"Sometimes you may not be able to forgive someone. Make sure you move forward, though. Always move forward." Kutipan dalam buku Everything You'll Ever Need yg ditulis Charlotte Freeman ini "speak my languange" banget 🥹 Meski sekarang aku menjalani hubungan yg jauh lebih sehat daripada yg lalu, tapi Freeman mampu mendorongku buat berani menilik lagi kesalahan yg jangan sampai terulang di masa kini & masa depan. Aku menyadari bahwa perjalanan buat pulih nggak sebentar & prosesnya nggak seperti garis lurus. Tapi setidaknya, aku harus "move forward." Freeman membagi beberapa bagian bukunya bak perjalanan hidup manusia. Tentang penerimaan diri sendiri, tentang memaafkan diri sendiri, tentang mencintai diri sendiri. Again, and I know it sounds cliche but it is difficult to keep on going: gimana orang lain mau sayang & menghargai kamu jika kamu nggak melakukan itu terlebih dahulu untuk dirimu sendiri? Sebagai orang yg mempertanyakan "my self worth" hingga kini (jujur, aku masih heran kok Syemmi bisa ya sesayang itu sama aku 🥹), Freeman bikin aku melihat lagi perjalananku kemarin. That blood, sweat, and tears yg kulakukan untuk (minimal) bisa punya alasan buat terus hidup. This book fed my soul. Semacam dipukpuk sama mbak-mbak yg percaya bahwa aku bisa doing something big, that I have the power. Bahwa aku layak diapresiasi oleh orang yg tau seberapa berharganya aku. Well, aku nggak malu buat mengakui bahwa di usia 30 tahun, aku masih baca buku yg semacam ini. Wong emang beneran ngebantu aku, kok 🥰 Everything You'll Ever Need ini tersedia di @pds_hbjassin . Waktu itu aku sebenarnya bisa habiskan dalam sekali duduk (karena emang menyentuh banget buatku!!!) tapi akhirnya aku putuskan untuk pinjam bawa pulang buat dibaca-baca lagi. Atau sebaiknya aku beli saja, ya? 🤭😙