Rini septiyani
2 tahun yang lalu
Ya pastinya aku suka baca buku di perpustakaan karna banyak buku dan lengkap
Nasya aulia
2 tahun yang lalu
Novel atau buku komik karena buku tersebut sangat menyenangkan
I Komang Aviccena Febryan Gunawan
2 tahun yang lalu
Di Perpustakaan sekolah, karena membaca di Perpustakaan tempatnya nyaman dan tenang buku-bukunya banyak pilihan tempatnya bersih.
Syifa Salsabila Ramadhani
2 tahun yang lalu
Perpustakaan SMPN 25 Jakarta,karena nyaman,dan damai
Muhammad Agung Prasetyo
2 tahun yang lalu
Di rumah karena bisa baca buku kapan saja
Sabrina alana maryam
2 tahun yang lalu
Di perpustakaan sekolah saya karena dekat dengan kelas saya,dan juga di perpustakaan sekolah saya banyak buku-buku yang menarik dan juga ada buku bahasa Inggris maupun buku cerita
Barack Rayhan Albiruni
2 tahun yang lalu
Dirumah lebih tepatnya di kamar, karena jika saya membaca buku di kamar suasana akan lebih tenang
Rafina Suryandari
2 tahun yang lalu
Buku novel. Menceritakan tentang seorang perempuan yang memiliki masalah dalam keluarganya dan menceritakan tentang kisah percintaannya
KEYZIA KENAYA ARIA ROKHIM
2 tahun yang lalu
Buku yang saya baca yaitu jenis novel yang berjudul Teluk Alaska karya Eka Aryani. Buku ini bukan cerita tentang laut, melainkan sebuah kisah dua remaja. Tentang gadis bernama Anastasia Mhysa atau Ana, yang memiliki sifat pendiam sehingga ia tidak memiliki kawan. Alhasil, ia hanya bisa mencurahkan segalanya di buku _diary_ berwarna pink yang selalu ia bawa kemanapun. Tidak hanya itu, ia juga memiliki buku lain yang berisi semua rahasia miliknya. Ana menjalani kehidupan yang sulit. Ia kerap di _bully_ oleh Tasya dan Cindy. Hingga akhirnya, hadirlah Bulan sebagai sosok teman yang bisa membuat Ana lebih ceria dari sebelumnya. Lalu, ada karakter bernama Alister yang bersikap kasar suka merundung anak-anak lain termasuk Ana. Bahkan, Alister dan gengnya kerap membully Ana termasuk menyuruh orang-orang di kelas untuk tidak berteman dengan Ana. Nama Alister sempat membuat Ana teringat dengan teman masa kecilnya yang memiliki nama yang sama. Namun, Ana belum terlalu yakin bahwa dia adalah teman kecilnya karena sifatnya sangat berbeda dengan yang dulu. Ana yang terus dirundung oleh Alister berusaha tetap tenang dan sabar. Selain itu, ia juga memiliki Bulan yang siap membantunya saat sedih. Namun, Ana tetap tidak bisa berhenti memikirkan Alister sehingga ia memutuskan untuk mencari tahu tentang Alister. Suatu hari, Alister mendapati Ana diluar sekolah dan memutuskan untuk mengikutinya sepulang sekolah. Namun ternyata, Ana justru pergi ke makam ayahnya dan menangis di depan batu nisan sang ayah. Dari situ, Alister baru menyadari bahwa selama ini Ana selalu menceritakan segala kesulitannya di sekolah kepada mendiang ayahnya. Hal ini membuat perasaan Alister hancur. Ia pun menyadari sikapnya selama ini kepada Ana dan memutuskan untuk tidak merundung Ana lagi. Peralahan tapi pasti, mereka berdua menjadi lebih terbuka satu sama lain sehingga membuat mereka saling menyukai satu sama lain.