Khaerunia Syaban
1 tahun yang lalu
Cerita:Malin Kundang
Pecinta:Rini Kurniasih
Di sebuah desa, hiduplah seorang perempuan miskin. Ia hidup bersama anak tunggalnya, namanya Malin Kundang. Sehari-hari perempuan itu bekerja sebagai nelayan. Namun, penghasilannya tak bisa mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari sehingga hidup mereka selalu berkekurangan.
Saat Malin Kundang mulai dewasa, ia memutuskan untuk pergi ke kota. Ia ingin mengadu nasibnya di sana.
Barangkali dengan pergi ke kota, aku bisa mengubah nasib kita, Ibu,” ucap Malin Kundang.
Dengan berat hati, ibunya pun mengizinkan. Kini, ibunya kembali menjadi perempuan tua yang kesepian. Setelah kepergian Malin, ibunya selalu memikirkan keadaan anaknya itu. Ia jadi sakit-sakitan, sementara Malin tak pernah mengirim kabar untuknya.
Hingga beberapa tahun kemudian, Malin berhasil mengubah nasib. Ia telah menjadi saudagar yang kaya raya. Malin memiliki banyal kapal. Hidup Malin tak lagi susah. Malin juga menikahi seorang perempuan bangsawan yang sangat cantik.
Suatu hari, Malin ingin melihat keadaan desanya. Sudah lama sekali ia tak pulang. Malin pergi bersama istri dan banyak pekerjanya. Ia juga membawa banyak uang untuk dibagi-bagikan kepada para penduduk.
Sampailah Malin di desanya. Dengan sombong ia membagikan uang kepada penduduk. Penduduk di desanya sangat senang. Di antara mereka ada yang mengenali Malin, yakni tetangganya sendiri. Orang itu pun segera pergi ke rumah Malin, hendak memberikan kabar gembira tersebut kepada ibu Malin.
“Ibu, apakah kau sudah tahu, anakmu Malin sekarang telah menjadi orang kaya.” seru tetangga itu.
“Dari mana kau tahu itu? Selama ini aku tak pernah mendapat kabar darinya,” ucap ibu Malin, terkejut.
“Sekarang pergilah ke dermaga. Anakmu Malin ada di sana. Dia terlihat sangat tampan, dan istrinya juga sangat rupawan,” ucap tetangganya.
Ibu Malin tak percaya. Matanya berkaca-kaca. Sungguh, ia sangat merindukan anaknya selama beberapa tahun ini. Maka ia pun segera berlari menuju dermaga. Benar saja, di sana terlihat Malin dengan istrinya yang sangat rupawan.
“Malin, kau pulang, Nak,” seru ibunya.
Malin mengenali ibunya. Namun, ia malu mengakui orangtua yang berpakaian sangat lusuh itu. Bagaimana ia akan menjelaskan kepada istrinya tentang semua ini?
“Kau bilang ibumu sudah meninggal. Apa benar orangtua ini adalah ibumu?” tanya istri Malin, bingung.
“Dia bukan ibuku, dia pengemis yang mengaku-ngaku sebagai ibuku.” seru Malin.
Sungguh sakit hati Ibunya mendengar perkataan Malin. Ibunya lalu mengutuk Malin.
“Hatimu sungguh sekeras batu, Malin. Maka, kau aku kutuk menjadi batu. Kau anak yang durhaka.” ucap ibunya.
Fathir Muchtar
1 tahun yang lalu
Dongeng
Retno
Bangau bertelur emas
Siti Rohani
1 tahun yang lalu
Judul : Laskar Pelangi
Penulis : Andrea Hirata
Berisi tentang kehidupan 10 anak yang tidak mampu tetapi memiliki semangat juang untuk melanjutkan pendidikannya di kampung Gantung kepulauan Bangka. Dibalik keterbasan yang harus mereka hadapi dari sarana prasarana dan tenaga pendidik namun mereka tetap memiliki semangat juang untuk menempuh pendidikannya.
Bilqis Ufaira
1 tahun yang lalu
Aku membaca buku yang berjudul Timun Emas dan nama penulisnya Jihan Rahmah Parvati serta cerita singkatnya. dahulu di Jawa Tengah ada seorang janda yang sudah tua Mbok Rondo namanya sudah lama dia tidak mempunyai anak, Pada esok hari raksasa datang memberikan biji Timun Emas lalu di tanam oleh Mbok Rondo tak lama kemudian Mbok Rondo mempunyai anak perempuannya.
Nursyakila
1 tahun yang lalu
Buku pesantren kilat buku pesantren kilat isinya ya itu tentang puasa Ramadhan
Fahmi Ammar Widodo
1 tahun yang lalu
Ibu ayam
Ibu ayam yang sedang bertelur, dia ingin sekali menetaskan telurny. Sudah mencoba menaro di bawah pohon, di taro di keranjang. Pada akhirnya dia ngeremin sepanjang waktu. Akhirnya menetas juga
Siti wulandhari
1 tahun yang lalu
Hari ini saya membaca sebuah novel berjudul Laut Bercerita , yang menceritakan tentang perilaku kekejaman dan kebengisan yang dirasakan oleh kelompok aktivis mahasiswa. Tidak cuma itu, novel ini pun merenungkan kembali akan hilangnya 13 aktivis, bahkan sampai saat ini belum juga ada yang mendapatkan petunjuknya.