Jess Mikha Susanto
1 tahun yang lalu
Buku hari ini yang ku baca adalah buku 25 Nabi, aku baca tentang Nabi Ayyub
Sarah Aishah Shiddiqa
1 tahun yang lalu
Judul Buku: Ayo ke Museum
Penulis: Cucu Nurhasanah
Bercerita tentang seorang anak yang bernama Fira, yang suka jalan-jalan. Suatu hari Fira diajak jalan-jalan ke Museum oleh ayahnya. Saat sampai di Museum, Fira mengira kalau Museum akan membosankan. Ternyata pergi ke Museum sangat menyenangkan, kita bisa tau fosil-fosil jaman dahulu, rumah-rumah adat, kendaraan-kendaraan jaman dahulu, sampai kain-kain Khas Indonesia.
Saya belum pernah ke Museum, saat saya membaca buku ini sangat seru sekali. Saya bisa membayangkan kalau saya berada di Museum, bisa melihat-lihat peninggalan jaman dahulu ataupun lainnya.
Intan Maharani
1 tahun yang lalu
Saya membaca cerita tentang 25 nabi
Anugrah syahmura arka satria
1 tahun yang lalu
aku membaca buku aku sendiri di rumah tentang Malin Kundang
EMIR ZAHFRAN
1 tahun yang lalu
Saya sangat senang mem baca buku yang bernama Yu-Gi-OhR ceritanya pertarungan duel card
Iftina assyabiah salwa
1 tahun yang lalu
Buku pjok
Knp ak baca pjok
Karna ak suka renang ak baca bagaimana cara berenang dengan dedalaman 1,5 meter dengan nafas beraturan
Farid Indra Prasetyo
1 tahun yang lalu
Buku yang saya baca selama semigu adalah buku kancil yang bijak menurut pendapat saya buku itu sangat saya sukai karena itu buku ke sukaan saya
M.DIMAS AMMAR WILDAN
1 tahun yang lalu
Saya membaca buku malin kundang.Buku. Malin kundang ialah buku yang menceritakan tentang anak durhaka
Nafila Muhammad Aljufri
1 tahun yang lalu
Bawang merah dan bawang putih.
Dahulu kala, ada sebuah keluarga yang hidup bahagia.
Mereka memiliki seorang puteri cantik
bernama Bawang Putih. Namun pada suatu hari, ibu Bawang Putih jatuh sakit dan akhirnya
meninggal.Setelah kejadian itu, Bawang Putih hidup dengan ayahnya. Ayah Bawang
Putih adalah seorang pedagang yang sering bepergian jauh.Karena tak tega meninggalkan Bawang Putih sendirian di rumah, akhirnya ayah Bawang Putih memutuskan menikah lagi
dengan seorang janda.Janda tersebut memiliki satu anak yang diberi nama Bawang Merah.
"Mulai sekarang kau akan memiliki ibu dan kakak tiri untukmu, namanya Bawang Merah,"tutur Sang Ayah.
Bawang Putih pun bahagia karena memiliki keluarga baru. Ibu tiri dan Bawang Merah bersikap sangat manis padanya.
Namun ternyata kebaikan itu hanya sesaat.
Ibu dan kakak tiri Bawang Putih memiliki sifat
yang jahat.
Mereka bersikap baik pada Bawang Putih hanya ketika ayahnya ada bersamanya.Namun ketika ayahnya pergi berdagang, mereka menyuruh Bawang Putih mengerjakan
segala pekerjaan rumah seperti seorang pembantu.
Ternyata kemalangan Bawang Putih
belum berhenti sampai disitu, selang beberapa waktu, ayah Bawang Putih juga jatuh sakitdan akhirnya meninggal dunia.Ternyata kemalangan Bawang Putih
belum berhenti sampai disitu, selang beberapa waktu, ayah Bawang Putih juga jatuh sakitdan akhirnya meninggal dunia.
Kini, ibu tiri dan Bawang Merah bersikap semakin jahat pada Bawang Putih.
"Sekarang semua pekerjaan rumah kamu kerjakan setiap hari," kata ibu tirinya setelah sang ayah dimakamkan.
Bahkan waktu
beristirahat Bawang Putih juga semakin terbatas.Tiap hari dia harus melayani semua
kebutuhan Bawang Merah dan ibu tirinya.Sampai padasuatu pagi ketika Bawang Putih mencuci di sungai, tanpa disadari salah satu selendang
kesayangan Bawang Merah hanyut.
"Kakak, maaf selendangmu hanyut di sungai," tutur Bawang Putih.
Bawang Merah pun memarahi Bawang
Putih Dia menyuruh Bawang Putih mencari
selendang itu dan tidak boleh pulang sebelum menemukanya."Jangan pernah pulang ke rumah ini jika selendangku tidak kau temukan!" bentak Bawang Merah.Akhirnya, Bawang Putihmenyusuri sungai untuk mencari selendang itu.
Hingga larut malam, selendang itu belum
juga dia temukan.Bawang Merah pun memarahi Bawang
Putih Dia menyuruh Bawang Putih mencari
selendang itu dan tidak boleh pulang sebelum menemukanya."Jangan pernah pulang ke rumah ini jika selendangku tidak kau temukan!" bentak Bawang Merah.
