Tidak

Putu Wijaya, 1944- (Pengarang)

Beban

Putu Wijaya, 1944- (Pengarang)

Kok10 bahasa

Putu Wijaya (Pengarang)

Kok 9 pahlawan

Putu Wijaya (Pengarang)

Kok 7 Dendam

Putu Wijaya (Pengarang)

Kok 6 lebaran

Putu Wijaya (Pengarang)

Kok 5 pohon

Putu Wijaya (Pengarang)

Kok 4 puasa

Putu Wijaya (Pengarang)

Cerpen takut

Putu Wijaya (Pengarang)

"Nyali" Putu Wijaya binatangisme

Diro Aritonang (Pengarang)

Cerpen babi

Putu Wijaya (Pengarang)

Sastra desakralisasi Pram

Putu Wijaya (Pengarang)

Putu Wijaya dan Didi Petet akan hadir di Taman Budaya

Cerpen kucing

Putu Wijaya (Pengarang)

Trims kok IX

Putu Wijaya (Pengarang)

Bocah dalam perang

Putu Wijaya (Pengarang)

Kumpulan karya sastra dalam Majalah Tempo 28 April 1990

Putu Wijaya (Pengarang)

Menonton matahari condong di antara sapu lidi : Aduh, bandar teater

Afrizal Malna (Pengarang)

Salam budaya buat Ny. Diha

Putu Wijaya Jr (Pengarang)

Menggeber korupsi perminyakan

Putu Wijaya (Pengarang)

AUS (33)

Putu Wijaya (Pengarang)

Kumpulan surat Pamusuk Eneste untuk Putu Wijaya tahun 1981

Pamusuk Eneste (Pengarang)

Surat Pamusuk Eneste untuk Putu Wijaya (10 Januari 1982)

Pamusuk Eneste (Pengarang)

Monolog Empu Putu Wijaya

Abdurrahman Wahid (Pengarang)

Surat untuk Pamusuk Eneste dari Putu Wijaya (21 Agustus 1981)

Putu Wijaya (Pengarang)

Slamet Kimanto membicarakan : Hubungan sastra dengan kegiatan teater (1)

Putu Wijaya (Pengarang)

Bayangan Yang Menghantui Hati Laki-Laki : kumpulan cerpen cypress

Abdullah Harahap (Pengarang)

Putu Wijaya ingin menggarap film

Kardy Syaid (Pengarang)

Mengapa dan bagaimana saya mengarang

S Takdir Alisjahbana, A.A. Navis, Trisnoyuwono, Wildan Yatim, Nh. Dini, Budi Darma, Putu Wijaya (Pengarang)

Puisi-puisi Putu Wijaya

Danarto (Pengarang)

Wajah kita di mata Navis

Putu Wijaya (Pengarang)

Spektakuler

Putu Wijaya (Pengarang)