Aqila Delia putri
5 bulan yang lalu
halo teman baca jakarta hari ini aku mau membacakan cerita rakyat yaitu batu menangis
Cerita Rakyat Legenda Batu Menangis
Cerita Rakyat Kalimantan Barat: Legenda Batu Menangis
Sebuah kisah yang mengajak orang tua untuk menanamkan kemandirian dan budi pekerti pada anak sejak dini.
Kesenian
Tagar:
Batu Menangis, Cerita Rakyat, Kalimantan Barat, Kesenian, Legenda Batu Menangis
Artikel Terbaru
Tari Pangkalima Tumbang Anoi: Simbol Persatuan Suku Dayak
Pustaka Indonesia
Tari Pangkalima Tumbang Anoi: Simbol Persatuan Suku Dayak
Benyamin Suaeb: Gak Ade Matinye!
Tokoh Indonesia
Benyamin Suaeb: Gak Ade Matinye!
Museum Sumpah Pemuda, Rumah Bersejarah di Kramat Raya
Pustaka Indonesia
Museum Sumpah Pemuda, Rumah Bersejarah di Kramat Raya
Toleransi Beragama dalam Semangkuk Soto Kudus
Pustaka Indonesia
Toleransi Beragama dalam Semangkuk Soto Kudus
Cerita legenda Batu Menangis berasal dari daerah Kalimantan Barat, yang memberi pesan moral bahwa kecantikan tidak akan ada artinya apabila si pemilik wajah bersifat kurang ajar. Seperti cerita dongeng Batu Menangis. Berawal dari rasa kecewa yang mendalam seorang ibu terciptalah batu yang berlokasi di Kalimantan Barat.
Batu Menangis dapat ditemukan di provinsi “Seribu Sungai”, atau dikenal dengan Kalimantan Barat. Tepatnya di Desa Jabar yang masih di dalam wilayah Kecamatan Ella Hilir. Letak geografis Kalimantan Barat yang dilintasi ratusan sungai besar dan kecil membawanya kepada julukan tadi.
Baca juga
Kesenian
Trilogi Jendela-Jendela, Pintu, Atap, Buku Karya Fira Basuki
Kesenian
Di Bawah Lindungan Ka’bah, Buku Karya Hamka
Kesenian
Ca-Bau-Kan, Buku Karya Remy Sylado
Kesenian
Burung-Burung Manyar, Buku Karya Y.B. Mangunwijaya
Legenda Batu Menangis mengisahkan Darmi, anak perempuan berwajah cantik tapi durhaka. Darmi memiliki watak yang sombong, manja, dan enggan membantu ibunya. Demi menjaga kecantikannya agar tidak berubah, keseharian Darmi hanya diisi dengan mandi, menyisir, bersolek, dan berdiam diri dalam rumah. Sedangkan ibunya, seorang janda yang setiap hari membanting tulang di kebun untuk menghidupi dirinya dan Darmi. Tidak sekalipun sang ibu memikirkan kulitnya yang menjadi gelap karena terus-terusan berada di bawah terik matahari, atau bau tidak sedap karena berkeringat.
Cerita rakyat Batu Menangis juga pernah diadaptasi dalam bentuk seni teater di pementasan Drama Tari Batu Menangis oleh Bakti Budaya Djarum Foundation tahun 2018, dipentaskan di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, FIlipina, dan India.
Penasaran akan cerita Batu Menangis lengkap? Ikuti kisahnya berikut ini.
Memanjakan Anak Kesayangan
Alkisah di atas sebuah bukit, jauh dari pemukiman penduduk di Kalimantan Barat, hiduplah ibu bersama anak perempuannya. Suaminya sudah lama meninggal tanpa mewariskan harta berarti. Kehidupan menjanda di umur cukup tua tak meninggalkan ibu banyak pilihan. Ia tak mungkin menikah lagi, jadi ibu harus berusaha sendiri untuk menghidupi anak perempuan kesayangannya, Darmi.
Setiap hari ibu bekerja keras. Mengurus kebun sayur sejak pagi buta: menanam bibit, menyiram, memberi pupuk, menyiangi semak, memanen, dan menjual hasil panen ke pasar. Belum lagi mengurus anak yang masih kecil, juga mencari kayu bakar untuk memasak. Kulit ibu yang awalnya cerah, lama-lama menggelap karena terpapar sinar matahari. Berat badannya menyusut, ibu tak memiliki waktu untuk mengurus dirinya sendiri.
Harapan ibu, Darmi bisa hidup bahagia, tak seperti dirinya. Maka Darmi pun dimanja; penuh kasih sayang. Darmi tumbuh menjadi gadis cantik! Kulitnya kuning langsat, tubuh semampai, paras memesona, dan rambutnya hitam legam panjang terurai. Darmi juga selalu mengenakan baju indah dan aksesori mentereng. Berbeda dari ibu yang sudah lama tak membeli barang untuk diri sendiri. Ia sudah tua, pikirnya. Tak memerlukan lagi semua hal itu.Tapi Darmi masih muda dan suka bergaul. Darmi pun selalu senang jika dibelikan baju baru, aksesori, dan alat berhias. Lama kelamaan, hanya benda-benda itu yang ada di benaknya. Darmi senang sekali bercermin sambil menyisir rambutnya. Ia sadar, kalau dirinya sangat cantik. Tapi hanya itu pula yang Darmi lakukan. Mengagumi diri sendiri sepanjang hari, saat ibu bekerja keras di kebun.
