Nadine Shafira Al Hafid
11 bulan yang lalu
Hai, perkenalkan nama saya Nadine Shafira Al Hafid dari SMPN 60 Jakarta Pusat. Hari ini saya membaca cerita tentang cerpen klasik yang berjudul "Menuju Abashiri"
Bagi saya cerpen klasik ini sangat menarik karena menggambarkan berbagai tema seperti cinta, kesabaran dan pengorbanan. Cerpen ini menceritakan perjalanan seorang pria bernama Shiga yang bertemu dengan seorang ibu dan dua anaknya di kereta menuju Abashiri. Sangat seru, Cerpen ini tidak hanya menarik dari segi cerita, tetapi juga memberikan wawasan tentang nilai-nilai budaya dan sosial pada masa itu. Sekian,Terimakasih.
Muhammad khairul fakhri
11 bulan yang lalu
assalamualaikum,perkenalkan nama saya muhammad khairul fakhri dari smpn 60 jakarta disini saya akan menceritakan tentang pria dan seorang wanita yang menggendong 2 anaknya yang berusia anak pertama 7 tahun dan anak kedua sekitar 6/8bulan
:seorang pria duduk didalam kereta panggil saja (hasan)dan tidak lamaa kemudian seorang wanita beranak dua atau panggil saja (soraya)masuk kedalam rangkaian,selepas itu sianak yang berusia 7th merengek memintaa duduk,dan si hasan mulaai menyadari ada wanita membawaa anak dua(bu,silakan duduk sini aja) jawab sihasan,si ibu pun jawab(terimakasih pak anda baik sekali) senyumm manis dari si hasan.dan,seiringg waktu sibayi menangiss karna terbangun dari tidurnya tadi dan jawab si soraya(cup,cup naakk jangann nangis) kebinggungan ibu soraya menangani anaknya yang masih bayi,akhirnya ibuu mengambil permen dari tas nya mengasih anak bayinya.dan sianak 7th ngeliat ibunyaa mengasih permen ke anak bayinya si anak lakii bilang(ibuu gadaa kah buat akuu masa buat adek ajaa aku mau permen itu) ibunyaapun menjawabb (adaa nak ditas masih banyak permen lainnya) anaknya punmenjawab (akuu gamaauu kaalo bukann permen ituu) si hasan pun denger ocehan anak ituu lalu si hasan mengasih permen dari dalam kantongnnya dan samaa seperti permen yang ibunya kasih ke anak bayinya.berseling waktu, hasan dan soraya sampai ditujuan terakhir.
sekian ceritaa darii sayaaaa terimaaa kassiiih
Muhammad Arafah
11 bulan yang lalu
Daftar bacaan saya selama 14 hari kedepan yaitu tentang materi geografi seperti iklim,laut,ekonomi & globalisasi, geografi pembangunan, peta, geologi, pariwisata, pertanian, dinamika penduduk, sumber daya alam (SDA), bencana, budaya, geologi, dan geomorfologi.
Mohamad malik akbar
11 bulan yang lalu
perkenalkan nama saya mohammad malik akbar siswa dari smp 60 hari ini saya membaca cerpen makan malam bersama Mr.Pirzada
Di musim gugur tahun 1971 seorang pria rutin bertandang ke rumah kami, membawa segenggam manisan di saku seraya berharap bisa mendapat kabar kepastian tentang keselamatan keluarganya. Namanya Mr. Pirzada, berasal dari Daka, yang saat ini dikenal sebagai ibukota Bangladesh, namun dulu merupakan bagian dari Pakistan.Di tahun yang sama, Pakistan tengah dilanda perang saudara. Di ujung medan perang timur, di mana Daka berada, terjadi pertempuran yang memperjuangkan hak-hak otonomi daerah terhadap rezim penguasa di bagian barat. Di bulan Maret, Daka dipaksa tunduk lewat penjajahan, pembakaran dan pengeboman oleh pihak tentara Pakistan. Para guru diseret ke tengah jalan dan ditembak mati; para wanita diseret ke barak-barak tentara dan diperkosa. Di akhir musim panas tahun itu, sebanyak tiga ratus ribu orang dinyatakan mati karena perang tersebut. Di Daka, Mr. Pirzada memiliki rumah berlantai tiga, pekerjaan sebagai dosen tanaman di sebuah universitas, seorang istri yang sudah dinikahinya selama dua puluh tahun, dan tujuh orang anak perempuan dengan usia beragam, dari enam sampai enam belas tahun — dan semuanya memiliki nama dengan huruf awalan A.Itu ide ibu mereka,” jelas Mr. Pirzada suatu hari, seraya mengeluarkan selembar foto hitam-putih dari dalam dompetnya, foto tujuh anak gadis yang tengah berpiknik, rambut mereka terkepang rapi dan diikat oleh pita, duduk manis berjajar dengan kaki tersilang, sambil mengudap sayur ayam kari yang tersaji di atas daun pisang. “Bagaimana saya bisa membedakan mereka? Ayesha, Amira, Amina, Aziza, kalian lihat sendiri betapa sulitnya.”Setiap minggu Mr. Pirzada menulis sepucuk surat untuk istrinya, dan mengirimkan buku komik bagi tiap orang putrinya, namun sistem pengiriman dan penerimaan surat dan paket tak lagi berfungsi sebagai mana mestinya, sama seperti segala hal lain di Daka, dan selama enam bulan terakhir ia tak mendengar kabar apapun dari keluarganya. Sementara itu, Mr. Pirzada tengah melakukan penelitian selama setahun penuh di Amerika. Ia harus mempelajari pola daun-daun musim gugur yang bertebaran di daerah bagian New England, suatu proyek beasiswa yang ia dapatkan dari pemerintah Pakistan. Di musim semi dan musim panas ia telah mengumpulkan data yang ia butuhkan di Vermont dan Maine, dan di musim gugur ia pindah ke sebuah universitas di belah utara Boston, di mana kami tinggal, untuk menulis buku mengenai temuan-temuannya. Beasiswa itu merupakan suatu kehormatan besar bagi warga Pakistan, tapi bila jumlahnya dikonversikan ke mata uang dolar Amerika, sesungguhnya tidak seberapa. Itu sebabnya Mr. Pirzada memilih tinggal di kamar asrama gedung kampus, dan sama sekali tidak memiliki kompor ataupun perangkat televisi yang memadai. Maka ia sering bertandang ke rumah kami untuk makan malam dan menyaksikan berita malam.
Alifah Dzatilizzah Aldine
11 bulan yang lalu
1. Remember rain
2. Bulan
3. Bintang
4. Moga Bunda Disayang Allah
5. Jangan bersedih
6. Nak, maafkan ayah bunda
7. Semua tantangan mu
8. Laut bercerita
9. Summer in Seoul
10. Maaf tuhan, aku hampir menyerah
11. Sungguh, kau boleh pergi
12. 172 Days
13. Ayah pemilik cinta yang terlupakan 2
14. Surga juga di telapak kaki ayah