

Tempat tempat ibadah bersejarah di Jakarta Utara : V
Cucu Rita Sary (Pengarang) ; Aep Tursaman (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Sejarah Jakarta Utara yang terkesan umum merupakan sejarah panjang yang terus berjalan hingga setelah kemerdekaan Republik Indonesia. Dari masa Sunda Kelapa dalam kekuasaan Kerajaan Hindu Padjajaran, penaklukkan Sunda Kelapa menjadi Jayakarta oleh Kesultanan Demak dan Cirebon pimpinan Fatahilah dengan didirikannya masjid-masjid bersejarah di Jakarta Utara. Kemudian berkembang pada masa Batavia dengan berkuasanya Kompeni VOC dengan membawa agama Kristen Protestan, datang dan menetapnnya orang-orang Tionghoa ke Batavia hingga membangun klentengklenteng, kedatangan para misionaris Katolik di Batavia beserta usaha kegiatannya hingga kebebasan umat Katolik setelah runtuhnya VOC, keberadaan orang-orang Sikh dari masa kolonial Hindia Belanda di Tanjung Priok hingga menjadi bagian dari masyarakat Jakarta Utara, dan kedatangan para tentara dari Bali di Jakarta Utara hingga menetap dan membangun pura. Dari masa-masa yang terkesan pembabakan ini sebetulnya tidaklah saling terpisah, namun berkaitan dan dalam sebuah sejarah panjang yang sama. Buku keempat ini dikhususkan untuk menjadi awal studi dan pengetahuan mengenai bangunan-bangunan ibadah bersejarah di Jakarta Utara. Pembahasan dalam buku ini terbagi dari tujuh bab dibagi dalam kategorisasi bangunan ibadah bersejarah di Jakarta Utara. Pada bab pertama, membahas masjid bersejarah dan makam keramat yang menjadi saksi sejarah perkembangan Islam di Jakarta Utara. Pada bab kedua, membahas komunitas masyarakat Kristen di Kampung Tugu dan Gereja Tugu yang tidak lepas dari sejarah Jakarta Utara dari masa awal kekuasaan kolonial VOC dan Batavia. Kemudian pada bab ketiga membahas sejarah awal perkembangan Katolik di Batavia pada masa VOC dan Hindia Belanda, serta dua gereja paroki di Jakarta Utara yang menjadi bangunan ibadah yang cukup muda dalam buku ini tetapi tetap memiliki sejarah yang menarik untuk dibahas. Bab keempat menjadi pembahasan khusus komunitas Tionghoa, Klenteng, dan Vihara bersejarah di Jakarta Utara yang menjadi bagian dalam kehidupan keberagaman di Jakarta Utara. Bab kelima membahas masyarakat Hindu dan Pura Kopral di Jakarta Utara yang menjadi salah satu bangunan cukup muda dibandingkan bangunan-bangunan lainnya berasama gereja paroki yang tentunya memiliki sejarahnya sendiri. Bab keenam merupakan pembahasan yang cukup menarik pada buku ini, yakni Komunitas Sikh dan Sikh Temple di Jakarta Utara yang sudah menjadi bagian masyarakat kita sejak masa penjajahan Belanda.
Ulasan
Buku Terkait

Tempat tempat bersejarah di Jakarta Utara : I
Cucu Rita Sary (Pengarang) ; Aep Tursaman (Penyunting)

Geografi, demografi, administrasi : II
Cucu Rita Sary (Pengarang) ; Aep Tursaman (Penyunting)

Ekspresi budaya : IV
Cucu Rita Sary (Pengarang) ; Aep Tursaman (Penyunting)
Buku Rekomendasi Lainnya

Daftar Buku Beranotasi Dengan Rekomendasi

Einstein toddler super kreatif : 300 tanya jawab untuk balita cerdas
FULMER, Jason ; NUNUNG

Bagaimana Otak Belajar
Sousa A.David ; Siti Mahyuni

Akuntansi Keuangan : Prespektif IFRS
LAM, Nelson

Kamus Jepang-Indonesia, Indonesia-Jepang
Sudjianto ; Dian Meilani

Pengembangan Guru Profesional ;
; Nita Nur

My First Numbers : Let's Get Counting! (My First Tabbed Board Book)
Dawn Sirett ; Susan Calver

Album kreasiku
Tim Kreatif Al-Azhar Syifa Budi - Solo

Batik Trendi, Geliat Batik dalam 40 Model Baju : Tiara Pelangi
-

Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jilid 7
B. Setiawan ; E. Nugroho

Ojek sepeda ontel : "transportasi unik Kota Tua Jakarta"
Dhani (Pengarang)

Who cleans the streets?
Barbara MacKay (Pengarang)

Jingga untuk sandyakala part 1
Esti Kinasih (Pengarang)

Risalah api
Bambang Widiatmoko (Pengarang)
