Home Sweet Loan - Almira Bastari
Kaluna, pegawai Bagian Umum di sebuah bank di Jakarta yang gajinya tidak pernah menyentuh dua digit. Kaluna memiliki pekerjaan sampingan sebagai model bibir. Ia sangat giat untuk bekerja, karena memiliki impian untuk membeli rumah untuk dirinya sendiri.
Tanisha telah memiliki seorang anak perempuan, ia juga memiliki ibu mertua yang ribet, dan seorang suami yang memiliki aib, yang hanya ia dan Tuhan yang mengetahuinya. Ia mencari rumah murah dekat MRT yang juga dapat menampung mertuanya.
Miya merupakan perempuan yang berambisi menjadi influencer. Ia mengutamakan gaya hidup berkelas nan estetik, tanpa mempertimbangkan situasi ekonominya yang terbilang pas-pasan. Ia mencari apartemen yang estetik, agar dapat diunggah ke media sosial demi memenuhi gengsinya, juga supaya ia bisa menikah dengan pria kaya.
Danan, seorang anak tunggal dari keluarga kaya, yang tidak memiliki beban ekonomi. Namun, ia sangat sulit untuk menabung. Pada akhirnya, Danan berpikir untuk berhenti hura-hura dan membeli aset agar bisa pensiun dengan tenang.
SYAHRUL IBRAHIM
1 tahun yang lalu
Buku perjuangan tentang perjuangan pahlawan
Reysha Mutiara
1 tahun yang lalu
Buku tentang kerukunan dalam keluarga
Bunga Nisrina Awalya
1 tahun yang lalu
komet
Ali : pinter, suka buat masalah, rajin jika berhubungan dengan dunia pararel, malas dengan tugas sekolah
raib : rajin, setia kawan, pantang menyerah
Seli : cengeng, setia kawan, ceria, suka membantu
Setelah "si tanpa mahkota" lolos, dunia paralel dalam keadaan genting. Hanya soal waktu, kapan pun pertempuran besar akan terjadi.
Situasi menjadi rumit saat Ali, pada detik terakhir, melompat ke portal menuju Klan Komet. Mereka bertiga tersesat di Klan asing untuk mencari pusaka paling hebat di dunia paralel.
Aurora Angelina
1 tahun yang lalu
Tentang malin kundang
Kakater;
Malin kundang
Ibunya
Istrinya
Makin kundang dulu adalah seorang yang miskin ayahnya sudah meninggal ia tinggal dengan ibunya seorang diri Ibu Malin harus berjuang mati-matian untuk menghidupi Malin. Meskipun begitu, ia tetap merasa bahagia karena Malin merupakan anak yang penyayang. Dia juga sangat manja. Malin akan selalu menemani ibunya bekerja menjual ikan.
Semakin hari, Malin semakin beranjak dewasa. Ia merasa sudah saatnya untuk menggantikan ibunya bekerja. Namun, Malin memiliki keinginan lain ketika melihat banyak teman sebayanya bisa kaya raya dalam waktu cepat setelah berjualan di kota.
Malin berupaya meyakinkan ibunya bahwa ia akan baik-baik saja di kota. Dengan hati yang gelisah, Ibu Malin melepaskan putranya yang hendak merantau.
“Hati-hati di sana ya, Nak. Jangan lupa untuk cepat pulang.” Ibu Malin memeluk Malin dengan sangat erat. Dia melambaikan tangan di tepi Pantai Air Manis untuk mengantarkan kepergian Malin.
Beberapa lama kemudian, Malin tidak kunjung pulang ke rumah. Bertahun-tahun, ibunya hanya hidup sendirian. Hingga pada suatu hari, Ibu Malin mendapatkan kabar dari salah satu anak temannya yang juga merantau di kota seberang.
“Malin sudah menikah dengan putri seorang bangsawan, Bu. Dia tidak mungkin akan kembali ke sini,” jelas anak teman Ibu Malin yang baru saja kembali dari kota seberang.
“Tidak, Malin pasti akan kembali.”
Dua bulan kemudian, Istri Malin yang sedang hamil mengidamkan berlibur ke Pantai Air Manis. Karena sangat menyayangi istrinya, Malin mengabulkan permintaan istrinya itu. Di dalam perjalanan, Malin teringat dengan ibunya. Malin merasa malu jika ia harus mengenalkan ibunya kepada istrinya.
Saat kapal mereka sudah menepi di pinggir pantai, Ibu Malin yang sedang berjualan ikan melihat anaknya dari kejauhan. Ia sangat yakin itu adalah Malin. Sang ibu bergegas berlari dan memeluk tubuh Malin.
“Lepaskan! Siapa kau?” Ibu Malin terkejut ketika tubuhnya didorong oleh Malin.
“Malin, ini aku, ibumu.”
“Ibu? Apa perempuan lusuh ini ibumu? Kenapa kau berbohong, Malin? Kau bilang kau anak bangsawan sepertiku!” Istri Malin sangat marah menemukan kebohongan Malin yang terungkap.
Malin bersikeras tidak mengakui ibunya. Ia bahkan menarik tubuh istrinya untuk meninggalkan pantai.
Ibu Malin merasa sangat sedih sekaligus marah. Iapun berdoa kepada Tuhan dan menyumpahi Malin agar dikutuk menjadi batu.
Raya syaskia
1 tahun yang lalu
danau Toba.ada Toba sang petani,ikan mas sebagai istri petani,dan anak nya Samosir
Rahmania Azzahra
1 tahun yang lalu
Buku tentang bau dan rasa
Poldi,ramah
Gagak,suka menolong
Camar,suka menolong
Murai,suka menolong
Beruang hitam,suka menolong
Sigung,suka menolong
Tuapai,suka menolong
Cerita singkat:
Poldi dan teman teman melayang di atas gunung yang tertutup salju.udaranya berbau segar.lereng gunung itu tertutup hutan lebat.hutannya penuh pinus dan cemara.buah pinus lengket di kerubungi lalat.nyam-nyma kata gagak,sambil mencolok serangga gemuk di udara.pada waktu itu,tiba tiba poldi tercium bau sedap,teryata ada orang sedang berkemah.
Shabriyyah nurul izzah
1 tahun yang lalu
Saya suka membaca buku di perpustakaan karena perpustakaan sangat sunyi, dan tidak berisik.. sangat nyaman untuk membaca
Sultan Ibrahim Althaf Wijayanto
1 tahun yang lalu
Judul Buku : Jangan Boros Dong !
Penulis : Ririn Astutiningrum
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Tokoh dalam buku ini adalah :
1. Randi, berperan sebagai kakak Nina yang seringkali lupa mematikan lampu, juga menutup keran air yang sudah tidak digunakan
2. Nina berperan sebagai adik Randi yang sangat gemas dengan ulah sang kakak dan seringkali mengingatkan jangan boros dong !
Buku ini berisi cerita tentang anak-anak yang cerdas berhemat. Ada cerita tentang berhemat air, listrik, kertas, bahan bakar, bahkan berhemat uang. Semua cerita dalam buku ini dapat mengajarkan anak untuk tidak egois, peduli lingkungan, peduli sesama, dan peduli pada kepentingan bersama.