JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh

Baca Jakarta 2

28 Oktober 2024 - 12 November 2024
Triwulan 4

5248

Partisipan saat ini

0

Partisipan diundang

Deskripsi

Baca Jakarta merupakan sebuah tantangan membaca selama 14 hari untuk masyarakat DKI Jakarta, tanpa mengenal batas usia. Baca Jakarta terbuka untuk seluruh masyarakat, bukan hanya DKI Jakarta, tapi juga bisa diikuti oleh masyarakat luar DKI Jakarta. Tantangan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan budaya gemar membaca dan membangun kultur literasi sejak dini.

 

Kenapa harus ikut baca jakarta?

Baca Jakarta membantu kamu dalam menumbuhkan kegemaran membaca. Semakin banyak masyarakat yang gemar membaca, aktivitas membaca akan semakin menyenangkan.

 

Harus baca buku apa saja?

Baca Jakarta kali ini mengusung tema lingkungan. Kamu bisa mengeksplorasi buku-buku bertemakan lingkungan. Kamu bisa mulai dengan buku tentang pohon dan hutan kita, pengelolaan sampah di rumah, hingga perubahan iklim. Masih banyak topik yang bisa kamu eksplorasi dari bacaan tentang lingkungan lho. Ayo membaca dan jaga lingkungan bersama-sama. Kamu bisa dapatkan buku tentang lingkungan di Jaklitera atau perpustakaan lainnya.

Kalau kamu kesulitan menemukan tema tersebut, tenang saja... Kamu bisa baca buku apa pun yang kamu suka. Tidak ada yang menghakimi jenis buku yang kamu baca. Once you love your book, you will love reading it.

 

Caranya gampang banget

  • Daftarkan dirimu di Jaklitera.
  • Baca buku kesukaanmu setiap hari.
  • Isi booklet tantangan harian.
  • Bagikan keseruan membacamu di media sosial. 
  • Tantangan selesai. Klaim apresiasimu.

 

Kepesertaan

Peserta anak: usia <18 tahun
Peserta dewasa: >18 tahun

 

Mengulik Baca Jakarta

Tentang Baca Jakarta:
https://drive.google.com/file/d/1-x0C2nD5GlV-AVWEci50rQbsWxWtHvSB/view?usp=sharing

Tutorial pendaftaran:
- youtube: https://youtu.be/ZCO5bmNk4Hk?si=3C9D9JlG2vSaElj7
- infografis: https://drive.google.com/drive/folders/1HDjeSAtf5AVgzU9e8ycOQNKnSf0aDlbm?usp=sharing

Informasi lebih lanjut dapat cek instagram Baca jakarta
https://www.instagram.com/bacajakarta/

 

#DenganBacaKitaBisa

Bagikan event ini:

Aktivitas Peserta

MOZA  ARSYFA MAHARANI
MOZA ARSYFA MAHARANI
7 bulan yang lalu

halo nama saya moza,saya membaca asal usul tari guel,detikSumut Home Berita Sepakbola Hukum & Kriminal Budaya Wisata Kuliner Bisnis Sumut Bercahaya Foto Video Indeks detikSumut Berita 20 Contoh Cerita Rakyat Pendek dari Berbagai Daerah di Nusantara Winda Yanti Samosir - detikSumut Kamis, 14 Sep 2023 06:30 WIB BAGIKAN Komentar Cerita Nusantara Malin Kundang Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari Medan - Cerita rakyat adalah warisan budaya berharga dari masa lalu yang mengajarkan tentang nilai-nilai dan kebijaksanaan yang diperoleh oleh leluhur. Cerita ini, bukan sekadar kumpulan kata-kata yang diceritakan oleh nenek moyang. Cerita rakyat mencerminkan akar budaya dan identitas suatu masyarakat. Setiap cerita adalah jendela ke masa lalu, menawarkan wawasan tentang bagaimana manusia merasakan dunia di masa lalu, serta pelajaran moral yang tetap relevan di zaman modern. Sebagai contoh, cerita rakyat Malin Kundang. Cerita ini mengingatkan tentang pentingnya menghormati orang tua dan menjauhi kesombongan. Selain Malin Kudang ternyata masih banyak cerita rakyat dari berbagai daerah di Nusantara. Apakah detikers tertarik untuk mengetahui contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah? Jika tertarik, silakan baca detailnya berikut ini. Baca juga: 12 Contoh Cerita Fiksi Berbagai Tema: Pengertian, Struktur dan Penjelasannya 20 Contoh Cerita Rakyat dari Berbagai Daerah di Nusantara Dilansir dari buku Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia Dari Sabang sampai Merauke oleh Irwan Shouf dan buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara oleh Marina Asril Reza, ini dia 20 contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah di Nusantara. 1. Asal Usul Tari Guel (Aceh) Suatu hari kakak beradik putra Sultan Johor, Malaysia yaitu Muria dan Sangede sedang menggembala itik di tepi laut sambil bermain layang-layang. Tiba-tiba datang badai dahsyat sehingga benang layang-layang mereka pun putus. Mereka berusaha mengejar layang-layang tersebut sehingga lupa terhadap itik-itiknya. Setiba di rumah, ayah mereka menyuruh untuk mencari itik dan tidak boleh kembali tanpa berhasil menemukannya. Berbulan-bulan mereka berjalan mencari itik hingga sampai di Kampung Serule. Mereka dibawa oleh orang kampung menghadap ke istana Raja Serule. Di luar dugaan, mereka malah diangkat anak oleh baginda raja. Karena kesaktian kedua anak tersebut, rakyat Serule hidup makmur, aman, dan sentosa. Hal ini membuat Raja Linge iri dan gusar, sehingga mengancam akan membunuh kedua anak tersebut. Malang bagi Muria, ia berhasil dibunuh. Suatu hari, para raja berkumpul di istana Sultan Aceh untuk mempersembahkan upeti kepadanya. Saat itu sangede ikut datang juga dan sambil menunggu ayah angkatnya, ia menggambar seekor gajah yang berwarna putih. Lukisan Sangede ini menarik perhatian Putri Sultan yang kemudian meminta dicarikan gajah seperti pada gambar. Saat itu juga Sultan memerintahkan Raja Serule dan Raja Linge untuk menangkap gajah putih tersebut guna dipersembahkan kepada Sultan. Pagi harinya, Sangede dan Raja Serule pergi ke Samarkilang seperti perintah dalam mimpi Sangede. Benar juga, mereka menemukan gajah putih sedang berkubang di pinggiran sungai. Sangede dan Raja Serule mengenakan tali di tubuh gajah dan saat akan menghelanya, gajah putih itu lari sekuat tenaga. Setelah berhasil mengejarnya mereka berinisiatif untuk bernyayi-nyanyi sambil menari untuk menarik perhatian gajah putih. Di luar dugaan, gajah putih itu tertarik dan mau mengikuti gerakan-gerakan mereka. Mereka terus menari sambil berjalan agar gajah itu mau mengikuti langkah mereka. Gajah itu pun mengikuti Sangede dan raja Serule yang terus menari hingga akhirnya berhasil tiba di istana. Tarian itu disebut tarian Guel hingga sekarang.