Akhirnya, Bawang Putih menyusuri sungai untuk mencari selendang itu.
Ketika tengah menyusuri sungai, Bawang Putih melihat sebuah gubuk, ternyata gubuk itu dihuni oleh seorang nenek sebatang kara.
Bawang Putih akhirnya
meminta izin untuk menginap semalam.
"Nenek, bolehkah aku izin menginap di rumahmu?" tanya Bawang Putih.
Nenek itu cukup baik hati, dia mempersilahkan Bawang Putih untuk menginap.
Nenek itu
juga menanyakan perihal tentang Bawang Putih, dan bagaimana dia sampai di tempat itu.
Bawang Putih pun menceritakan nasib yang dialaminya, hingga nenek yang mendengar itu
merasa iba.
Ternyata, selendang yang dicari Bawang Putih ditemukan oleh si nenek.
"Saat melewati sungai, aku menemukan selendang ini tersangkut di bebatuan," tutur Nenek."Nenek, trimakasih sekali," tutur Bawang Putih bahagia.
Tapinenek itu mau menyerahkan selendang itu dengan syarat Bawang Putih harus menemaninya
selama seminggu.Ternyata, selendang yang dicari Bawang Putih ditemukan oleh si nenek.
"Saat melewati sungai, aku menemukan selendang ini tersangkut di bebatuan," tutur Nenek.
"Nenek, trimakasih sekali," tutur Bawang Putih bahagia.
Tapinenek itu mau menyerahkan selendang itu dengan syarat Bawang Putih harus menemaninya
selama seminggu."Aku mau memberikan selendang ini. Tapi ada syaratnya. Kau harus tinggal di sini selama seminggu," tutur Nenek.
Bawang Putih menerima tawaran itu dengan senang hati.
"Dengan senang hati aku akan menemanimu Nek,"
Waktu seminggupun berlalu, dan kini waktunya Bawang Putih untuk pulang.Karena selama
tinggal disitu Bawang Putih sangat rajin, nenek itu memberikan selendang yang dulu dia
temukan dan memberi hadiah pada Bawang Putih.Dia disuruh memilih diantara dua buah
labu untuk dia bawa. Awalnya Bawang Putih ingin menolak, namun karena inginmenghormati pemberian, Bawang Putih akhirnya memilih labu yang kecil dengan alasan
takut tak kuat membawanya.
Dan nenek itu hanya tersenyum mendengar alasan itu.
Setelah itu, Bawang Putihpun segera pulang dan menyerahkan selendang itu pada Bawang
Merah.
Setelah itu dia segera ke dapur untuk membelah labu dan memasaknya. Namunbetapa terkejutnya dia, karena ketika labu itu dibelah, ternyata labu itu berisi emas
permata yang sangat banyak
Secara tak sengaja, ibu tiri Bawang Putih melihatnya dan
langsung merampas semua emas itu.
Bukan hanya itu, dia juga memaksa Bawang Putih
untuk menceritakan dari mana dia mendapat labu ajaib itu.
Mendengar cerita Bawang Putih, muncul niat jahat di benak ibu tiri yang serakah itu.
Esokpaginya, dia menyuruh Bawang Merah untuk melakukan hal yang sama seperti yangdilakukan Bawang Putih, dia berharap akan bisa membawa pulang labu yang lebih besar
sehingga isinya lebih banyak.
Singkat cerita, Bawang Merah yang malas itu tiba di gubuk nenek, dan diapun tinggal disitu
selama seminggu.
Namun karena sifatnya yang pemalas, dia hanya bermalas-malasan saja
dan tidak mau membantu pekerjaan si nenek.
Dan ketika sudah waktunya pulang, diapun
di suruh memilih labu sebagai hadiah. Tanpa fikir panjang, dia langsung mengambil labu
yang besar dan segera berlari pulang tanpa mengucapkan terimakasih.
Setelah tiba dirumah, Ibunya sangat senang melihat anaknya membawa labu yang sangat
besar.
Dia berfikir pasti emas di dalamnya cukup banyak.
Karena tak ingin diketahui oleh
Bawang Putih dan takut jika Bawang Putih minta bagian, mereka menyuruh Bawang Putih
mencuci di sungai.
Setelah itu mereka masuk kamar dan menguncinya dengan rapat.
Dengan tak sabar, mereka segera membelah labu itu. Namun diluar dugaan, bukan emas
yang ada didalamnya.
Melainkan labu itu dipenuhi ular, kalajengking, kelabang, dan
berbagai hewan berbisa.
Dengan cepat hewan-hewan itu keluar dari labu dan menggigitkedua anak dan ibu serakah itu
TAMAT
Perasaan saya membaca ini cukup geram karena sifat ibu tiri dan bawang merah, tetapi merasa salut untuk bawang putih yang tetap baik kepada mereka.
Pendapat dari ceritanya ialah cerita ini memiliki pesan moral yang bagus dan hebat yang mengajarkan kita untuk tidak serakah seperti yang dilakukan bawang merah dan ibu nya, dan alur ceritanya bagus.