Actual 2.5⭐ Pertama2, gue engga tahu kalau Bingar ini cowok sampai di halaman 120. Ya, i totally thought he was a girl. Such a silly, LOL! Kedua, setelah tau Bingar a/ seorang remaja cowok bertemu dengan Pasha yg juga cowok, dugaan gue mengenai aspek romance di sini jadi bias. Is it male-male romance? Thank God, it's not. Sejujurnya gue engga banyak baca buku dengan tema bromance kaya di buku ini. Yet, it quite worked eventually. Ketiga, merasa sedikit kecewa karna enjoyment level gue pribadi dengan keseluruhan ceritanya engga sebesar pembaca2 lain. Bisbol thing, its tournaments, and related stuff are the most confusing parts. Gue engga paham sama sekali, bahkan setelah baca chapter tambahan setelah endingnya *silly grin*. Dan karna ketidakpahaman gue dengan part bisbol ini, jadi lumayan merusak part2 lain yg seharusnya masih bisa gue nikmatin. Intinya engga enjoy, hampir mau DNF bahkan. Berhubung buku ini hasil pinjeman dari Perpusda, kalau dipikir2 agak sayang kalau harus DNF.