MOZA  ARSYFA MAHARANI
MOZA ARSYFA MAHARANI
7 bulan yang lalu

halo nama saya moza,saya membaca asal usul tari guel,detikSumut Home Berita Sepakbola Hukum & Kriminal Budaya Wisata Kuliner Bisnis Sumut Bercahaya Foto Video Indeks detikSumut Berita 20 Contoh Cerita Rakyat Pendek dari Berbagai Daerah di Nusantara Winda Yanti Samosir - detikSumut Kamis, 14 Sep 2023 06:30 WIB BAGIKAN Komentar Cerita Nusantara Malin Kundang Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari Medan - Cerita rakyat adalah warisan budaya berharga dari masa lalu yang mengajarkan tentang nilai-nilai dan kebijaksanaan yang diperoleh oleh leluhur. Cerita ini, bukan sekadar kumpulan kata-kata yang diceritakan oleh nenek moyang. Cerita rakyat mencerminkan akar budaya dan identitas suatu masyarakat. Setiap cerita adalah jendela ke masa lalu, menawarkan wawasan tentang bagaimana manusia merasakan dunia di masa lalu, serta pelajaran moral yang tetap relevan di zaman modern. Sebagai contoh, cerita rakyat Malin Kundang. Cerita ini mengingatkan tentang pentingnya menghormati orang tua dan menjauhi kesombongan. Selain Malin Kudang ternyata masih banyak cerita rakyat dari berbagai daerah di Nusantara. Apakah detikers tertarik untuk mengetahui contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah? Jika tertarik, silakan baca detailnya berikut ini. Baca juga: 12 Contoh Cerita Fiksi Berbagai Tema: Pengertian, Struktur dan Penjelasannya 20 Contoh Cerita Rakyat dari Berbagai Daerah di Nusantara Dilansir dari buku Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia Dari Sabang sampai Merauke oleh Irwan Shouf dan buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara oleh Marina Asril Reza, ini dia 20 contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah di Nusantara. 1. Asal Usul Tari Guel (Aceh) Suatu hari kakak beradik putra Sultan Johor, Malaysia yaitu Muria dan Sangede sedang menggembala itik di tepi laut sambil bermain layang-layang. Tiba-tiba datang badai dahsyat sehingga benang layang-layang mereka pun putus. Mereka berusaha mengejar layang-layang tersebut sehingga lupa terhadap itik-itiknya. Setiba di rumah, ayah mereka menyuruh untuk mencari itik dan tidak boleh kembali tanpa berhasil menemukannya. Berbulan-bulan mereka berjalan mencari itik hingga sampai di Kampung Serule. Mereka dibawa oleh orang kampung menghadap ke istana Raja Serule. Di luar dugaan, mereka malah diangkat anak oleh baginda raja. Karena kesaktian kedua anak tersebut, rakyat Serule hidup makmur, aman, dan sentosa. Hal ini membuat Raja Linge iri dan gusar, sehingga mengancam akan membunuh kedua anak tersebut. Malang bagi Muria, ia berhasil dibunuh. Suatu hari, para raja berkumpul di istana Sultan Aceh untuk mempersembahkan upeti kepadanya. Saat itu sangede ikut datang juga dan sambil menunggu ayah angkatnya, ia menggambar seekor gajah yang berwarna putih. Lukisan Sangede ini menarik perhatian Putri Sultan yang kemudian meminta dicarikan gajah seperti pada gambar. Saat itu juga Sultan memerintahkan Raja Serule dan Raja Linge untuk menangkap gajah putih tersebut guna dipersembahkan kepada Sultan. Pagi harinya, Sangede dan Raja Serule pergi ke Samarkilang seperti perintah dalam mimpi Sangede. Benar juga, mereka menemukan gajah putih sedang berkubang di pinggiran sungai. Sangede dan Raja Serule mengenakan tali di tubuh gajah dan saat akan menghelanya, gajah putih itu lari sekuat tenaga. Setelah berhasil mengejarnya mereka berinisiatif untuk bernyayi-nyanyi sambil menari untuk menarik perhatian gajah putih. Di luar dugaan, gajah putih itu tertarik dan mau mengikuti gerakan-gerakan mereka. Mereka terus menari sambil berjalan agar gajah itu mau mengikuti langkah mereka. Gajah itu pun mengikuti Sangede dan raja Serule yang terus menari hingga akhirnya berhasil tiba di istana. Tarian itu disebut tarian Guel hingga sekarang.

