan banyak uang untuk Emak dari sana.” Ibu Malin sangat terkejut mendengar keinginan putra kesayangannya itu.
Jangan, Malin. "Tetaplah di sini bersama Emak. Emak tidak ingin ada hal buruk yang menimpamu jika merantau ke kota.”
Malin berupaya meyakinkan ibunya bahwa ia akan baik-baik saja di kota. Dengan hati yang gelisah, Ibu Malin melepaskan putranya yang hendak merantau.
“Hati-hati di sana ya, Nak. Jangan lupa untuk cepat pulang.” Ibu Malin memeluk Malin dengan sangat erat. Dia melambaikan tangan di tepi Pantai Air Manis untuk mengantarkan kepergian Malin.
Beberapa lama kemudian, Malin tidak kunjung pulang ke rumah. Bertahun-tahun, ibunya hanya hidup sendirian. Hingga pada suatu hari, Ibu Malin mendapatkan kabar dari salah satu anak temannya yang juga merantau di kota seberang.
“Malin sudah menikah dengan putri seorang bangsawan, Bu. Dia tidak mungkin akan kembali ke sini,” jelas anak teman Ibu Malin yang baru saja kembali dari kota seberang.
“Tidak, Malin pasti akan kembali.”
Dua bulan kemudian, Istri Malin yang sedang hamil mengidamkan berlibur ke Pantai Air Manis. Karena sangat menyayangi istrinya, Malin mengabulkan permintaan istrinya itu. Di dalam perjalanan, Malin teringat dengan ibunya. Malin merasa malu jika ia harus mengenalkan ibunya kepada istrinya.
Saat kapal mereka sudah menepi di pinggir pantai, Ibu Malin yang sedang berjualan ikan melihat anaknya dari kejauhan. Ia sangat yakin itu adalah Malin. Sang ibu bergegas berlari dan memeluk tubuh Malin.
“Lepaskan! Siapa kau?” Ibu Malin terkejut ketika tubuhnya didorong oleh Malin.
“Malin, ini aku, ibumu.”
“Ibu? Apa perempuan lusuh ini ibumu? Kenapa kau berbohong, Malin? Kau bilang kau anak bangsawan sepertiku!” Istri Malin sangat marah menemukan kebohongan Malin yang terungkap.“Tidak, dia bukan ibuku!”
Malin bersikeras tidak mengakui ibunya. Ia bahkan menarik tubuh istrinya untuk meninggalkan pantai.
Ibu Malin merasa sangat sedih sekaligus marah. Iapun berdoa kepada Tuhan dan menyumpahi Malin agar dikutuk menjadi batu.
Langit bergemuruh setelah doa itu terdengar.
Malin menyesali perbuatan yang ia lakukan kepada ibunya.
“Ibu maafkan anakmu yang durhaka ini!”
Teriakan Malin sia-sia karena tidak lama setelahnya, kapal Malin terombang-ambing oleh ombak hingga karam dan terpecah.
Keesokan paginya, semua orang di Pantai Air Manis terkejut menemukan banyak kepingan kapal yang berserakan. Namun, mereka lebih terkejut saat menemukan batu berbentuk manusia tengah bersujud.
Kutukan Ibu Malin menjadi nyata. Ia menemukan anaknya yang ia kutuk menjadi batu. Ibu Malin menangis dan menyesali ucapannya.