Ulasan - Minimarket yang merepotkan (10)
4.5
/5Anonim
1 bulan yang lalu
Sangat heartwarming


Rafa Maritza Widiyaswari
1 bulan yang lalu
Cerita yang sangat heartwarming dan bacaan yang sangat mudah untuk dibaca. ****** banget sama tokoh" yang dinamis mengalami masalah" yang realistis.


Ety Subekti
1 bulan yang lalu
Minimarket yang merepotkan Nyonya Yeom seorang pensiunan guru sejarah yang memiliki toko/minimarket dengan tiga orang karyawan. Pertama Sihyun, perempuan muda yang bercita-cita ingin menjadi PNS bertanggung jawab pada toko pada siang hingga malam, ibu Oh yg bertanggung jawab menjaga toko pada pagi hari dan pak Dokgo yang menjadi karyawan toko setelah menolong nyonya Yeom dari aksi anak-anak berandal pada malam menjelang pagi saat nyonya Yeom menjaga tokonya karena pak Sung pil diterima bekerja ditempat lain dan juga peristiwa pengembalian pouch nyonya Yeom setelah tertinggal di stasiun Seoul karena makin lemahnya daya ingat nyonya Yeom. Akhirnya pak Dokgo menjadi bagian dari Minimarket, setelah 3 hari berturut turut, Sihyun mengajari pak Dokgo segala hal tentang minimarket sampai cara pengoperasian mesin kasir. Sihyun pun berterima kasih kepada pak Dokgo, berkat beliau Sihyun jadi percaya diri untuk membuat konten di YouTube salurannya tentang pengoperasian mesin kasir dengan bahasa sederhana, berkat pelatihan yg diberikan Sihyun, pak Dokgo yang buta dan gagap mengerti cara penggunaan mesin kasir dengan cepat. Setelah konten y dilihat oleh pengusaha minimarket yg sedang membuka cabang, terpilihlah seorang Sihyun yg introvert menjadi karyawannya tetapi masih menjadi bagian dari Minimarket Nyonya Yeom. PS atau pelanggan ****** sebutan yang diberikan oleh Sihyun akhirnya berhasil ditaklukkan oleh pak Dokgo dan pelanggan yg ****** mencuri nasi kepal pun ketika jam kerja Bu Oh kembali disadarkan oleh pak Dokgo dengan membayarkan nasi kepalnya juga meminta maaf kepada Bu Oh dengan sepenuh hati. Setelah beberapa peristiwa yang terjadi di Minimarket tersebut, Bu Oh pun menyadari bahwa pak Dokgo berubah dari beruang bodoh menjadi seekor golden retriever. Kejadian-kejadian yg terjadi di Minimarket tersebut saat Kyungman seorang karyawan dari sebuah perusahaan swasta yg melakukan Honsul ( minum-minum sendirian) dianggap keren bagi sebagain orang, dilakukan di meja luar minimarket dan menu favorit Kyungman adalah Cham Cham Cham, (mie chamkke nasi kepal chamchi isi tuna dan Soju chamiseul). Kyungman merasa hidupnya sangat melelahkan dan kebiasaan ini merupakan pelariannya setelah menghadapi kesulitan kehidupannya (istri dan anak perempuan kembarnya yg menurut Kyungman tidak mengerti keadaannya dan terlalu menuntut menghasilkan banyak uang). Pada awal tahun baru setelah Kyungman sudah melupakan untuk melakukan Honsul kembali (karena hanya di Minimarket itu tempat yg tepat), setelah memesan menu favorit dan terakhir ketika hendak minum Soju tiba-tiba pak Dokgo keluar dengan membawa kipas hangat (kipas yg memberikan angin hangat pada udara yg musim dingin), dan menyodorkan gelas kertas berisi teh jagung kepada Kyungman, terimakasih untuk gelas, kipas angin panasnya. Kehangatan yg diberikan Pak Dokgo akhirnya melelehkan kebekuan hati Kyungman, Kyungman bercerita penderitaan nya tanpa dipaksa oleh pak Dokgo dan pak Dokgo memberikan teh jagung untuk diminum, berhentilah minum alkohol dan minumlah teh jagung ini kata pak Dokgo, setelahnya anda bisa makan malam di rumah, tanpa harus kedinginan bersama keluarga. Inkyung, penulis yang mempunyai latar belakang artis menetapkan ingin menekuni bakat menulisnya setelah umurnya tergeser dengan pendatang baru yg lebih muda datang ke penginapan dekat minimarket Always. Bertemu dengan pak Dokgo di Minimarket menjadikannya penemuan ide dalam ceritanya ( Kyungman dan pak Dokgo). Minsik anak dari nyonya Yeom yg perlu modal untuk membangun bisnis (pabrik sekaligus distributor bir ale beer), ide yg d dapatnya dari kunjungannya bersama Kiyong (juniornya yg telah memberikan ide-ide untuk usaha). Nyonya Yeom keberatan untuk menjual minimarketnya, tetapi Minsik bertekad mendapatkan modal dari penjualan minimarket dan berusaha untuk mempengaruhi nyonya Yeom agar setuju dengan idenya. Kwak yg ditugasi oleh Minsik untuk menyelidiki pak Dokgo ternyata malah berbalik arah, bahwa pak Dokgo malah memberikan informasi tentang dirinya dan menyatakan bahwa pak Dokgo sebentar lagi akan segera berhenti di Minimarket tersebut. Pak Dokgopun memberikan pekerjaan untuk mengetahui dimana keberadaan pasien yg meninggal akibat keteledorannya. Identitas pak Dokgo terkuak setelah penulis Inkyung berkomunikasi selama di Minimarket tersebut, seorang dokter yg mempunyai istri dan seorang anak perempuan. Identitas berganti beriringan dengan tugas dan tanggung jawab pada pekerjaan masa lalunya sekaligus mencari dan menemukan cinta kehangatan keluarganya.
Anonim
3 bulan yang lalu
Heartwarming yang angkat hal2 kecil dalam kehidupan. you must read this!
Anonim
3 bulan yang lalu
Cerita cukup ringan dengan berbagai tokoh dan latar belakang yang menarik. Terjemahan juga sangat pas