MOZA  ARSYFA MAHARANI
MOZA ARSYFA MAHARANI
7 bulan yang lalu

halo nama saya moza,saya membaca asal usul tari guel,detikSumut Home Berita Sepakbola Hukum & Kriminal Budaya Wisata Kuliner Bisnis Sumut Bercahaya Foto Video Indeks detikSumut Berita 20 Contoh Cerita Rakyat Pendek dari Berbagai Daerah di Nusantara Winda Yanti Samosir - detikSumut Kamis, 14 Sep 2023 06:30 WIB BAGIKAN Komentar Cerita Nusantara Malin Kundang Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari Medan - Cerita rakyat adalah warisan budaya berharga dari masa lalu yang mengajarkan tentang nilai-nilai dan kebijaksanaan yang diperoleh oleh leluhur. Cerita ini, bukan sekadar kumpulan kata-kata yang diceritakan oleh nenek moyang. Cerita rakyat mencerminkan akar budaya dan identitas suatu masyarakat. Setiap cerita adalah jendela ke masa lalu, menawarkan wawasan tentang bagaimana manusia merasakan dunia di masa lalu, serta pelajaran moral yang tetap relevan di zaman modern. Sebagai contoh, cerita rakyat Malin Kundang. Cerita ini mengingatkan tentang pentingnya menghormati orang tua dan menjauhi kesombongan. Selain Malin Kudang ternyata masih banyak cerita rakyat dari berbagai daerah di Nusantara. Apakah detikers tertarik untuk mengetahui contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah? Jika tertarik, silakan baca detailnya berikut ini. Baca juga: 12 Contoh Cerita Fiksi Berbagai Tema: Pengertian, Struktur dan Penjelasannya 20 Contoh Cerita Rakyat dari Berbagai Daerah di Nusantara Dilansir dari buku Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia Dari Sabang sampai Merauke oleh Irwan Shouf dan buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara oleh Marina Asril Reza, ini dia 20 contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah di Nusantara. 1. Asal Usul Tari Guel (Aceh) Suatu hari kakak beradik putra Sultan Johor, Malaysia yaitu Muria dan Sangede sedang menggembala itik di tepi laut sambil bermain layang-layang. Tiba-tiba datang badai dahsyat sehingga benang layang-layang mereka pun putus. Mereka berusaha mengejar layang-layang tersebut sehingga lupa terhadap itik-itiknya. Setiba di rumah, ayah mereka menyuruh untuk mencari itik dan tidak boleh kembali tanpa berhasil menemukannya. Berbulan-bulan mereka berjalan mencari itik hingga sampai di Kampung Serule. Mereka dibawa oleh orang kampung menghadap ke istana Raja Serule. Di luar dugaan, mereka malah diangkat anak oleh baginda raja. Karena kesaktian kedua anak tersebut, rakyat Serule hidup makmur, aman, dan sentosa. Hal ini membuat Raja Linge iri dan gusar, sehingga mengancam akan membunuh kedua anak tersebut. Malang bagi Muria, ia berhasil dibunuh. Suatu hari, para raja berkumpul di istana Sultan Aceh untuk mempersembahkan upeti kepadanya. Saat itu sangede ikut datang juga dan sambil menunggu ayah angkatnya, ia menggambar seekor gajah yang berwarna putih. Lukisan Sangede ini menarik perhatian Putri Sultan yang kemudian meminta dicarikan gajah seperti pada gambar. Saat itu juga Sultan memerintahkan Raja Serule dan Raja Linge untuk menangkap gajah putih tersebut guna dipersembahkan kepada Sultan. Pagi harinya, Sangede dan Raja Serule pergi ke Samarkilang seperti perintah dalam mimpi Sangede. Benar juga, mereka menemukan gajah putih sedang berkubang di pinggiran sungai. Sangede dan Raja Serule mengenakan tali di tubuh gajah dan saat akan menghelanya, gajah putih itu lari sekuat tenaga. Setelah berhasil mengejarnya mereka berinisiatif untuk bernyayi-nyanyi sambil menari untuk menarik perhatian gajah putih. Di luar dugaan, gajah putih itu tertarik dan mau mengikuti gerakan-gerakan mereka. Mereka terus menari sambil berjalan agar gajah itu mau mengikuti langkah mereka. Gajah itu pun mengikuti Sangede dan raja Serule yang terus menari hingga akhirnya berhasil tiba di istana. Tarian itu disebut tarian Guel hingga sekarang.

