6 bulan yang lalu
Buku ini adalah peminjaman perdanaku dari Perpustakaan Jakarta yang ternyata ahhh bagus sekali. Tiga pemuda menunggu waktu fajar di sebuah bangunan kosong "Toko Kelontong Namiya" yang ternyata menjadi penghubung antara masa lalu dengan masa sekarang. Buku ini menceritakan tentang kegundahan, tentang masalah orang tua yang ternyata bisa mempengaruhi anak, permasalahan antara cinta dan impian, tentang balas budi, tentang restu orang tua yang tidak didapat, tentang pengorbanan pun semangat menjalani betapapun sulitnya kehidupan. Apa yang dikhawatirkan akan masa depan, apa yang terasa berat saat ini, bagaimana memutuskannya, bagaimana setiap karakter memilih untuk mengatasinya. Bahwa setiap halnya butuh penerimaan; penerimaan atas diri, atas apa yang terjadi. Kakek Namiya pemilik toko selalu berusaha memahami under the tip of iceberg dari setiap surat konsultasi yang diterimanya. Pun 3 pemuda yang bersembunyi di toko dengan karakter berbeda dan sudut pandang yang juga berbeda dalam mencerna kemudian memutuskan respon apa yang sebaiknya diberikan dari surat konsultasi yang diterimanya. Bisa dibilang kalau seremeh temehnya sebuah nasihat atau kata-kata boleh jadi itu bisa menenangkan orang lain, boleh jadi itu bisa menyemangati orang lain, juga mengupayakan agar tidak melukai orang lain. Berkali-kali aku goosebumps saat membaca ceritanya, keajaiban pun bisa diupayakan tidak serta merta sebuah kebetulan.
10 bulan yang lalu
Alur ceritanya maju-mundur dan tokoh"nya saling terhubung membuat ceritanya semakin menarik. Genrenya fantasy dan dari awal gak membuat bosan👍👍
10 bulan yang lalu
Ceritanya menarik dan ngena bgt di hati, berbeda dgn karya keigo yg lain.
1 tahun yang lalu
Ceritanya unik dan simpel
1 tahun yang lalu
Gak nyesel 3 kali ke perpus cuma buat cari buku satu ini dan Alhamdulillah ketiga kali baru bisa minjem buku ini. My fav dan jadi ketagihan baca karya Keigo Higashino! Seru banget and full of plot twists yang bikin nganga