BAGAS RAHMAT TOYA
6 bulan yang lalu
Membersihkan Lingkungan Sekolah”
Semula siswa yang bersantai menunggu jam pulang, mendadak kompak riuh tampak kesal. “Aduh malas banget harus beres-beres kelas pas mau pulang,” ungkap Deni si ketua kelas. Namun lantaran ia adalah ketua kelas, terpaksalah Deni meminta teman-temannya bersih-bersih sesuai arahan sekolah. Semua siswa di kelas 9 B pun akhirnya bersih-bersih walau dengan menggerutu.
Di antara semua siswa, ada satu siswa yang duduk-duduk santai tak mau membersihkan kelas. Ia adalah Yanto. “To, kenapa kamu malah diam tidak membantu teman-temanmu?” ujar Deni.
“Malas, kita kan sudah belajar, sudah mau jam pulang juga, kenapa harus repot-repot membersihkan kelas?” jawab Yanto.
Deni yang mendengar jawaban Yanto dibuat bingung, sebab ia pada dasarnya tak bisa memaksa Yanto untuk membersihkan kelas. “Ya setidaknya kamu membuang sampah di dekatmu saja, nanti teman yang lain juga malas beres-beres.”
“Makin banyak yang nggak mau beres-beres, makin lama kita pulang,” jawab Deni.
“Nggak mau, urusan beres-beres kan ada penjaga sekolah,” Yanto tak bergeming.
Untung, siswa yang lain tetap membersihkan kelas walau seperti terpaksa. Guru-guru pun menyisir satu per satu kelas yang sedang kerja bakti. Pak Bahtiar yang kebagian mengecek kelas 9 B cukup senang karena semua siswa kompak membersihkan kelas.
Namun perhatian Pak Bahtiar tertuju pada Yanto yang santai-santai di dalam kelas. “Yanto, kenapa tidak mau membersihkan kelas seperti teman-temanmu?” tanya pak Bahtiar.
Yanto bingung, dia menjawab dengan pelan, “Emang tugas bersih-bersih jadi tugas siswa juga, pak? kan ada penjaga sekolah.”
Pak Bahtiar lalu tersenyum dan menghampiri Yanto. “Ya, memang tugas bersih-bersih adalah tugas penjaga sekolah,” jawab sang guru. “Tapi kegiatan bersih-bersih juga jadi salah satu tugas siswa yang tak kalah penting dari matematika,” jelas Pak Bahtiar.
“Kenapa, pak?” Yanto penasaran.
“Dengan bersih-bersih, kita akan belajar mencintai lingkungan sekitar, disiplin, kita pun akan merasa nyaman saat belajar. Paling penting untuk saat ini, kelas yang bersih akan menjauhkan kita dari banyak penyakit,” terang Pak Bahtiar.
“Tapi kenapa pas kita mau pulang, pak?” desak Yanto.
“Justru ini adalah waktu yang tepat, kalau kita bersih-bersih mendekati jam pulang, kamu akan mendapat perasaan bahagia dan lega,” jawab Pak Bahtiar.
Yanto diam dan seperti mengiyakan perkataan Pak Bahtiar. “Okelah, aku beres-beres,” jawab Yanto.
Yanto pun akhirnya membantu teman-temannya yang sedang membersihkan kelas.
Arsyila azzahra putri
6 bulan yang lalu
tentang sampah kita buang sampah kotor semacam kertas Aqua botol plastik dan yg lain² ny biar rumah kita bersih dan wangi
Adiba Shakila Nurrahman
6 bulan yang lalu
membuat kerajinan tangan dari sampah plastik
Khoirunnisa
6 bulan yang lalu
Hari ini saya membaca buku yang berjudul "Petualangan Orange Si Kantong Plastik".
Penulisnya: Fadila Hanum.
Buku ini mengandung pesan untuk kita agar lebih menghargai sampah. Agar tidak semudah itu membuang plastik, botol, kertas, dan calon sampah lainnya sebab sampah-sampah itu membutuhkan waktu sangat lama untuk dapat terurai.
Hal yang menyenangkan dari buku ini adalah buku ini dilengkapi tips-tips memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna, daur ulang sampah, alur sampah, hingga bank sampah.
MUHAMMAD ALI RIZQI
6 bulan yang lalu
membiasakan hidup bersih.mulai dari rumah dan lingkungan sekitar.agar sampah tidak menumpuk di TPA.maka dari itu kita harus memilah sampah.sampah organik bisa didaur ulang menjadi pupuk tanaman.sedangjan non organik BS didaur ulang menjadi berbagi macam kerajinan tangan
Ema Maemanah
6 bulan yang lalu
Mengumpulkan sampah plastik dan menjadikannya sebagai kerajinan tangan seperti tas, bunga, pot bunga dll
Almer Safa Nibras
6 bulan yang lalu
sampah kaleng , sampah makanan , sampah plastik , sampah botol dll
Queensha qiana qalesya
6 bulan yang lalu
membuat pupuk dari sampah dapur
Kiandra Ervito Dharmawan
6 bulan yang lalu
Hallo Teman Baca Jakarta, Yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah terbuang ke TPA yaitu dengan memilah sampah sebelum dibuang, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang akhirnya berakhir di TPA. Hal ini akan membantu mengurangi tekanan pada TPA dan memperpanjang umur TPA tersebut.
Salah satu alasan utama mengapa pemilahan sampah sangat penting adalah karena bisa membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Ketika sampah dicampur tanpa melalui tahap pemisahan, banyak material berbahaya seperti baterai, plastik keras, atau limbah elektronik yang ikut terbuang bersamaan dengan sampah organik biasa.
Sampah yang tidak dipilah dengan benar dapat mencemari lingkungan, termasuk tanah, air, dan udara. Dengan proses memilah sampah, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang akan dibawa menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau bahkan mencemari sungai dan laut. Hal ini juga akan membantu menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Selain mengurangi pencemaran lingkungan, pemilahan sampah sebelum proses daur ulang juga membantu meningkatkan efisiensi dalam proses tersebut. Ketika sampah sudah terpisah berdasarkan jenisnya, pabrik daur ulang dapat dengan mudah memprosesnya menjadi bahan mentah yang siap digunakan kembali. Misalnya, jika plastik dipisahkan dari kertas dan logam, pabrik daur ulang plastik tidak perlu lagi membuang-buang waktu dan sumber daya untuk memisahkan material lain yang tidak diperlukan. Hal ini akan menghemat energi dan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang terbatas.
Memilah sampah sebelum proses daur ulang juga memungkinkan kita untuk mengidentifikasi bahan-bahan yang masih bisa digunakan kembali. Dengan memisahkan sampah organik dan nonorganik, kita dapat mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang berguna untuk pertanian.