MOZA  ARSYFA MAHARANI
MOZA ARSYFA MAHARANI
7 bulan yang lalu

halo nama saya moza,saya membaca asal usul tari guel,detikSumut Home Berita Sepakbola Hukum & Kriminal Budaya Wisata Kuliner Bisnis Sumut Bercahaya Foto Video Indeks detikSumut Berita 20 Contoh Cerita Rakyat Pendek dari Berbagai Daerah di Nusantara Winda Yanti Samosir - detikSumut Kamis, 14 Sep 2023 06:30 WIB BAGIKAN Komentar Cerita Nusantara Malin Kundang Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari Medan - Cerita rakyat adalah warisan budaya berharga dari masa lalu yang mengajarkan tentang nilai-nilai dan kebijaksanaan yang diperoleh oleh leluhur. Cerita ini, bukan sekadar kumpulan kata-kata yang diceritakan oleh nenek moyang. Cerita rakyat mencerminkan akar budaya dan identitas suatu masyarakat. Setiap cerita adalah jendela ke masa lalu, menawarkan wawasan tentang bagaimana manusia merasakan dunia di masa lalu, serta pelajaran moral yang tetap relevan di zaman modern. Sebagai contoh, cerita rakyat Malin Kundang. Cerita ini mengingatkan tentang pentingnya menghormati orang tua dan menjauhi kesombongan. Selain Malin Kudang ternyata masih banyak cerita rakyat dari berbagai daerah di Nusantara. Apakah detikers tertarik untuk mengetahui contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah? Jika tertarik, silakan baca detailnya berikut ini. Baca juga: 12 Contoh Cerita Fiksi Berbagai Tema: Pengertian, Struktur dan Penjelasannya 20 Contoh Cerita Rakyat dari Berbagai Daerah di Nusantara Dilansir dari buku Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia Dari Sabang sampai Merauke oleh Irwan Shouf dan buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara oleh Marina Asril Reza, ini dia 20 contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah di Nusantara. 1. Asal Usul Tari Guel (Aceh) Suatu hari kakak beradik putra Sultan Johor, Malaysia yaitu Muria dan Sangede sedang menggembala itik di tepi laut sambil bermain layang-layang. Tiba-tiba datang badai dahsyat sehingga benang layang-layang mereka pun putus. Mereka berusaha mengejar layang-layang tersebut sehingga lupa terhadap itik-itiknya. Setiba di rumah, ayah mereka menyuruh untuk mencari itik dan tidak boleh kembali tanpa berhasil menemukannya. Berbulan-bulan mereka berjalan mencari itik hingga sampai di Kampung Serule. Mereka dibawa oleh orang kampung menghadap ke istana Raja Serule. Di luar dugaan, mereka malah diangkat anak oleh baginda raja. Karena kesaktian kedua anak tersebut, rakyat Serule hidup makmur, aman, dan sentosa. Hal ini membuat Raja Linge iri dan gusar, sehingga mengancam akan membunuh kedua anak tersebut. Malang bagi Muria, ia berhasil dibunuh. Suatu hari, para raja berkumpul di istana Sultan Aceh untuk mempersembahkan upeti kepadanya. Saat itu sangede ikut datang juga dan sambil menunggu ayah angkatnya, ia menggambar seekor gajah yang berwarna putih. Lukisan Sangede ini menarik perhatian Putri Sultan yang kemudian meminta dicarikan gajah seperti pada gambar. Saat itu juga Sultan memerintahkan Raja Serule dan Raja Linge untuk menangkap gajah putih tersebut guna dipersembahkan kepada Sultan. Pagi harinya, Sangede dan Raja Serule pergi ke Samarkilang seperti perintah dalam mimpi Sangede. Benar juga, mereka menemukan gajah putih sedang berkubang di pinggiran sungai. Sangede dan Raja Serule mengenakan tali di tubuh gajah dan saat akan menghelanya, gajah putih itu lari sekuat tenaga. Setelah berhasil mengejarnya mereka berinisiatif untuk bernyayi-nyanyi sambil menari untuk menarik perhatian gajah putih. Di luar dugaan, gajah putih itu tertarik dan mau mengikuti gerakan-gerakan mereka. Mereka terus menari sambil berjalan agar gajah itu mau mengikuti langkah mereka. Gajah itu pun mengikuti Sangede dan raja Serule yang terus menari hingga akhirnya berhasil tiba di istana. Tarian itu disebut tarian Guel hingga sekarang.

