Nafisa Salsabila
5 bulan yang lalu
Hari ini membaca buku berjudul"Ramuan Ajaib Penyelamat Negeri",karya Dwi Sasetyanigtyas.Buku ini menceritakan tentang menjaga alam dengan pembuatan kompos.Dan dua orang anak yang menyelamatkan negeri tercintanya dari kekeringan.
Putri aprilia
5 bulan yang lalu
saya membaca buku matematika
Fhika Maulida
5 bulan yang lalu
Selamat siang, assalamu'alaikum wr.wb, saya akan menceritakan buku yang telah saya baca hari ini. Yaitu "Bicara Itu Ada Seninya" buku ini membahas tentang komunikasi efektif dan seni berbicara di depan umum. Penulis memberikan berbagai teknik dan strategi untuk meningkatkan kemampuan berbicara, termasuk cara membangun kepercayaan diri, mengatur materi pembicaraan, dan berinteraksi dengan audiens. Buku ini juga mencakup tips tentang penggunaan bahasa tubuh dan intonasi untuk menyampaikan pesan dengan lebih baik. Apakah berbicara dengan artikulasi yang jelas? Atau berbicara tanpa mengambil nafas? Tidak. Sebuah ucapan yang bisa disebut baik adalah yang bisa menghidupkan suasana. Kita harus pandai berbicara untuk menunjukkan diri kita kepada lawan bicara dalam kehidupan sosial. Sama halnya dengan ucapan seorang juara yang memiliki daya tarik tersendiri, ucapan pemandu acara yang memiliki kemampuan untuk menghidupkan suasana. Intinya, buku ini bertujuan membantu pembaca menjadi komunikator yang lebih baik dalam berbagai situasi. Buku ini juga dijabarkan agar dapat dimengerti oleh siapa saja, kita dapat belajar dari banyak pengalaman orang-orang terkenal dan juga mengenai rahasia inti komunikasi.
hari ini saya membaca buku cerita yang berjudul danau toba
Khansa sayyidah safitri
5 bulan yang lalu
saya membaca tentang seorang putri pukes yg mencintai pangeran , tetapi kedua orang tuanya tidak merestui karena rumah pangeran tersebut jauh dari rumah putri pukes , walaupun putri sudah di memberi tau oleh kedua orang tua nya tetapi dia tetap mau menikah dengan sang pangeran , akhirnya sang putri dan pangeran menikah , saat sedang berjalan sang putri melihat ke arah rumah nya , padahal ibunda sudah bilang " jangan kan kamu melihat ke arah rumah " , saat di jalan tiba tiba hujan turun , akhirnya sang putri , pangeran , dan pengawal nya meneduh sebentar di dalam goa , saat hujan sudah berhenti mereka langsung bergegas ke istana , saat berjalan langkah demi langkah tiba tiba tubuh seorang putri menjadi batu "
Rena Anggraini
5 bulan yang lalu
Buku Jagapati Bumi karya Anna Farida menceritakan tentang mitos-mitos yang ada di Indonesia. Buku ini juga membahas rahasia alam dan berbagai kejadian.
Naysshilla Zahra Nasution
5 bulan yang lalu
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya membacakan buku yang berjudul:Dr.Setiabudi
Waktu kecil, aku suka kesel. Sering diejek. Teman-teman suka iseng. Mereka senang kalau melihat aku nangis. Masalahnya, setiap aku mengaku anak Indonesia atau anak Jawa mereka sama sekali tidak percaya. Mereka malah tertawa terbahak-bahak. Bagaimana aku bisa menang. Aku sendirian. Sedangkan mereka lebih dari satu untungnya mereka tidak main pukul atau main keroyok. Dasarnya mereka itu hanya senang menggoda. Nah, kalau aku mulai menangis mereka malah bingung. Mereka berusaha menghibur. Ya sudah, gantian aku pura-pura nangis terus.
Setelah melihat mereka kebingungan, dalam hati aku merasa geli Karena tidak tahan, akhirnya aku tertawa. Otomatis mereka pada bingung. Mereka baru sadar kalau aku mempermainkan mereka. Akhirnya, mereka mengejar-ngejarku.
Di depan kulihat ada sungai. Aku terjun ke sungai. Mau tidak mau mereka ikut terjun. Kami tidak peduli kalau baju jadi basah kuyup. Walhasil, ketika pulang ke rumah kami dapat hadiah. Apalagi kalau bukan dimarahin orang tua.
Tapi aku sadar. Itulah resikonya jadi orang Indonesia. Sering diganggu. Dijadikan bahan tertawaan. Maklumlah, aku memiliki darah campuran Belanda, Jerman, Prancis dan Jawa. Aku terlahir dengan nama Ernest Francois dousa Dekker. Memang, kedengaran aneh sebagai nama Indonesia. Padahal aku ini lahir di Pasuruan, Jawa Timur.
Eh, kalau aku berusaha menjelaskan, mereka pura-pura tidak mendengarkan. Disangka aku cuma mengarang. Menurut mereka, tidak ada sejarahnya orang Jawa berwajah Indonesia. Aku hanya bersabar dan mengalah. Lagi pula, aku tahu, mereka itu hanya menggoda.
Tapi, ada hal yang membuat aku prihatin. Aku merasa malu. Aku dicap jelek. Aku dianggap sebagai "penjahat internasional".