Tak Hanya Pemalas, Si Cantik pun Pemarah
Suatu hari ibu lupa mengantar pesanan sayur ke pelanggannya di desa. Ibu meminta tolong Darmi untuk memasak. Tapi saat pulang, ternyata Darmi masih bersolek. Jangankan memasak, kamarnya pun masih berantakan seperti saat ibu tinggalkan. Saat ditanya, Darmi malah geram, karena ibu mengganggunya berdandan dan meninggalkannya kelaparan. Akhirnya ibu juga yang membuat makanan, kemudian membereskan kamar Darmi.
Darmi makin keenakan, untuk mengambil segelas air saja harus memanggil ibu. Tak pernah sekalipun Darmi mengerjakan pekerjaan rumah, apalagi berpanas-panasan di kebun sayur atau mengantar dagangan ke pasar di kaki bukit. Tapi saat menginginkan sesuatu, Darmi akan merengek hingga mendapatkan keinginannya. Jika ibu tidak punya uang, Darmi marah besar! Mengatakan ia kesal dilahirkan di keluarga miskin. Hal ini membuat ibu sedih, dan sering kali menguras uang tabungannya. Bagaimanapun, Darmi adalah satu-satunya cinta ibu, anaknya tersayang yang ia besarkan sendiri dari kecil.terimakasih teman baca jakarta sudah dengar cerita ku
Arfan Putra Ramadhan
5 bulan yang lalu
judul buku : ayo,berlatih silat. ini hari libur sekolah.Salman berkunjung ke rumah Agam adalah sepupu Salman yang tinggal ditepi Danau Maninjau,sumatra barat.Agam mengajak Salman untuk berlatih silat Minang.Mereka peegi menuju surau,tempat latihan silat,salman tertarikuntuk menjadi pesilat
Alvaro ismail fauzan
5 bulan yang lalu
aku membaca buku Pendidikan agama islam, karena sebentar lagi masuk bulan Ramadhan jadi aku baca ketentuan dan hikmah puasa, biar puasanya kuat dan tenunya tau keutamaan puasa.
Carla Safira Dewi
5 bulan yang lalu
ada seekor sugar glider bernama tutu, pemiliknya bernama heri. Heri mendapatkan tutu dari ibunya, tutu sangat suka bermain dengan heri karena tutu adalah sahabat dari kecilnya heri. Tutu selalu menantikan heri pulang sekolah karena ingin bermain dengannya, tetapi sepertinya heri sudah melupakan tutu. Heri sibuk bermain dengan temannya, saat malam hari heri mendengar suara yang menggangu heri, ternyata itu tutu yang menangis! ternyata tutu kelaparan dan terganggu karena kandangnya yang kotor. Heri baru sadar soal itu, akhirnya heri beri tutu makan dan mengajak tutu bermain.
Amira Aurelya Sabian
5 bulan yang lalu
Hari ini tanggal 30 Oktober 2024, saya membaca buku online melewati smartphone saya. Saya membaca manhwa the real lesson. Isi dari manhwa tersebut yaitu tentang pembalasan/pembelajaran bagi orang-orang yang berkepribadian kurang baik, lalu mereka diberi pelajaran oleh pemerintah hingga mereka tidak lagi berbuat tidak pantas. Pembelajaran yang saya dapat dari manhwa ini yaitu kita harus berbuat sepantasnya saja, karena setiap perlakuan buruk pasti berbalas sama seperti apa yang kita lakukan.
Vitanya narakinna faizal
5 bulan yang lalu
Saya membaca buku bersama kakak.
Judulnya "Jenis Sampah"
Karangan kak Nur Fadilah M.Pd
Riko dan adiknya, Lala, suka membuang sampah ditempatnya.
Mereka mengetahui dan memilah sampah otganik dan anorganik.
Sampah organik berasal dari sisa mahluk hidup. Sedangkan sampah anorganik berasal dari bahan sintetis, plastik, dan lain-lain yang sukar terurai.
Cahyaningsih
5 bulan yang lalu
Tanggal 31 Oktober Saya membaca buku yang berjudul "Lutung Kasarung"
Cerita Lutung Kasarung menceritakan kisah seorang raja yang memiliki tujuh putri. Salah satu putrinya bernama Purbasari. Purbasari diasingkan oleh saudara-saudaranya lantaran kecantikannya yang membuat mereka iri.
pesan moral yg di dapat yaitu tentang ketabahan dalam menjalani lika-liku hidup yang berat. Ditegaskan bahwa kebaikan akan selalu mendapat kesempatan untuk menang atas kejahatan.