MOZA  ARSYFA MAHARANI
MOZA ARSYFA MAHARANI
7 bulan yang lalu

halo nama saya moza,saya membaca asal usul tari guel,detikSumut Home Berita Sepakbola Hukum & Kriminal Budaya Wisata Kuliner Bisnis Sumut Bercahaya Foto Video Indeks detikSumut Berita 20 Contoh Cerita Rakyat Pendek dari Berbagai Daerah di Nusantara Winda Yanti Samosir - detikSumut Kamis, 14 Sep 2023 06:30 WIB BAGIKAN Komentar Cerita Nusantara Malin Kundang Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari Medan - Cerita rakyat adalah warisan budaya berharga dari masa lalu yang mengajarkan tentang nilai-nilai dan kebijaksanaan yang diperoleh oleh leluhur. Cerita ini, bukan sekadar kumpulan kata-kata yang diceritakan oleh nenek moyang. Cerita rakyat mencerminkan akar budaya dan identitas suatu masyarakat. Setiap cerita adalah jendela ke masa lalu, menawarkan wawasan tentang bagaimana manusia merasakan dunia di masa lalu, serta pelajaran moral yang tetap relevan di zaman modern. Sebagai contoh, cerita rakyat Malin Kundang. Cerita ini mengingatkan tentang pentingnya menghormati orang tua dan menjauhi kesombongan. Selain Malin Kudang ternyata masih banyak cerita rakyat dari berbagai daerah di Nusantara. Apakah detikers tertarik untuk mengetahui contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah? Jika tertarik, silakan baca detailnya berikut ini. Baca juga: 12 Contoh Cerita Fiksi Berbagai Tema: Pengertian, Struktur dan Penjelasannya 20 Contoh Cerita Rakyat dari Berbagai Daerah di Nusantara Dilansir dari buku Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia Dari Sabang sampai Merauke oleh Irwan Shouf dan buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara oleh Marina Asril Reza, ini dia 20 contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah di Nusantara. 1. Asal Usul Tari Guel (Aceh) Suatu hari kakak beradik putra Sultan Johor, Malaysia yaitu Muria dan Sangede sedang menggembala itik di tepi laut sambil bermain layang-layang. Tiba-tiba datang badai dahsyat sehingga benang layang-layang mereka pun putus. Mereka berusaha mengejar layang-layang tersebut sehingga lupa terhadap itik-itiknya. Setiba di rumah, ayah mereka menyuruh untuk mencari itik dan tidak boleh kembali tanpa berhasil menemukannya. Berbulan-bulan mereka berjalan mencari itik hingga sampai di Kampung Serule. Mereka dibawa oleh orang kampung menghadap ke istana Raja Serule. Di luar dugaan, mereka malah diangkat anak oleh baginda raja. Karena kesaktian kedua anak tersebut, rakyat Serule hidup makmur, aman, dan sentosa. Hal ini membuat Raja Linge iri dan gusar, sehingga mengancam akan membunuh kedua anak tersebut. Malang bagi Muria, ia berhasil dibunuh. Suatu hari, para raja berkumpul di istana Sultan Aceh untuk mempersembahkan upeti kepadanya. Saat itu sangede ikut datang juga dan sambil menunggu ayah angkatnya, ia menggambar seekor gajah yang berwarna putih. Lukisan Sangede ini menarik perhatian Putri Sultan yang kemudian meminta dicarikan gajah seperti pada gambar. Saat itu juga Sultan memerintahkan Raja Serule dan Raja Linge untuk menangkap gajah putih tersebut guna dipersembahkan kepada Sultan. Pagi harinya, Sangede dan Raja Serule pergi ke Samarkilang seperti perintah dalam mimpi Sangede. Benar juga, mereka menemukan gajah putih sedang berkubang di pinggiran sungai. Sangede dan Raja Serule mengenakan tali di tubuh gajah dan saat akan menghelanya, gajah putih itu lari sekuat tenaga. Setelah berhasil mengejarnya mereka berinisiatif untuk bernyayi-nyanyi sambil menari untuk menarik perhatian gajah putih. Di luar dugaan, gajah putih itu tertarik dan mau mengikuti gerakan-gerakan mereka. Mereka terus menari sambil berjalan agar gajah itu mau mengikuti langkah mereka. Gajah itu pun mengikuti Sangede dan raja Serule yang terus menari hingga akhirnya berhasil tiba di istana. Tarian itu disebut tarian Guel hingga sekarang.

