As usual, bukunya andrea hirata udah kayak comfort zone buatku. Ceritanya ringan tapi deep, slightly lucu juga, cocok sama humorku hehe. Tapi untuk buku ini aku ngerasa endingnya masih gantung deh,, kayak masih banyak pertanyaan pertanyaan di kepalaku yang belum terjawab ttg ceritanya.. tapi so far it's a fun read! would recommend it to everyone buat yg pengen baca yang ringan ringan (dan comforting)

Ceritanya ringan dan lucu. Mengingatkan kembali untuk menikmati hidup melalui tokoh yang justru hidupnya sulit.

1. Buku ini merupakan buku ke-10 karya pak Cik yang aku baca. Lagi-lagi buku ini berhasil membangkitkan kembali minta baca-ku. Semua karya beliau selalu bikin aku seolah-olah menjadi tokoh didalamnya. 2. Seperti judulnya, novel ini berkisah tentang orang-orang biasa bahkan bisa dibilang orang- orang yg tidak beruntung dalam hal fisik, intelektual sampai finansial. Namun siapa sangka, di akhir cerita, tokoh-tokoh ini bikin kita kagum. 3. Kisah ini berlatar di Kota Belantik. Kota yang berisi manusia-manusia aneh bin ajaib. Ada Inspektur Abdul Rojali, (Sosok Polisi yang benar-benar mengayomi, tulus, anti suap dan pantang menyerah) ada sosok Debut Awaludin (Sifat idealismenya selalu melahirkan ide-ide yang cemerlang) hingga sosok Aini yang gigih tiada tanding. 3. Gaya bahasa yang digunakan cenderung spontanitas. Banyak kata2 sindiran yang mengambarkan keadaan Indonesia sekarang yang secara apik ditulis oleh Pak Cik. Buku ini juga selalu bikin ketawa sampai ngakak (padahal baca buku doang lho) 4. Secara umum, novel ini menceritakan sebuah rencana perampokan oleh sepuluh kawan penghuni bangku belakang demi sebuah tujuan mulia. Solidaritas mereka juga patut diacungi jempol. Dari cerita ini, kita akan sering dibuat kagum, dibuat tertawa dan sesekali menangis. Karena keluguan para tokoh, cerita ini sangat menarik dibaca. 6. Rencana perampokan yang disajikan tidak kalah menarik dengan film-film di layar kaca. So, selamat membaca!