Mengapa aku dianggap sebagai penjahat internasional? Masalahnya, aku paling tidak suka dengan bangsa barat yang menjajah Bangsa Asia dan Afrika. Sedangkan aku merasa tersinggung kalau ada yang menganggap remeh Tanah airku. Aku tidak takut. Apapun yang terjadi aku akan membela tanah airku. Mesti nyawa taruhannya. Tekadku, hingga tetes darah terakhir aku akan berjuang untuk Indonesia. Aku cinta tanah kelahiranku yaitu Indonesia.
Setelah menyelamatkan HBS (SLTA BELANDA), aku bekerja di sebuah perkebunan kopi di lereng gunung Semeru, Malang, Jawa Timur.
Ternyata aku tidak betah. Bayangkan, hampir setiap hari aku melihat burung Indonesia diperlakukan seenaknya. Kalau diperlakukan dengan lancar aku tidak akan sakit hati. Iya aku benci, mereka terlalu kasar. Tidak cukup mulut yang kasar. Terkadang mereka main pukul. Siapapun akan merasa sakit kalau kena pukulan. Karena tak tahan, akhirnya aku minta berhenti.
Bekerja di ke perkebunan kopi memang makan hati. Setelah keluar, apalagi yang harus kulakukan? Apakah aku harus mencoba menjadi guru? Kalau menjadi guru susahnya dengan murid. Tentu saja tidak semua murid patuh. Ada juga yang bandel. Ada ada yang mau mendengarkan. Ada juga yang masa bodoh kalau guru sedang menerangkan pelajaran. Ada baiknya aku coba. Berhubung bidangnya yang aku kuasai adalah obat-obatan, maka aku pun lebih memilih mengajar kimia.
Benar pikiranku. Menjadi guru tidaklah gampang. Harus sabar. Sifat dan perilaku murid tidak sama. Itulah resikonya.
Aku tidak mengerti. Mengapa aku selalu merasa tidak puas. Apa saja yang ingin aku coba. Aku tidak puasanya menjadi guru. Aku ingin melakukan pekerjaan yang lain. Bukan berarti aku bosan. Bukan berarti aku menyerah karena aku kurang sabar menghadapi murid. Bukan. Aku ingin merasakan pengalaman yang penuh tantangan.
Lalu aku mendaftarkan diri sebagai sukarelawan, turut berperang dalam perang boer melawan Inggris di Afrika Selatan. Meskipun waktu itu aku tahu, aku harus siap mati di medan perang. Mati untuk membela kebenaran. Mengapa harus takut?!!
Barangkali perhitunganku saat itu kurang matang. Aku terjebak. Atau mungkin juga terlalu berani atau nekat. Aku ditangkap musuh dan dijadikan tawanan perang. Untung saja aku tidak sampai di bunuh. Pemerasan nasib baik masih bersamaku. Akhirnya aku dibebaskan, dan kembali ke Indonesia.
Teman-teman kagum ketika aku menuturkan pengalamanku. Mereka memuji keberanianku. Mereka sangat salut.
Tahun 1912, bersama suwadri suryaningrat dan dokter Cipto Mangunkusumo, aku mendirikan Indische partij (IP). Pada waktu itu aku juga memimpin harian the express. Aku selalu membawa misi mulia. Aku tidak ingin golongan Indonesia berpencar. Aku ingin golongan Indonesia selalu bersatu dengan penduduk Indonesia. Sama-sama merasakan kepedihan. Ringan sama dijinjing berat sama menurutku, dengan adanya persatuan semua golongan, maka kita akan mudah mengusir penjajah dari negeri kita.
Gara-gara kegiatanku dalam komitmen Bumiputera, tahun 1913, aku dibuang ke negeri Belanda. Itu termasuk yang menentang pemerintah Belanda yang merayakan 100 tahun terlepas dari penjajahan Perancis.
Dalam masa pembuangan itu, aku mendaftarkan diri kuliah ke universitas Zurich, sampai akhirnya aku mendapat gelar doktor.
Setelah 5 tahun dalam pembuangan, aku kembali ke Indonesia lagi. Semangat patriot-ku tidak berhenti. Karena cinta pada pendidikan, maka aku mendirikan perguguran kastrian institut. Aku selalu menanamkan rasa kebangsaan yang tinggi pada murid-muridku.
Perang dunia ll meletus. Aku sempat ditawan di kamo tahanan di Ngawi oleh Jepang. Lalu, lagi-lagi, aku dibuang ke Belanda. Setahun kemudian, aku menyelundup, dan berhasil kembali ke ibukota Republik Indonesia, yang waktu itu di Yogyakarta. Aku memutuskan untuk berganti nama menjadi danudirjo Setiabudi.
Dalam kabinet syair lll, aku diangkat menjadi menteri negara dan bertugas sebagai sekretaris politik perdana menteri. Aku juga ditunjuk sebagai penasehat delegasi RI dalam perundingan perundingan dengan Belanda. Pada agresi militer II aku ditangkap Belanda. Mereka menganggapku penghianat. Tapi, setahun kemudian, aku dibebaskan. Lalu aku menetap di Bandung sampai akhir hayatku.
Dan itulah cerita tentang pahlawan pergerakan nasional yang disebut dokter Setiabudi
Penerbit: PT Elex media komputindo kelompok Gramedia Jakarta
Pesan moral yang disampaikan oleh dokter Setiabudi
Adalah pesan. Pesan moral: kita tidak perlu takut untuk memperjuangkan kebenaran untuk tanah air.
Sekian wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.