MOZA  ARSYFA MAHARANI
MOZA ARSYFA MAHARANI
7 bulan yang lalu

halo nama saya moza,saya membaca asal usul tari guel,detikSumut Home Berita Sepakbola Hukum & Kriminal Budaya Wisata Kuliner Bisnis Sumut Bercahaya Foto Video Indeks detikSumut Berita 20 Contoh Cerita Rakyat Pendek dari Berbagai Daerah di Nusantara Winda Yanti Samosir - detikSumut Kamis, 14 Sep 2023 06:30 WIB BAGIKAN Komentar Cerita Nusantara Malin Kundang Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari Medan - Cerita rakyat adalah warisan budaya berharga dari masa lalu yang mengajarkan tentang nilai-nilai dan kebijaksanaan yang diperoleh oleh leluhur. Cerita ini, bukan sekadar kumpulan kata-kata yang diceritakan oleh nenek moyang. Cerita rakyat mencerminkan akar budaya dan identitas suatu masyarakat. Setiap cerita adalah jendela ke masa lalu, menawarkan wawasan tentang bagaimana manusia merasakan dunia di masa lalu, serta pelajaran moral yang tetap relevan di zaman modern. Sebagai contoh, cerita rakyat Malin Kundang. Cerita ini mengingatkan tentang pentingnya menghormati orang tua dan menjauhi kesombongan. Selain Malin Kudang ternyata masih banyak cerita rakyat dari berbagai daerah di Nusantara. Apakah detikers tertarik untuk mengetahui contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah? Jika tertarik, silakan baca detailnya berikut ini. Baca juga: 12 Contoh Cerita Fiksi Berbagai Tema: Pengertian, Struktur dan Penjelasannya 20 Contoh Cerita Rakyat dari Berbagai Daerah di Nusantara Dilansir dari buku Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia Dari Sabang sampai Merauke oleh Irwan Shouf dan buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara oleh Marina Asril Reza, ini dia 20 contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah di Nusantara. 1. Asal Usul Tari Guel (Aceh) Suatu hari kakak beradik putra Sultan Johor, Malaysia yaitu Muria dan Sangede sedang menggembala itik di tepi laut sambil bermain layang-layang. Tiba-tiba datang badai dahsyat sehingga benang layang-layang mereka pun putus. Mereka berusaha mengejar layang-layang tersebut sehingga lupa terhadap itik-itiknya. Setiba di rumah, ayah mereka menyuruh untuk mencari itik dan tidak boleh kembali tanpa berhasil menemukannya. Berbulan-bulan mereka berjalan mencari itik hingga sampai di Kampung Serule. Mereka dibawa oleh orang kampung menghadap ke istana Raja Serule. Di luar dugaan, mereka malah diangkat anak oleh baginda raja. Karena kesaktian kedua anak tersebut, rakyat Serule hidup makmur, aman, dan sentosa. Hal ini membuat Raja Linge iri dan gusar, sehingga mengancam akan membunuh kedua anak tersebut. Malang bagi Muria, ia berhasil dibunuh. Suatu hari, para raja berkumpul di istana Sultan Aceh untuk mempersembahkan upeti kepadanya. Saat itu sangede ikut datang juga dan sambil menunggu ayah angkatnya, ia menggambar seekor gajah yang berwarna putih. Lukisan Sangede ini menarik perhatian Putri Sultan yang kemudian meminta dicarikan gajah seperti pada gambar. Saat itu juga Sultan memerintahkan Raja Serule dan Raja Linge untuk menangkap gajah putih tersebut guna dipersembahkan kepada Sultan. Pagi harinya, Sangede dan Raja Serule pergi ke Samarkilang seperti perintah dalam mimpi Sangede. Benar juga, mereka menemukan gajah putih sedang berkubang di pinggiran sungai. Sangede dan Raja Serule mengenakan tali di tubuh gajah dan saat akan menghelanya, gajah putih itu lari sekuat tenaga. Setelah berhasil mengejarnya mereka berinisiatif untuk bernyayi-nyanyi sambil menari untuk menarik perhatian gajah putih. Di luar dugaan, gajah putih itu tertarik dan mau mengikuti gerakan-gerakan mereka. Mereka terus menari sambil berjalan agar gajah itu mau mengikuti langkah mereka. Gajah itu pun mengikuti Sangede dan raja Serule yang terus menari hingga akhirnya berhasil tiba di istana. Tarian itu disebut tarian Guel hingga sekarang.

MOZA  ARSYFA MAHARANI
MOZA ARSYFA MAHARANI
7 bulan yang lalu

halo nama saya moza,saya membaca asal usul tari guel,detikSumut Home Berita Sepakbola Hukum & Kriminal Budaya Wisata Kuliner Bisnis Sumut Bercahaya Foto Video Indeks detikSumut Berita 20 Contoh Cerita Rakyat Pendek dari Berbagai Daerah di Nusantara Winda Yanti Samosir - detikSumut Kamis, 14 Sep 2023 06:30 WIB BAGIKAN Komentar Cerita Nusantara Malin Kundang Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari Medan - Cerita rakyat adalah warisan budaya berharga dari masa lalu yang mengajarkan tentang nilai-nilai dan kebijaksanaan yang diperoleh oleh leluhur. Cerita ini, bukan sekadar kumpulan kata-kata yang diceritakan oleh nenek moyang. Cerita rakyat mencerminkan akar budaya dan identitas suatu masyarakat. Setiap cerita adalah jendela ke masa lalu, menawarkan wawasan tentang bagaimana manusia merasakan dunia di masa lalu, serta pelajaran moral yang tetap relevan di zaman modern. Sebagai contoh, cerita rakyat Malin Kundang. Cerita ini mengingatkan tentang pentingnya menghormati orang tua dan menjauhi kesombongan. Selain Malin Kudang ternyata masih banyak cerita rakyat dari berbagai daerah di Nusantara. Apakah detikers tertarik untuk mengetahui contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah? Jika tertarik, silakan baca detailnya berikut ini. Baca juga: 12 Contoh Cerita Fiksi Berbagai Tema: Pengertian, Struktur dan Penjelasannya 20 Contoh Cerita Rakyat dari Berbagai Daerah di Nusantara Dilansir dari buku Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia Dari Sabang sampai Merauke oleh Irwan Shouf dan buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara oleh Marina Asril Reza, ini dia 20 contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah di Nusantara. 1. Asal Usul Tari Guel (Aceh) Suatu hari kakak beradik putra Sultan Johor, Malaysia yaitu Muria dan Sangede sedang menggembala itik di tepi laut sambil bermain layang-layang. Tiba-tiba datang badai dahsyat sehingga benang layang-layang mereka pun putus. Mereka berusaha mengejar layang-layang tersebut sehingga lupa terhadap itik-itiknya. Setiba di rumah, ayah mereka menyuruh untuk mencari itik dan tidak boleh kembali tanpa berhasil menemukannya. Berbulan-bulan mereka berjalan mencari itik hingga sampai di Kampung Serule. Mereka dibawa oleh orang kampung menghadap ke istana Raja Serule. Di luar dugaan, mereka malah diangkat anak oleh baginda raja. Karena kesaktian kedua anak tersebut, rakyat Serule hidup makmur, aman, dan sentosa. Hal ini membuat Raja Linge iri dan gusar, sehingga mengancam akan membunuh kedua anak tersebut. Malang bagi Muria, ia berhasil dibunuh. Suatu hari, para raja berkumpul di istana Sultan Aceh untuk mempersembahkan upeti kepadanya. Saat itu sangede ikut datang juga dan sambil menunggu ayah angkatnya, ia menggambar seekor gajah yang berwarna putih. Lukisan Sangede ini menarik perhatian Putri Sultan yang kemudian meminta dicarikan gajah seperti pada gambar. Saat itu juga Sultan memerintahkan Raja Serule dan Raja Linge untuk menangkap gajah putih tersebut guna dipersembahkan kepada Sultan. Pagi harinya, Sangede dan Raja Serule pergi ke Samarkilang seperti perintah dalam mimpi Sangede. Benar juga, mereka menemukan gajah putih sedang berkubang di pinggiran sungai. Sangede dan Raja Serule mengenakan tali di tubuh gajah dan saat akan menghelanya, gajah putih itu lari sekuat tenaga. Setelah berhasil mengejarnya mereka berinisiatif untuk bernyayi-nyanyi sambil menari untuk menarik perhatian gajah putih. Di luar dugaan, gajah putih itu tertarik dan mau mengikuti gerakan-gerakan mereka. Mereka terus menari sambil berjalan agar gajah itu mau mengikuti langkah mereka. Gajah itu pun mengikuti Sangede dan raja Serule yang terus menari hingga akhirnya berhasil tiba di istana. Tarian itu disebut tarian Guel hingga sekarang.