Priscilla Jessica
4 bulan yang lalu
Heartwarming


Dewi Ghaliza Faraskhalipa
10 bulan yang lalu
Buku ini menampilkan sebuah kehidupan yang berlatar minimarket kecil di sisi pinggir kota. Selama membaca, kamu dapat menikmati suguhan cerita kehidupan seseorang yang berbeda di setiap babnya. Buku ini mencoba mengangkat kesan minimarket yang tidak sebatas hanya menjadi tempat singgah untuk berbelanja dan beristirahat saja, namun minimarket menjadi tempat aman bagi seseorang untuk berbagi cerita dengan kehangatan. Kesan ini tercipta dari cerita yang ringkas namun meninggalkan kesan. Disini kamu pun akan dibuat bertanya-tanya siapa sebenarnya tokoh utama dan bagaimana kehidupannya sebelum menjadi seorang tunawisma. Setiap bab dalam buku ini tidak hanya menghadirkan penyelesaian sebuah masalah saja, namun mengupas sedikit demi sedikit jati diri tokoh utama. Bagi kamu yang ingin membaca buku novel yang ringan namun membekas di hati, buku ini cocok untukmu. Walaupun awalnya kamu akan merasakan cerita penyelesaian yang terkesan open ending di setiap bab, namun semua ending akan terungkap di akhir bab buku ini, jadi jangan putus asa untuk terus menebak endingnya dan siapa sosok "diri" tokoh utama dalam buku ini.
Anonim
1 tahun yang lalu
Satu kata: heartwarming. Jangan lupa mampir ke luthfidisini.blogspot.com


Kavitha Rahmania
1 tahun yang lalu
Heartwarming sekali


Leila Rumeila
1 tahun yang lalu
Actual 3.5⭐ Keseluruhan ceritanya heartwarming. Sayang, untuk bagian Dokgo sendiri menurut gue pribadi dibiarkan unsolved atau endingnya kurang "kick in". Padahal sepanjang cerita, sosok Dokgo ini yg secara engga sadar membantu karakter2 lain dalam memberikan saran u/ solusi2 permasalahan kehidupan mereka.