Citra kurnia sari
1 tahun yang lalu
KISAH, PERJUANGAN, & INSPIRASI B.J. HABIBIE
penulis: Weda S. Atma
B.J Habibie lahir di Pare pada 25 Juni 1936 dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan Tuti Marini Puspowardojo. Terlahir dengan nama Bachruddin Jusuf Habibie dan merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Ketika Habibie beranjak remaja, sang ayah meninggal saat mengimami salat Isya karena serangan jantung, tepatnya pada 13 September 1950. Sejak saat itu pula, ibunya harus membanting tulang sendiri demi kelangsungan hidupnya serta delapan orang anaknya.
Pada saat ia berusia 14 tahun Tuti mengirim Habibie ke jakarta untuk bersekolah di sekolah internasional. Namun, karena tak betak hawa panas Jakarta, Habibie pindah ke Bandung
Habibie kuliah dari S-1 hingga S-2 di biayai oleh ibunya sendiri. B.J Habibie mempunyai seorang istri yaitu Ibu Hasri Ainun Besari menikah pada 12 Mei 1962 dan telah dikaruniai dua orang anak yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie. B.J. Habibie dikenal sebagai sosok yang kharismatik dan cerdas juga sebagai sosok yang tegas, ramah, dan halus. Kecerdasan dan segudang prestasi yang dimiliki beliau tidak hanya menjadi kebanggaan keluarganya, namun juga menjadi putra terbaik kebanggaan Indonesia. Habibie juga dikenal sebagai Presiden ke -- 3 Republik Indonesia dan insinyur ternama yang karya dan pencapaiannya melambung hingga ke kancah dunia. Beliau juga dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktor Teknologi di MBB Jerman serta menjadi Penasihat Senior Bidang Teknologi untuk Dewan Direktur MBB tahun 1978. Pencapaian yang telah beliau perjuangkan untuk bangsa Indonesia menjadi prasasti nyata bahwa Indonesia sudah layaknya bangga memiliki tokoh seperti B.J. Habibie.
Habibie adalah sosok yang tidak pernah menyerah dalam menuntut ilmu, beliau mempunyai tekad dan kemauan yang kuat untuk mewujudkan mimpinya tersebut, Bagi Habibie, ilmu harus di perjuangkan, harus diperoleh dengan pengorbanan, harus dipahami dengan ketelatenan dan kesabaran. Tekad yang beliau pegang tersebut, menjadikan Habibie lulus dengan predikat summa cum laude dalam studinya.
Beliau selepas SMA kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) kemudian melanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnisce Hochscule, Jerman pada 1955 dan memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi Pesawat Terbang. Selama kuliah, Habibie aktif dalam berorganisasi dan terpilih menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Aachen dan sebagai pimpinan Ikatan Mahasiswa UNESCO. Setahun kemudian, Habibie lulus sebagai insinyur dengan predikat summa cum laude, dengan prestasinya itu, pada tahun 1967, Habibie menjadi professor kehomatan (Guru Besar) di ITB. Setelah meraih gelar insinyur mesin dan konstruksi pesawat terbang, Habibie melanjutkan pendidikan lagi dengan biaya sendiri. Hingga Hbibie menjadi asisten S-3 di usia 24 tahun, dan menjadi S-3 di usia 28 tahun.
Sosok B.J. Habibie sebagai seorang ilmuwan ahli aeronautika, sehingga banyak orang berpikir bahwa dunia politik bukan kehidupan yang dekat dengan sosoknya. Namun, Habibie sendiri mengenal politik pada awal decade 1990 -- an. Semua berawal saat beliau dipilih sebagai Ketua Umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia). ICMI memang ormas keagamaan tetapi, nuansa politiknya cukup tinggi. Dalam niat awalnya yang ingin mewujudkan di dunia politik, Habibie berhasil menjadi Wakil Presiden RI bersama Presiden Soeharto Periode 1998 -- 2003. Namun, kemungkinan besar Presiden Soeharto akan mengundurkan diri dan dengan tegas Habibie mengatakan bahwa beliau siap menggantikan posisi Presiden Soeharto. Pada 21 Mei 1998, Soeharto menyatakan berhenti sebagai Presiden RI dan B.J. Habibie resmi dilantik sebagai Presiden. Dalam masa jabatannya, Habibie bertugas mengembangkan teknologi di Indonesia dan sekaligus bersama dalam kemajuan teknologi di Indonesia. Habibie kemudian membangun industri pesawat terbang di Bandung dan sebuah perusahaan pesawat terbang PT. Nurtanio mulai beroperasi. Hingga akhirnya Habibie dan IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) berhasil membuat pesawat terbang pertama buatan Indonesia, yaitu CN-235 dan N-250.