MOZA  ARSYFA MAHARANI
MOZA ARSYFA MAHARANI
7 bulan yang lalu

halo nama saya moza,saya membaca asal usul tari guel,detikSumut Home Berita Sepakbola Hukum & Kriminal Budaya Wisata Kuliner Bisnis Sumut Bercahaya Foto Video Indeks detikSumut Berita 20 Contoh Cerita Rakyat Pendek dari Berbagai Daerah di Nusantara Winda Yanti Samosir - detikSumut Kamis, 14 Sep 2023 06:30 WIB BAGIKAN Komentar Cerita Nusantara Malin Kundang Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari Medan - Cerita rakyat adalah warisan budaya berharga dari masa lalu yang mengajarkan tentang nilai-nilai dan kebijaksanaan yang diperoleh oleh leluhur. Cerita ini, bukan sekadar kumpulan kata-kata yang diceritakan oleh nenek moyang. Cerita rakyat mencerminkan akar budaya dan identitas suatu masyarakat. Setiap cerita adalah jendela ke masa lalu, menawarkan wawasan tentang bagaimana manusia merasakan dunia di masa lalu, serta pelajaran moral yang tetap relevan di zaman modern. Sebagai contoh, cerita rakyat Malin Kundang. Cerita ini mengingatkan tentang pentingnya menghormati orang tua dan menjauhi kesombongan. Selain Malin Kudang ternyata masih banyak cerita rakyat dari berbagai daerah di Nusantara. Apakah detikers tertarik untuk mengetahui contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah? Jika tertarik, silakan baca detailnya berikut ini. Baca juga: 12 Contoh Cerita Fiksi Berbagai Tema: Pengertian, Struktur dan Penjelasannya 20 Contoh Cerita Rakyat dari Berbagai Daerah di Nusantara Dilansir dari buku Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia Dari Sabang sampai Merauke oleh Irwan Shouf dan buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara oleh Marina Asril Reza, ini dia 20 contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah di Nusantara. 1. Asal Usul Tari Guel (Aceh) Suatu hari kakak beradik putra Sultan Johor, Malaysia yaitu Muria dan Sangede sedang menggembala itik di tepi laut sambil bermain layang-layang. Tiba-tiba datang badai dahsyat sehingga benang layang-layang mereka pun putus. Mereka berusaha mengejar layang-layang tersebut sehingga lupa terhadap itik-itiknya. Setiba di rumah, ayah mereka menyuruh untuk mencari itik dan tidak boleh kembali tanpa berhasil menemukannya. Berbulan-bulan mereka berjalan mencari itik hingga sampai di Kampung Serule. Mereka dibawa oleh orang kampung menghadap ke istana Raja Serule. Di luar dugaan, mereka malah diangkat anak oleh baginda raja. Karena kesaktian kedua anak tersebut, rakyat Serule hidup makmur, aman, dan sentosa. Hal ini membuat Raja Linge iri dan gusar, sehingga mengancam akan membunuh kedua anak tersebut. Malang bagi Muria, ia berhasil dibunuh. Suatu hari, para raja berkumpul di istana Sultan Aceh untuk mempersembahkan upeti kepadanya. Saat itu sangede ikut datang juga dan sambil menunggu ayah angkatnya, ia menggambar seekor gajah yang berwarna putih. Lukisan Sangede ini menarik perhatian Putri Sultan yang kemudian meminta dicarikan gajah seperti pada gambar. Saat itu juga Sultan memerintahkan Raja Serule dan Raja Linge untuk menangkap gajah putih tersebut guna dipersembahkan kepada Sultan. Pagi harinya, Sangede dan Raja Serule pergi ke Samarkilang seperti perintah dalam mimpi Sangede. Benar juga, mereka menemukan gajah putih sedang berkubang di pinggiran sungai. Sangede dan Raja Serule mengenakan tali di tubuh gajah dan saat akan menghelanya, gajah putih itu lari sekuat tenaga. Setelah berhasil mengejarnya mereka berinisiatif untuk bernyayi-nyanyi sambil menari untuk menarik perhatian gajah putih. Di luar dugaan, gajah putih itu tertarik dan mau mengikuti gerakan-gerakan mereka. Mereka terus menari sambil berjalan agar gajah itu mau mengikuti langkah mereka. Gajah itu pun mengikuti Sangede dan raja Serule yang terus menari hingga akhirnya berhasil tiba di istana. Tarian itu disebut tarian Guel hingga sekarang.

