Riska Alzena Andhika
5 bulan yang lalu
Aku tidak baca buku di perpustakaan tapi aku baca buku nya di rumah
Yani Setianah
5 bulan yang lalu
Rencananya hari ini saya mau baca di perpustakaan yang berada di Koni jln Tanah Abang I Jakarta Pusat tapi nanti karena bukanya jam 09.00, sebelum nya sudah pernah karena dulu dekat dengan sekolah yang lama jadi lumayan sering ke situ bersama anak anak ,rasa nya senang dan semangat untuk pilih buku apa saja dan segala macam genre ada disitu pokok nya senang deh selain tempat nya bagus,adem dan nyaman .
BRIANNA FEBI NUR KHALISA
5 bulan yang lalu
Perpustakaan sekolah
Seru & menyenangkan karena bisa bareng sama teman" sekelas
Raymina anggraini
5 bulan yang lalu
hallo teman2 tantangan hari ke 7 di karenakan perpustakaan jauh dari rumah jadi aku membaca buku di rumah saja walaupun di rumah tapi tetap menyenangkan tentunya, pagi ini aku membaca kisah 25 nabi dan masih banyak lagi buku2 cerita menarik lain nya yang akan aku baca
Saddam maulana syarif
5 bulan yang lalu
baca buku perpustakan sekolah sangat menyenagngkan
Aqillah.azzahra
5 bulan yang lalu
Aku pernah ke perpustakaan yang mobil keliling dan pernah juga aku ke tempatnya langsung. Tempat perpustakaan nya itu JL Jatinegara Timur 3, Komplek Pendidikan Rawa Bungan, RT.8/RW.7
Dafha ariyanto
5 bulan yang lalu
Hari ini sya baca buku d perpustakaan digital SDN Kedaung kali angke 06
VERERA ZASKIA
5 bulan yang lalu
Hai nama saya varera. Saya akan menceritakan tentang:Asal-usul Danau Maninjau
Di sebuah perkampungan di kaki Gunung Tinjau, ada sepuluh orang bersaudara yang biasa disebut Bujang Sembilan. Si sulung bernama Kukuban dan si bungsu bernama Sani. Mereka mempunyai seorang paman bernama Datuk Limbatang. Datuk Limbatang pun mempunyai seorang putra bernama Giran.
Suatu hari, Datuk Limbatang berkunjung ke rumah Bujang Sambilan dan di saat itulah Sani dan Girang menyadari bahwa mereka saling menaruh hati. Seiring berjalannya waktu, ketika musim panen tiba kampung tersebut mengadakan adu silat.
Para pemuda kampung termasuk Kukuban dan Giran ikut mendaftarkan diri. Di acara tersebut Kukuban berhadapan dengan Giran, keduanya sama-sama kuat. Namun, pada suatu kesempatan Giran berhasil menangkis serangan dari Kukuban dan dinyatakan kalah. Hal ini membuat Kukuban merasa kesal dan dendam terhadap Giran.
Beberapa hari setelah acara tersebut, Datuk Limbatang datang untuk meminang Sani. Namun karena dendam, Kukuban menolak pinangan tersebut dengan memperlihatkan bekas kakinya yang patah karena Giran. Hal ini pun membuat Sani dan Giran sedih.
Kemudian, Sani dan Giran sepakat untuk bertemu di ladang untuk mencari jalan keluar. Saat sedang berbicara, sepotong ranting berduri tersangkut pada sarung Sani dan membuat pahanya terluka. Giran pun segera mengobatinya dengan daun obat yang telah ia ramu.
Tiba-tiba puluhan orang muncul dan menuduh mereka telah melakukan perbuatan terlarang, sehingga harus dihukum. Sani dan Giran berusaha membela diri tetapi sia-sia dan langsung diarak menuju puncak Gunung Tinjau.
Sebelum dihukum, Giran berdoa jika memang mereka bersalah, ia rela tubuhnya hancur di dalam air kawah gunung. Namun, jika tidak bersalah, letuskanlah gunung ini dan kutuk Bujang Sembilan menjadi ikan. Setelah itu, Giran dan Sani segera melompat ke dalam kawah.
Beberapa saat berselang, gunung itu meletus sangat keras dan menghancurkan semua yang berada di sekitarnya. Bujang Sembilan pun menjelma menjadi ikan. Letusan Gunung Tinjau itu menyisakan kawah luas yang berubah menjadi danau dan akhirnya diberi nama Danau Maninjau.
Pesan moral yang bisa dipetik adalah jangan berprasangka buruk terhadap seseorang dan tidak boleh menyimpan dendam. Kedua hal tersebut dapat merugikan diri kita sendiri.