Kesuksesan B.J. Habibie tentu saja selalu didampingi oleh Ibu Ainun. Ainun tak pernah mengeluh dan menuntut Habibie. Ia tetap setia mendampingi dan menjadi semangat Habibie untuk mewujudkan mimpinya. Hingga pada 22 Mei 2010 Ainun wafat. Habibie sangat merasa kehilangan dan kisah cinta Habibie dan Ainun disebut sebagai cinta sejati.
Hanif Raihaan
1 tahun yang lalu
Judul Buku : Perjuangan Panjang Melestarikan Mainan Tradisional
Penulis : Pusat Data dan Analisa Tempo
Penerbit : TEMPO Publishing,
Dalam permainan Tradisional, banyak pelajaran yang kita dapatkan seperti belajar bergaul, bekerja sama, mematuhi peraturan dan menghargai kemenangan orang lain. Selain itu tubuh menjadi bugar karena bergerak kian kemari, begitupan aktivitas permainan loncat karet yang juga berguna untuk merangsang perkembangan saraf motorik atau permainan petak umpet. Dari permainan yang diketahui ada beberapa keunggulan yang ditemuai pada permaian tradisional seperti permainan hompipah, gobak sodor, bentik dan lain-lainnya.
Malika Azzahwa Firdausy
1 tahun yang lalu
Judul: Laskar Pelangi
Penulis: Andrea Hirata
Cerita singkat: Novel Laskar Pelangi menceritakan sebuah Kehidupan dalam Dunia Pendidikan. Bercerita tentang 10 Anak yang terancam kehilangan Sekolah Mereka karena suatu hal. Itu adalah karena awalnya hanya ada 9 Murid yang bersekolah di sana. Yang mana menyebabkan Sekolah akan ditutup karena tidak memenuhi kuota.
Kisah sepuluh Kawanan ini berakhir dengan kematian Ayah Lintang yang memaksa Einstein Cilik itu putus Sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar Pulau Belitong kembali ke kampungnya.
Kenzie Azka Al Fathir
1 tahun yang lalu
Totto-chan gadis cilik di jendela
Pengarang: Kuroyanagi Tetsuko Alih bahasa: Widya Kirana
Ibu Guru menganggap Totto-chan nakal, padahal gadis cilik itu hanya punya rasa ingin tahu yang besar. Itulah sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama pelajaran berlangsung. Karena para guru sudah tak tahan lagi, akhirnya Totto-chan dikeluarkan dari sekolah. Mama pun mendaftarkan Totto-chan ke Tomoe Gakuen. Totto-chan girang sekali, di sekolah itu para murid belajar di gerbong kereta yang dijadikan kelas. Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan. Mengasyikkan sekali, kan? Di Tomoe Gakuen, para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Ada yang memulai hari dengan pelajaran fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, pokoknya sesuka mereka. Karena sekolah itu begitu unik, Totto-chan pun merasa kerasan. Walaupun belum menyadari, Totto-chan tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik, bahasa, dan lain-lain di sana. Ia juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat dan menghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri.
Kenzie Azka Al Fathir
1 tahun yang lalu
Saya suka berwisata dengan adik,ayah, dan bunda saya. Sebelum puasa saya pergi ke kebun binatang ragunan, adik saya suka mencari kelucuan atau keanehan dari binatang dan menjadi bahan tawa, dan materi tentang binatang diluruskan oleh ayah saya, serta ibu saya yg suka memotret.
Saya sangat senang berwisata bersama keluarga karena lebih menyenangkan, memperat kekeluargaan dan menambah wawasan