MOZA  ARSYFA MAHARANI
MOZA ARSYFA MAHARANI
7 bulan yang lalu

halo nama saya moza,saya membaca asal usul tari guel,detikSumut Home Berita Sepakbola Hukum & Kriminal Budaya Wisata Kuliner Bisnis Sumut Bercahaya Foto Video Indeks detikSumut Berita 20 Contoh Cerita Rakyat Pendek dari Berbagai Daerah di Nusantara Winda Yanti Samosir - detikSumut Kamis, 14 Sep 2023 06:30 WIB BAGIKAN Komentar Cerita Nusantara Malin Kundang Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari Medan - Cerita rakyat adalah warisan budaya berharga dari masa lalu yang mengajarkan tentang nilai-nilai dan kebijaksanaan yang diperoleh oleh leluhur. Cerita ini, bukan sekadar kumpulan kata-kata yang diceritakan oleh nenek moyang. Cerita rakyat mencerminkan akar budaya dan identitas suatu masyarakat. Setiap cerita adalah jendela ke masa lalu, menawarkan wawasan tentang bagaimana manusia merasakan dunia di masa lalu, serta pelajaran moral yang tetap relevan di zaman modern. Sebagai contoh, cerita rakyat Malin Kundang. Cerita ini mengingatkan tentang pentingnya menghormati orang tua dan menjauhi kesombongan. Selain Malin Kudang ternyata masih banyak cerita rakyat dari berbagai daerah di Nusantara. Apakah detikers tertarik untuk mengetahui contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah? Jika tertarik, silakan baca detailnya berikut ini. Baca juga: 12 Contoh Cerita Fiksi Berbagai Tema: Pengertian, Struktur dan Penjelasannya 20 Contoh Cerita Rakyat dari Berbagai Daerah di Nusantara Dilansir dari buku Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia Dari Sabang sampai Merauke oleh Irwan Shouf dan buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara oleh Marina Asril Reza, ini dia 20 contoh cerita rakyat pendek dari berbagai daerah di Nusantara. 1. Asal Usul Tari Guel (Aceh) Suatu hari kakak beradik putra Sultan Johor, Malaysia yaitu Muria dan Sangede sedang menggembala itik di tepi laut sambil bermain layang-layang. Tiba-tiba datang badai dahsyat sehingga benang layang-layang mereka pun putus. Mereka berusaha mengejar layang-layang tersebut sehingga lupa terhadap itik-itiknya. Setiba di rumah, ayah mereka menyuruh untuk mencari itik dan tidak boleh kembali tanpa berhasil menemukannya. Berbulan-bulan mereka berjalan mencari itik hingga sampai di Kampung Serule. Mereka dibawa oleh orang kampung menghadap ke istana Raja Serule. Di luar dugaan, mereka malah diangkat anak oleh baginda raja. Karena kesaktian kedua anak tersebut, rakyat Serule hidup makmur, aman, dan sentosa. Hal ini membuat Raja Linge iri dan gusar, sehingga mengancam akan membunuh kedua anak tersebut. Malang bagi Muria, ia berhasil dibunuh. Suatu hari, para raja berkumpul di istana Sultan Aceh untuk mempersembahkan upeti kepadanya. Saat itu sangede ikut datang juga dan sambil menunggu ayah angkatnya, ia menggambar seekor gajah yang berwarna putih. Lukisan Sangede ini menarik perhatian Putri Sultan yang kemudian meminta dicarikan gajah seperti pada gambar. Saat itu juga Sultan memerintahkan Raja Serule dan Raja Linge untuk menangkap gajah putih tersebut guna dipersembahkan kepada Sultan. Pagi harinya, Sangede dan Raja Serule pergi ke Samarkilang seperti perintah dalam mimpi Sangede. Benar juga, mereka menemukan gajah putih sedang berkubang di pinggiran sungai. Sangede dan Raja Serule mengenakan tali di tubuh gajah dan saat akan menghelanya, gajah putih itu lari sekuat tenaga. Setelah berhasil mengejarnya mereka berinisiatif untuk bernyayi-nyanyi sambil menari untuk menarik perhatian gajah putih. Di luar dugaan, gajah putih itu tertarik dan mau mengikuti gerakan-gerakan mereka. Mereka terus menari sambil berjalan agar gajah itu mau mengikuti langkah mereka. Gajah itu pun mengikuti Sangede dan raja Serule yang terus menari hingga akhirnya berhasil tiba di istana. Tarian itu disebut tarian Guel hingga sekarang.

Agenda Hari Ini